Closer (2)

3.7K 204 1
                                    

Hei, semua readers tercintaku 💕
Kangen gak sama author?
Kangen kan?
Oke, oke kalian tidak harus menjawab jujur kok.
Lanjutin baca cerita ini aja ya .
Selamat membaca :)
Maafkan Typo yang bertebaran




🌸🌸🌸🌸



Alle Pov*

          Aku sedang berjalan ke arah perpustakaan sekolah untuk meminjam novel terbaru. Aku berjalan sendirian karena dinda hari ini tidak masuk sekolah. Bukan berarti aku tak punya teman lain. Hanya menurutku yang benar-benar sahabatku hanya dinda seorang.
Langkahku terhenti ketika aku melihat sosoknya duduk di depan bangku perpustakaan, kulihat dia sedang asyik membaca dan dua buah headset menempel di telinganya.
Terkadang aku menyesal harus mengakui kalo dia benar-benar terlihat ganteng dalam pose apapun itu.






          Tanpa berlama-lama memperhatikannya aku lantas beralih ke rak Buku sastra. Aku melihat judul Novel yang terbaru tapi kurasa aku sedang tidak beruntung pasalnya judul novel yang aku cari tak kunjung ketemu. Aku berniat bertanya pada petugas perpustakaan namun kuurungkan niat karena sosoknya berdiri didepanku. Sontak mataku membulat, sejak kapan ia ada didepanku.

"Ternyata kebiasaan Lo gak berubah ya?". Katanya.

"Hah ? Maksud kakak apa sih?". Kok nih orang ngeselin ya.

"Ya , apalagi coba kalo bukan hobi ngelamun Lo itu". Lalu ia agak merudukan kepalanya dan jari telunjuknya menoel keningku.

"Ish, gue ga ngelamun ya kak"


"Trus ngapain berdiri kayak patung pancoran disini?"

"Gu....e lagi cari Novel tapi ga nemu"


"Lo cari novel ini?"



"Lho ka..k Kris sejak kapan suka baca Novel?"

"Genre tertentu aja yang gue baca, udah minggir gue balikin nih novel"

Saat dia bergerak akan mengembalikan buku , gue cepat-cepat menghadangnya dan tanganku kuarahkan merebut Novel yang ada ditangannya tapi gagal. Pasalnya dia jauh lebih tinggi dari aku. Dan dia dengan sengaja malah meninggikan novel yang ada ditangannya membuat gue semakin susah meraihnya.



" mbak permisi saya mau lewat". Kata seseorang yang sempurna menyadarkan aku dari lamunan tergila yang pernah aku bayangkan. Gak mungkin banget kan spesies dingin kayak dia baca Novel dan bakal bersikap humble sama gue. Dia itu emang Beruang kutub. Kok dia bisa tinggal di negara tropis ya?.





»»»»

Kristan Pov*


         Istirahat ini aku memutuskan untuk mencari hidayah di perpustakaan. Sedangkan para anggota gang lainnya sedang berkumpul di kantin. Aku sedang malas saja. Mengingat semalam aku melakukan tindakan gila atas usul gila vano gue untuk pertama kalinya memulai sebuah chatting dengan seorang yang bahkan tidak terlalu kukenal. Ya , aku tau namanya Allena Tsafira. Adik kelas 11 ips 1. Dia cantik dan imut. Oke ,hentikan pikiran anehmu krist! Batinku berteriak.



         Entah angin apa seseorang yang aku pikirkan sejak tadi ternyata sudah ada dihadapanku aku sekilas melihatnya tapi tidak kentara. Aku coba fokus pada bukuku. Dia lewat dan beralih ke Rak buku sastra.
Aku tebak dia sedang mencari novel terbaru. Ingin sekedar menyapa "hi, Alle" tapi itu bukan gayaku. Aku pun hanya diam tanpa sepatah kata.





»»»

Alle pov*

           Siang ini aku mengikuti seleksi pendaftaran ekskull model di sma. Antrian didepan ku sebenarnya sudah membuatku bosan. Bayangkan sekitar 56 murid berjejer didepanku. Kaki ku bahkan seperti mati rasa. Tapi, aku harus kuat ini salah satu impian gue.
Butuh sekitar 1 jam hingga namaku dipanggil.



       Aku melihat kakak kelasku yang sedang menatapku ralat melihat penampilanku dari bawah sampai keatas. Kulihat name tagnya namana Queena . Oh ,apa ini kak queena model yang sering mengisi tabloid sekolah dan.dibicarakan oleh banyak cowok disekolah. Pantas saja penampilannya sungguh diatas rata-rata. Aku berani bertaruh dia bisa memikat semua perhatian kaum adam.

        Ia lalu mengecek biodata diriku dan membaca alasan yang membuatku tertarik untuk mengikuti seleksi model.


"Oke, at least semua memenuhi persyaratan minggu depan kamu bisa ikut seleksi tahap 1 dan setelah lolos kamu bisa bayar registrasi ke panitia". Katanya dengan formal.

"E..h, kak queena boleh minta nomer whattsap ?"

"Lo bicara sama gue?"

"I...iya kak"

"Nomer 57!"




      Ya ampun dia sombong banget sih, menyesal gue tadi sempat mengaguminya . Ternyata wataknya berbanding terbalik 180° . Segera aku meninggalkan gedung ini.






         Sudah 30 menit aku duduk di halte ini dan setiap kali ada bus yang lewat pasti sudah penuh. Aku membuka Ponselku dan berniat menanyakan kabar dinda. Tapi tiva-tiba mataku menatap foto profil Wa seseorang.

"Kak kristan?"



" jadi yang chatting sama gue semalem kak kristan? Ya , ampun gue seneng banget asli"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" jadi yang chatting sama gue semalem kak kristan? Ya , ampun gue seneng banget asli"


"Bisa gak tidur semaleman kalo gini"

Aku sudah seperti orang gila yang bicara sendiri. Bayangkan cowok sepopuler dia memulai chatting dengan aku yang bukan siapa-siapa.
Aku pun berniat membalas pesannya tapi kulihat ada bus yang datang dan niat itu pun kuurungkan.





🌸🌸🌸---Tbc--- 🌸🌸









Jangan Lupa tinggalkan jejak ya :)

Vote dan comment dibutuhkan








Hug from,




Anita

My Perfect SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang