Hei, Semua.
Masihkah menanti kelanjutan Kristan & Allena?
Ok, Happy Reading :)
Budayakan Vote sebelum membaca 🙆
Maaf untuk Typo yang bertebaran🌸🌸🌸🌸
Allena Pov*
Pagi ini aku berangkat ke sekolah dengan wajah kutekuk bagaimana tidak? Pagi shubuh mau aku diteror oleh kak dingin. Ya , Dia benar-benar menyuruhku menjadi pembantunya. Kenapa dia sangat menyebalkan tapi aku sayang.
Aku kembali membaca pesan yang ada di ponselku. Ada rasa hangat sebenarnya mengingat dia yang menghubungiku terlebih dulu. Tapi, Aku langsung menyesal karena alasannya yang menyebalkan.
Line 💬
Kristan ( Mr. Ice)
Alien inget besok Lo harus
Sampai di sekolah jam 06.30!Awas ya 👀
Eh, Cumi sombong amat deh
Pakai pesan gue cuma di readYa udah sih, cuma ingetin Lo !
Sepertinya 14 hari kedepan akan
Menyenangkan ,bukankah begitu?Allena
Iya, gue ga pikun kali -_-
Mulai hari ini aku putuskan aku benci angka 14 ya, menyebalkan!. Aku sedikit berlari menuju gerbang sekolah setelah menengok jam tanganku sudah menunjukan pukul 06.40 . Mampus gue mampus! Bisa jadi rempeyek teri gue! . Dengan sekuat tenaga aku berlari dan kini sudah di bangku taman sekolah.
Aku sedikit mengatur nafasku yang sedikit tersengal-sengal karena serasa habis berlari marathon. Dan aku ingatkan aku bukan atlit Lari ya , tapi sering lari dari kenyataan. Oke, lupakan. Aku melihat dia sudah duduk dengan sombongnya dan tak lupa ekpresi datarnya. Aku lalu melangkah mendekat.
" Kak Sorry-". Ucapku yang lalu dipotong olehnya.
" Lo telat 10 menit "
"Tadi itu kak apa-".
Lagi lagi aku belum sempat berucap
"Lo mau bilang , tadi Lo udah berangkat pagi tapi karena kelamaan nunggu bis jadi ,Lo telat gitu?"
"Hah? Hehe, Kok tau kak?"
"Alasan klasik"
"Jadi Tugas aku ngapain kak?"
"Nih". Lalu dia memberiku kertas berisi Daftar hal-hal yang harus gue lakukan sebagai pembantunya. Kalian ingin tau ?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Senior
Short StoryKisah cinta di sma memang selalu mempunyai kesan sendiri di hati. Masa-masa dimana kamu menemukan seseorang yang mau mengerti dirimu. Sederhana tapi berarti, itulah mengapa terkadang perasaan dimainkan oleh kenangan . "Lebih dari sekedar kagum, mu...