[Telah Direvisi]
Malam yang cerah di malam minggu, gadis beriris biru ocean tersebut lebih memilih untuk menghabiskan malamnya di halaman belakang. Melihat bintang-bintang yang bertaburan ditemani cahaya sang rembulan.
Kedua sudut bibirnya terangkat, helaian rambut pirangnya melayang-layang tertiup angin, sepasang iris biru ocean miliknya menatap lekat-lekat pemandangan langit malam ini.
Sissy terdiam di atas ayunan sendirian. Ia sangat menyukai keadaan ini, sangat menenangkan menurutnya.
"Kak Sissy!"
Sissy yang sedang asyik-asyik nya menikmati indahnya langit malam pun sontak merasa terganggu setelah mendengar seruan seorang gadis yang saat ini berada di sampingnya.
"Kenapa?"
"Jalan-jalan yok!"
Sissy menoleh, "Gak ah, males."
Gadis bermata hazel itupun mengeluarkan jurus andalannya, memasang puppy eyes miliknya.
Sissy yang melihat sepupunya memasang tampang memelas seperti itupun segera menghela nafasnya jengah.
"Ngapain kamu masang tampang kayak gitu?"
"Ini Sassy lagi ngebujuk lhoo."
"Kenapa gak ajak teman kamu yang lain aja, Sassy?"
"Maunya sama Kak Sissy."
Sissy mengalah, jika tidak perdebatan antara dirinya dan adik sepupunya ini tidak akan berakhir.
"Okey, kemana?" tanya Sissy seraya bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju kamarnya yang diikuti oleh Sassy dari belakang.
Sassy tampak berpikir. "Gimana kalau ke restoran yang baru buka di sebrang jalan?"
Sissy mengangguk singkat lalu mengganti piyama -nya dengan balutan sweater putih dan celana jeans biru laut, tak lupa sepasang wedges putih bergaris-garis hitam miliknya.
Sassy yang melihat penampilan kakak sepupunya ini pun hanya bisa menganga. "Kakak mau make itu?"
Sissy menoleh dan mengangguk.
"Gak!" Sassy segera menarik pergelangan tangan Sissy dan menyuruh gadis beriris biru ocean itu duduk di atas tempat tidur miliknya.
Sissy yang terkejut ditarik tiba-tiba pun hanya bisa pasrah. "Emang ada yang salah, Sas?"
Sassy yang sedang sibuk mencari-cari dress untuk kakak sepupunya itupun menoleh, "Ya." Tangannya kembali terulur untuk memilih dress yang ada.
Sissy mengerutkan keningnya. "Apanya yang salah?" Ia menjeda, "Bukannya kita cuman mau makan ya?"
Sassy menghiraukan pertanyaan Sissy, gadis bermata hazel itu menunjukkan sebuah dress putih selutut dengan aksen pita hitam di bagian pinggangnya. Dress itu terlihat simple.
"Nah, coba kak Sissy pake ini."
Sissy menurut. Sassy keluar dari kamar dan menunggunya di luar pintu.
"Um, kenapa harus make dress? Emangnya mau nge date apa?" cibir Sissy.
Setelah selesai memakai dress nya, sepasang iris biru ocean miliknya menatap dirinya di pantulan cermin.
Tangan mungilnya terulur untuk menggeraikan rambut pirang sebahu nya. Tanpa sadar, kedua sudut bibirnya terangkat. "Not bad." komentarnya.Sissy keluar dari kamarnya. Gadis itu melihat adik sepupunya sedang menerima telepon dari seseorang.
"Iya, iya. Maksa banget sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You [ON HOLD]
Teen Fiction"Aku masih disini dengan rasa yang sama." ---------------------------------------------------------- Bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti untukmu? Apalagi ia didiagnosa kehilangan ingatannya terhadap sebagian orang yang ia kena...