2. Pertemuan Kedua

52 3 0
                                    

"Tunggu.... saya Alwan!" Pria itu mencengkram tangan Jasmine, menahannya agar tidak berlalu.

"Hmm yaudah lepasin!" Seraya melepaskan cengkraman pria bernama Alwan itu.

"Maaf sebelumnya kalau kamu ngerasa saya ganggu kamu, satu hal jangan pernah lagi nangisin orang yang belum tentu bakal jadi imam kamu! " detik kemudian pria itu berlalu meninggalkan Jasmine yang masih terpaku, berusaha menyerap kata kata pria itu.

****
Alwan

Kini rasa penasaran begitu menghantui Alwan. Bahkan dari sebelum ia memberanikan diri bertemu Jasmine. Ia bahkan masih sangat ingat moment dimana ia memberikan tisu kepada Jasmine. Namun, Alwan sadar bahwa Jasmine masih sulit melupakan Aldro dan ia juga tahu persis bahwa pertemuannya dengan jasmine kala itu bukanlah sebuah momen berharga bagi Jasmine.

"Wan, hmm gimana Sama yang ini lo pasti suka deh su-ka gue yakin 100% cantikkan?" Rio membuyarkan konsentrasi Alwan yang sedang sibuk menggambar design sebuah ruangan.

"Yo,dengeryaa sebanyak apapun lo comblangin gue Sama cowek cewek yang lo pilih, Itu gak ngaruh Sama gue" Alwan berhenti sejenak dari aktivitasnya, mensejajarkan tubuhnya dengan Rio.

"Ah,wan wan secantik apa sih si Jasmine itu sampe-sampe lo terpikat bahkan belum saling kenal, gue gak yakin dia cewek baik-baik." Rio mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan Alwan.

Alwan tersenyum geli, dia selalu menawan setiap kali tersenyum begini.

"Justru itu yo, gue pengen ngerubah dia jadi cewek baik-baik" lagi lagi Rio terdiam atas jawaban sahabatnya Itu.

"Ah sudahlah,gue capek ngenalin Temen temen gue ke lo, serah lo aja deh sekarang kalau lo maunya Sama Jasmine Jasmine itu gue restui okeh?" Sambil mengacungkan 2 jempolnya Dan senyum terpaksa Rio meninggalkan ruangan Alwan.

Ini yang keseribu kalinya Alwan tersenyum malu mengingat momen pertama kali ia bertemu Jasmine.

"Gue beruntung waktu itu lo gak lulus tes Pramugari, karena akhirnya gue bisa ketemu lo lagi setelah sekian lama." Ujar Alwan dalam hati. Ia mengingat dimana pertama kali ia tahu sosok Jasmine.

"Jasmine Aurelia" panggil seorang wanita yang menjadi panitia penerimaan Pramugari di salah satu maskapai terkemuka di indonesia.

"Yaaa,saya!" Ujar Jasmine semangat, yap cita cita Jasmine menjadi pramugari sejak ia kecil.

"Ukur tinggi badan dan berat badan dulu mbak" ujar wanita itu lagi.

Dari kejauhan seorang pria menatap, dia Alwan.

Disitu pertama kalinya Alwan melihat Jasmine saat ia mengantarkan adiknya untuk mengikuti perekrutan awak kabin tersebut.

Namun sayangnya sore itu, Jasmine dinyatakan tidak lulus, sedangkan adiknya Alwan lulus Dan menjadi pramugari.

Sejak saat itu Alwan mencari tahu semua tentang Jasmine Dan dia bahagia walau belum pernah bicara sepatah katapun.

*****
Jasmine

"Jasmine.. Jasmine..." ketokan pintu itu membuat Jasmine bergegas membuka pintu kamarnya.

Temporary HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang