'Jangan berjanji padaku bahwa kau akan tetap setia mengabariku, menulis pesan singkat untukku, atau memelukku.
Karena pada suatu hari nanti, ragamu yang menjadi sandaranku itu tidak lagi berpihak kepadaku. Ia akan kembali pada sang pemilik abadi. Disana pula kau akan abadi bersama-Nya' -MutiaDhy-****
"Yaudah saya tunggu dirumah yah.." suara pria itu sangat lirih ia sepertinya sakit.
"lo tunggu yah, lo ada mau dibawain apa gitu?" Jasmine berjalan menuju garasi sambil membawa kado berbungkus silver.
"Enggak. Kamu hati hati nyetirnya yah. Maaf saya gabisa jemput kamu". Suara penyesalan jelas terdengar.
Jasmine melajukan mobilnya. Harusnya hari ini ia ada janji sama Alwan di butik miliknya. Terlebih ia harus memberikan Alwan kado yang sudah dibelinya kemarin.
Tapi karena pria itu sakit, mau tidak mau Jasmine lah yang harus mengantarkan kado itu kerumah Alwan.
Menurutnya, kado itu spesial jadi tidak boleh diundur undur untuk diberikan. Ia berharap Alwan senang dengan kadonya.
***
Setelah mendapat pesan singkat dari Alwan, yang mengharuskan dirinya langsung masuk kerumah. Kebetulan rumah Alwan sedang tidak dikunci.
Ia sedikit tertegun ketika mendapati interior yang menurutnya Almost Perfect. Ah, Jasmine tersadar pria itu kan seorang Designer Interior.
Kemudian gadis itu melirik pintu bercat putih yang sedikit terbuka. Ia melangkahkan kakinya menuju anak tangga. Ia yakin seratus persen bahwa itu adalah kamar Alwan. Tertera dipintunya tulisan 'Alwan'.
Ia melangkahkan kakinya, mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. Kado berbungkus silver yang sejak tadi ia genggam terjatuh. Bukan kado saja yang terjatuh, air matanya juga perlahan jatuh. Aura wajah Jasmine tampak begitu kecewa.
Ia meninggalkan rumah pria itu As far as she can.
***
Hari ini adalah peresmian butik milik Jasmine yang ia beri nama "J&A " yang merupakan singkatan nama gadis itu.
Seharusnya hari ini Alwan membantunya mempersiapkan segalanya. Namun, pria itu mengubungi Jasmine bahwa ia ada meeting dengan seorang klien.
Yah, Gadis itu menyiapkan segalanya dengan 4 orang karyawan yang telah direkrutnya.
Setelah dirasa cukup ia mengambil ponselnya, seraya mendudukan dirinya disofa. Ia melihat notifikasi 66x telepon dari Alwan dan 53 chat dari Alwan.
Ia benar benar mengabaikannya. Ia sungguh tak peduli. Apalagi setelah melihat kejadian yang.... Ah bahkan ia muak mengingatnya.
***
"Hai, jasmine... Makasih kadonya yah saya suka.." seorang pria berbisik dibelakang telinga Jasmine.
Ia membalikkan badannya.
"Alwan" suaranya tampak bergetar, menahan air mata yang bisa jatuh kapan saja.
Tatapan Jasmine kepadanya seolah mematikan. Kini tampak Alwan yang kikuk. Alwan memecah keheningan dengan memperkenalkan gadis disampingnyankepada Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Heartbeat
Teen FictionAku nyaman didalam dekapanmu dan merasakan detak jantungmu. Sayang, sekarang aku tak lagi dapat merasakan detak jantung itu. Kau mengobati kerinduanku, dengan menghadirkan sosok sepertimu yang berbeda darimu.