... ... ...
Vampire Bride
Chapter 2 : Baby
... ... ...
Kim Jaejoong melangkahkan kakinya dengan kesusahan. Beban di perut membuat pergerakannya menjadi kian melambat, belum lagi tangan kanannya yang menenteng beberapa buah paper bag milik majikannya.
Benar, setelah peristiwa dimana ia diperkosa oleh orang yang tidak dikenlanya yang berujung dengan pengusiran orang tuanya terhadap dirinya, kini Jaejoong bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah yang cukup besar di daerah Jeju. Jaejoong yang berbekal uang tabungannya dengan sangat terpaksa harus meninggalkan umma-nya di Seoul sana. Ia menyewa flat kecil untuknya tinggal.
Selama satu minggu, Jaejoong beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sampai akhirnya gadis yang tengah hamil itu memilih untuk bekerja menjadi pelayan di sebuah rumah milik pengusaha. Beruntung sang pemilik rumah tersebut memperbolehkan Jaejoong yang tengah hamil muda untuk bekerja. Mereka juga tidak terlalu memusingkan dirinya yang hamil di usia yang sangat muda.
Tuannya bernama Park Jisung, bekerja sebagai pemilik beberapa supermarket dan cafe di Jeju. Istrinya bernama Hwang Jungeum yang sekarang telah berganti nama menjadi Park Jungeum adalah seorang desainer yang telah memiliki butiknya sendiri.
Dan karena mereka, Jaejoong jadi bisa memiliki tabungannya sendiri, mengingat gaji yang ia dapat lumayan besar. Paling tidak ia bisa mempersiapkan kelahiran buah hatinya dengan cepat jika memiliki tabungan sedini mungkin.
Meski demikian, ada saja orang yang tidak menyukai Jaejoong di rumah itu. Beberapa pelayan muda lainnya terkadang menunjukkan sifat dengki mereka terhadap Jaejoong. Bagaimanapun juga, Jaejoong pelayan yang paling baru di rumah tersebut, tetapi ia pulalah yang paling mendapat perhatian lebih dari majikannya, terutama dari Nyonya Park.
Sang Nona Muda, atau putri bungsu keluarga itu juga terlihat tidak begitu menyukai Jaejoong. Gadis yang bernama lengkap Park Sandara itu memiliki umur yang sebaya dengan Jaejoong. Entahlah... tapi Jaejoong pikir, kemungkinan Sandara tidak menyukai dirinya karena dirinya yang telah berbadan dua, padahal di umurnya yang baru 15 tahun, seharusnya ia sedang menikmati bangku sekolah.
Tapi untunglah, Sandara hanya menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Jaejoong sebatas lirikan ataupun kata-kata kasar. Masih mending daripada gadis itu bermain tangan atau sebagainya yang bisa membahayakan kandungan Jaejoong. Toh, ia juga sudah mulai terbiasa dengan segala hinaan dan celaan yang ditujukkan padanya sekarang.
Seperti sekarang, Jaejoong tengah membawa beberapa kantong belanja milik Sandara. Meski Jaejoong akui, ia sedikit kesulitan untuk menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Sandara, tapi paling tidak ia bisa sedikit berolahraga sebelum melahirkan janinnya.
Ngomong-ngomong tentang janin, Jaejoong masih belum mengetahui jenis kelamin bayinya. Dan selama ia bekerja dengan keluarga Park, hampir setiap bulan Nyonya Park selalu memaksa Jaejoong untuk memeriksakan kandungannya. Nyonya Park merupakan orang yang paling antusias dengan kehamilan Jaejoong, entah apa maksudnya, tapi Jaejoong yakin jika Nyonya Park tidak mempunyai niatan yang buruk. Kadang-kadang, karena perlakuan Nyoya Park yang terlalu baik kepadanya, membuat Jaejoong teringat dengan keluarganya, terutama ibunya.
"Jae.... letakkan belanjaanku di samping meja belajar. Dan siapkan air hangat, aku ingin berendam sebentar. Terlalu lama di luar rumah membuat kulitku mengusam," perintah Sandara. Begitu memasuki kamarnya, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memerintah Jaejoong ini itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Bride
FanfictionKisah gadis belia berumur 15 tahun bernama Kim Jaejoong yang harus terusir dari rumahnya. Gadis yang terpaksa harus memiliki seorang bayi "aneh" di umurnya yang ke 16 tahun tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari bayinya. . . WARNING : GENDER SWIT...