empat; Terjebak

70 4 0
                                    

Seperti biasa, setiap hari Sabtu anak anak KB mempunyai planing untuk jalan jalan bersama. Kali ini planing mereka adalah starbucks. Otomatis mereka pergi bersama dengan Rangga, anggota baru KB.

Mereka semua sudah tiba di starbucks. Salah satunya Indira dan juga Rangga. Mereka kemudian memesan menu masing masing. Namun terlihat Indira benar benar pucat.

Apakah ini masih dalam efek menstruasi? Jawaban nya, iya. Karena dulu sewaktu menstruasi pertama Indira ia sempat demam tinggi dan kekurangan banyak darah sehingga mengharuskan dia untuk dirawat inap sementara di rumah sakit.

Tapi Indira tidak betah jika berlama lama di rumah sakit. Ia juga tidak ingin merepotkan orang orang untuk menemaninya selama ia di rawat dan juga membesuk nya.

Oleh karena itu, mom dan dad Indira memutuskan untuk membuat perjanjian dengan dokter Ody. Dokter Ody sudah dianggap sebagai dokter pribadi keluarga Lambertus. Lambertus adalah nama dari daddy Indira, yakni Ruka Lambertus. Ruka juga adalah nama tengah dari Bang Arkan.

Mungkin gejala yang dialami Indira kali ini sama. Demam yang akan menghampiri Indira seperti dulu. Indira merasakan dirinya sangat lemas. Bahkan ia tidak sanggup untuk melakukan banyak kegiatan.

Saras yang menyadari kalau teman nya yang satu ini lemas dan terlihat pucat pun menyakan keadaan Indira, "Dir are you okay?"  Indira menyadari kalau Saras mengajak nya berbicara pun menoleh dan menjawab pertanyaan Saras. Tapi, ketika Indira ingin menjawab pertanyaan Saras tiba tiba Indira terjatuh dari kursi yang ia duduki.

Sontak membuat Saras dan juga teman teman nya yang lain panik. "Sumpah ya ni anak dari tadi bengong mulu, terus pucet anjir" Dela juga menyadari keadaan Indira tadi.

"Dir, Dir, Dira bangun Dir. Dir lu kenapa" Eva panik saat ia datang membawa pesanan nya dan melihat sahabatnya jatuh.

"Si Dira bawa mobil kaga?" Tanya Reihan

"Bawa, tadi gue bareng dia" Faza menjawab

"Terus gimana siapa yang mau bawain mobil dia?" Tanya Putra

"Gua aja. Han lo bawa mobil gua. Sekarang kita bawa dia ke rumah sakit deket sini." Tiba tiba Rangga berinisiatif untuk membawa mobil Indira beserta pemiliknya itu ke rumah sakit terdekat.

Reihan yang diperintahi oleh Rangga untuk mengendarai mobil miliknya pun langsung bergeg menuju parkiran. "Han gue ikut sama lo" Dela segera mengikuti langkah Reihan tanpa ba bi bu.

Rangga meyelipkan satu tangan kanan nya ke sela sela antara paha dan betis Indira. Segera ia membawa Indira ke dalam mobil. Rangga  mengendarai mobil Indira dengan kecepatan yang sangat tidak biasa.

Situasi saat ini sangat membingungkan bagi Rangga. Antara ia harus benar benar peduli atau cuek. Tapi sangat tidak memungkinkan jika Rangga cuek pada Indira.

Setiba nya di rumah sakit, Rangga memanggil beberapa suster dan perawat lain nya untuk membantu membawakan Indira. Indira cukup berat menurut Rangga, tapi Rangga suka. Apa maksudnya Rangga suka?

"Indira?"

Tiba tiba Rangga menghentikan langkah nya dan juga menyuruh perawat perawat tadi memberhentikan Indira juga. Rangga mengerutkan dahi, ia tidak tau siapa perempuan yang memanggil nama Indira tadi.

"Itu Indira kan?" Perempuan berawakan layak nya seorang dokter itu kembali bertanya pada Rangga.

"I..iya dok itu Indira. Dokter kenal?" Rangga mencoba menanyakan kembali pada Indira.

"Oh ya ampun. My dear.. dia kenapa? Dia kenapa?!" Dokter Ody sangatlah cemas ketika melihat Indira terkujur lemah. Indira merupakan pasien kesayangan dokter Ody.

IndiRanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang