Edisi revisi. Enjoy ya.
Gue menutup resleting tas ransel gue. Fix, kayaknya semua udah beres deh. Saat gue keluar kamar, Papa dan Sehun sontak mengalihkan perhatian mereka pada gue.
"Sweetie, kamu cuma membawa itu saja?" tanya Papa sambil melirik ransel gue.
"Iya Pap. Kan ntar disono Oku bisa pinjam baju Taehyung. Ribet ah membawa barang banyak!"
Papa mengacak poni gue dengan gemas.
"Jaga diri baik~baik selama Papa pigi. Jangan berantem mulu sama Taehyung. Kalian ini anak kembar tapi ribut terus."
"Bukan berantem Papa, kami cuma berdebat sehat. Eitz gue aja yang sehat kalau Tae mah banyak gak warasnya!" cemooh gue.
Papa tertawa geli. Sedang Sehun cuma tersenyum simpul. Heran, cowok gue yang super ganteng ini, bawaannya cool banget!
Gak banyak ngomong, juga gak banyak senyum. Tapi segala kelakuannya membuat gue emesh melihatnya.
Papa mengantar gue sampai ke mobil Sehun, dia harus segera berangkat ke bandara.. pergi ke Singapura untuk urusan kerjaannya. Papa gue GM di suatu perusahaan IT yang tengah berkembang.
Cup.
Papa mengecup kening gue dengan lembut. Gue jadi sedih gegara bakal ditinggal Papa seminggu di Singapura. Ih, padahal Papa sering pergi, kok gue masih cengeng gini ya?
"Sweety, kok mewek gini? Malu dilihat Sehun. Kayak pacaran sama anak TK saja! Kamu sudah mahasiswi lho." Papa mengusap air mata gue dengan tangannya yang hangat.
"Biarin. Oku sayang Papa," balas gue sembari memeluk Papa dengan erat.
Papa balas memeluk sambil terkekeh. Ia melepas pelukan gue, lalu menaruh tangan gue dalam genggaman tangan Sehun.
"Nak Sehun, tolong antar Oku ke rumah Maminya. Ohya selama saya tak ada tolong jagakan si manja ini. Kalau nakal jewer saja dia," goda Papa sambil mengedipkan matanya.
"Ih..Papa. Masa Oku disamakan dengan anak TK?" protes gue kesal.
Papa tertawa lagi, tangannya mengacak poni gue. Papa gue emang sempurna. Udah ganteng, hangat dan humoris. Sayang semua itu tak bisa membuatnya mempertahankan Mami.Mereka bercerai saat gue dan kembaran gue, Tae, berumur 10 tahun. Mestinya gue ikut Mama gue seperti Tae saudara kembar gue, tapi gue menolaknya. Gue memilih tinggal bersama Papa.
Gue benci Mami! Gue tahu mereka bercerai gegara Mami selingkuh sama mantan pacarnya, cinta pertamanya. Saat itu mantan pacarnya yang sekarang mau gak mau gue panggil Papi adalah duda dengan enam anak cowok.
Kini gue punya enam saudara tiri cowok yang ganteng~ganteng dan sayang pada gue. Meski gue belum bisa menerima Papi dengan hati tulus, tapi gue sungguh sayang dengan keenam sauara tiri gue itu.
"Pap, ati~ati ya. Jangan nakal disana. Jangan selingkuh dari Oku."
Papa menowel kepala gue dengan gemas.
"Ngawur saja, kalau Pap kencan sama cewek itu bukan nyelingkuhin kamu. You're my child, not my wife."
Gue nyengir. Entah mengapa gue benci kata selingkuh, cheating dan sebangsanya. Tapi anehnya gue sering memakai kata~kata itu dalam kehidupan gue sehari~hari. Mungkin untuk mengingatkan diri gue sendiri kali. Jangan sampai gue mengikuti jejak Mami! Gue jijik sama kelakuan Mami gue sendiri.
Gue melambaikan tangan gue pada Papa saat perlahan mobil Sehun meninggalkan rumah gue. Tak sadar mata gue berkaca~kaca lagi. Sehun melirik gue. Tanpa berkata apapun ia menarik kepala gue dan menyandarkan ke bahunya. Gue tahu dia pendiam, dengan memperlakukan gue seperti ini sukses membuat gue melting.
Gue kecup pipi kanannya. "Makasih, Sayang. I love you."
Sehun tersenyum lembut mendengar ungkapan cinta gue. Yaelah, meski gue tahu dia pendiam, tapi sesekali jawab dong ungkapan cinta gue! Gue mendesah kesal.
"Masih sedih ditinggal Papa?" Dia bertanya pelan.
Gue menggeleng. Gue memejamkan mata gue dan menikmati bersandar di bahunya yang bidang.
==== >(*~*)< ====
Rumah Papi dan Mami gue sangatlah mewah, lebih mirip istana kalau dilihat dari luar. Berbeda dengan rumah Papa gue yang meski termasuk rumah mewah tapi masih kalah jauh sama rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Cheating With You! (END)
FanficTELAH TERBIT EBOOKNYA.. DAPATKAN DI GOOGLE PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOK. Siapa sih yang ingin selingkuh atau diselingkuhin? Oku juga mendambakan kisah cinta yang berjalan mulus. TAPI... Takdir sepertinya mengikat mereka bertiga! Inilah kisah...