"Sunbae, aku.." cewek itu meremas ujung roknya gugup. Kakinya terlihat gemetaran. "Ak.. aku.. " cewek itu, Lee Ji Eun, tengah berusaha memberanikan diri menatap netra cowok di depannya, Byun Baekhyun. Ji Eun memilih menarik napas dalam. "Intinya aku menyukaimu!"
Baekhyun menatap sinis gadis yang memasang ekspresi terkejut mungkin ia benar-benar malu. Dasar. Kalau malu seharusnya lewat surat saja, bukan malah menyatakannya langsung. Cewek macam apa yang tengah berdiri di depannya ini? "Heh. Aku menolakmu." Baekhyun mengeluarkan seringai andalannya. "Kamu pikir aku sangat bodoh sampai mau menerimamu? Cobalah berkaca. Apa bagian darimu yang membuat cowok tertarik? Kamu bahkan tidak pantas disebut cewek. Kamu tidak bisa dandan, bukan? Dan ingat, siapa cowok bodoh di dunia ini yang suka pada cewek berkacamata tebal sepertimu. Dandananmu sangat norak dan kau," meski Baekhyun menatapnya datar, tapi pandangan menilai dari atas sampai bawahnya sungguh terkesan menghina, "benar-benar tidak pantas mendapatkanku."
Baekhyun berlalu meninggalkan Ji Eun yang masih syok karena ditolak mentah-mentah. Bahkan ia dihina. 'Heol. Bagaimana bisa aku menyukai senior sepertinya? Dia pikir hanya dia cowok tampan dan populer di Gyeonggi? Cih, lihat saja jika aku memutuskan untuk merubah penampilanku. Terimakasih, tuan Baekhyun. Kamu baru saja membangunkan singa tidur. Dan kata-katamu sukses membuatku membencimu seketika. Kuharap Tuhan membalasmu.'
Ji Eun benar-benar kesal. Bagaimanapun ia sudah berusaha mati-matian membulatkan tekad untuk menyatakan perasaannya sejak tadi malam. Ia bahkan tidak tidur karena terus memikirkannya. Tapi apa yang didapat? Setidaknya Ji Eun ingin tetap diperlakukan hormat walau ia ditolak.
Sedang Baekhyun yang melangkah menjauhi Ji Eun memilih melupakan kejadian barusan. 'Seharusnya cewek itu sudah tahu aku pasti akan menolaknya. Tapi, caranya menyatakan perasaannya tadi boleh juga. Ini pertamakalinya buatku menemukan cewek seperti dia. Sayang dia bukan tipeku.'
"Sunbae, ini untukmu. Selamat hari kelulusan!" seorang cewek imut memberi Baekhyun sebuket bunga. "Sunbae, dimana kamu akan meneruskan sekolahmu? SMA SOPA? SMA Hanlim? Atau masih di Suri―SMA Suri?"
"Terimakasih untuk bunganya. Soal SMA lanjutan," Baekhyun menatap cewek di depannya seraya tersenyum manis. "Rahasia."
♥〜♥
1,5 tahun kemudian.
Baekhyun tengah membawa kertas proposal kegiatan ekskul yang merupakan tugas seorang ketua OSIS.
Iya. Baekhyun adalah ketua OSIS SMA Hanlim.
"Sunbae, ingin kubantu?" tawar cowok berambut cokelat terang bernametag Moon Bin, ia adalah salah satu anggota OSIS.
"Tidak. Aku bisa sendiri." Baekhyun menatap Bin datar. Entahlah. Semenjak ia memasuki SMA, tingkahnya berubah menjadi dingin.
"Lihat. Dia benar-benar dingin dan tidak punya hati. Setidaknya dia harus mengucapkan terimakasih atas tawaran adik kelasnya. Kenapa orang sedinginnya bisa punya penggemar hampir 99% di sekolah ini? bahkan kudengar ia punya fanclub dan fanbase eksklusif dari SMA kita dan bahkan SMA luar." Chanyeol, cowok yang tengah duduk di sisi bangku lapangan memanyunkan bibirnya sedih.
"Eoh. Aku sebagai cowok juga kadang merasakan pesonanya. Apa itu yang membuat para cewek penasaran? Mana bisa?! Aku 'kan juga tampan!" sahut Mingyu menggebu-gebu, membenarkan perkataan Chanyeol, teman sekelasnya dan Baekhyun.
"Kamu? Tampan? Heh, lihat kulit gelapmu ini! apa ini yang kamu sebut tampan? Yang benar saja." Ejek Seokjin, cowok dengan keimutan diatas rata-rata.
"Eoh, hyung. Kulitmu sangat gosong. Haha.." Seungkwan, murid yang seharusnya jadi adik kelas mereka tertawa mengejek. Alasan ia malah di kelas 2 bukannya 1? Pintar pun tidak. Dia hanya bisa membaca lebih awal di banding teman satu angkatannya.
"Yak!! Kalian malah mengejek Mingyu. Bukannya kita tengah membincangkan Baekhyun?" relai Minghao, murid pindahan dari China. Beruntung ia sudah fasih berbahasa Korea.
"Hei. Bagaimana kalau kita tanya salah satu penggemarnya?" usul Junhoe, yang mukanya paling sangar diantara mereka.
"Biar aku saja." Kata Mingyu semangat sambil menarik seorang cewek yang tengah lewat di depannya. "Kamu tahu Baekhyun?"
Cewek itu terlihat kebingungan. Tapi ia tetap menganggukkan kepalanya. "Baekhyun sunbae yang tampan dan keren itu, 'kan?"
Mingyu meringis. "Kamu pasti salah satu penggemarnya. Apa yang membuatmu mengaguminya? Kamu tahu 'kan dia orang yang dingin?"
"Tentu, sunbae. Cari mati namanya kalau aku menyatakan perasaanku padanya. Yang ada malah aku yang mendapat malu menembak orang dingin sepertinya." Cewek itu menghela napas, "Tapi mau bagaimana lagi? Sikap acuh dan dinginnya itu seperti menjadi sebuah tantangan untuk kami para cewek yang mengincarnya. Semakin sulit didapat, semakin menarik jadinya, bukan?"
Mingyu cengo. Tidak habis pikir dengan pola pikir semua cewek di sekolahnya ini. bagaimana bisa yang sulit didapat adalah yang paling digemari? Ia berbalik menatap teman-temannya tak percaya, "Gila."
♥〜♥
Hari ini, entah kenapa Ji Eun melangkahkan kakinya ke arah kantin, bukan perpustakaan seperti yang biasa ia lakukan setengah tahun belakangan. Oh, mungkin karena ia mendengar sedikit perbincangan teman sekelasnya yang membahas menu baru kantin, salah satunya jus kiwi yang notabenenya adalah minuman favorit Ji Eun.
Setelah sampai di kantin, Ji Eun memesan jus kiwinya dan menunggu pesanan. Tak lama, jus kiwi Ji Eun siap dan setelah membayar Ji Eun langsung mencari kursi kantin yang kosong untuk ia duduki.
Bukk. Tidak sengaja Ji Eun menyenggol bahu cowok yang berusaha ia lewati. Alhasil, jus Ji Eun tumpah mengenai seragamnya. "Ups. Maaf."
TBC.
Haiii gimana ff nya? Kalau kalian penasaran sama kelanjutannya, jangan lupa masukin ke library yah. Thanks buat yang uda mau baca & vomment~
Don't be a silent reader pliseu, setidaknya hargai dong :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [COMPLETED]
FanfictionLee Ji Eun, cewek yang dulunya ditolak mentah-mentah oleh cowok populer bernama Byun Baekhyun melakukan perubahan besar-besaran dalam hidupnya. Ia merubah penampilannya, merubah sikapnya, bahkan berhenti menyembunyikan bakat luar biasanya di bidang...