Bacanya pelan2 aja ya wkwk
Jangan lupa vomment muehe :3
Happy reading guys~
Ji Eun menatap cowok di depannya datar. 'Hei. Cowok ini sepertinya pernah kukenal'. Ji Eun berusaha mengingat siapa cowok ini. Sampai ia sadar, cowok ini adalah Baekhyun, senior yang menolaknya saat ia akan naik ke kelas 3 SMP. Ji Eun memang benar-benar move on, hingga melupakan ia pernah mengenal cowok di depannya.
"Itu saja? Kamu menumpahkan minumanmu ke bajuku." Balas Baekhyun tak kalah dingin.
Ji Eun terdiam. 'Dia tidak mungkin masih mengingatku, bukan?' Tentu sulit mengingat Ji Eun sekarang sudah merubah gaya berpakaiannya. Ia tidak lagi menggulung asal rambutnya. Ia menggerai rambutnya dan mewarnai surainya dengan warna gradasi hitam-merah yang terkesan lebih berani. Ia juga mengganti kacamata baca tebalnya yang dulu dengan hanya memakai lensa kontak bening. "Lalu?"
Baekhyun menatap Ji Eun sengit. "Heh. Kamu tidak punya sopan santun? Setidaknya lakukan sesuatu untuk mengganti bajuku."
"Tidak mau. Ini 'kan hanya kecelakaan." Ji Eun mulai menaikkan intonasinya. Geram.
"Apa? Kamu bukan manusia, ya? Setidaknya lakukan sesuatu yang manusiawi." Baekhyun memincingkan matanya. Namun nadanya tetap sama. Tenang, dingin, dan menusuk.
"Kamu bodoh, ya? Yang tadi itu namanya kecelakaan. Yang sengaja itu," Ji Eun mengangkat gelas jusnya yang masih tersisa setengah. Mengarahkan ke lengan Baekhyun dan menumpahkan isinya, "seperti ini."
Sontak pekikan terdengar disana-sini. Bagaimanapun ini adalah tontonan langka. Ji Eun memang terkenal dingin dan jago berkelahi. Tapi ini pertamakalinya ia membuat masalah dengan orang yang berbahaya.
Baekhyun anak tunggal pemilik SMA Hanlim dan yayasan yang menaunginya. Jika Baekhyun sampai murka, tamatlah Ji Eun. "Kamu," desis Baekhyun.
"Sedang mengajarkanmu yang sengaja itu bagaimana." Sambung Ji Eun acuh. Kemudian memilih berlalu melewati Baekhyun.
Baekhyun terdiam. Pikirannya tengah fokus pada satu hal. Cewek tadi. Baru saja mencari gara-gara dengannya. 'Menarik. Setidaknya aku harus membuatnya tersiksa disini.'
♥〜♥
Ji Eun tengah berjalan dengan santainya di tepi lapangan basket. Ini hari Kamis, jam ke 3, 15 menit sebelum istirahat. Dan kelas 1-1―kelas Ji Eun―punya jadwal olahraga yang sama dengan kelas 2-1―kelas Baekhyun.
Sebenarnya Ji Eun melewatkan sarapan yang disiapkan kakaknya tadi pagi. Ia hanya tinggal berdua dengan kakaknya karena orang tua mereka tengah menjalankan bisnis di Amerika. Ia juga telat tidur karena tugas yang diberikan guru Hae.
Bukk. Ji Eun menyerit sakit dan memegang kepalanya yang terbentur bola. Ia melihat ke arah bola itu datang. Dan cowok itu, samar ia melihat Baekhyun tengah datang ke arahnya hanya untuk mengambil bola dan menatapnya datar. Kemudian berlalu meninggalkan Ji Eun―yang merasa kepalanya memberat―kembali ke lapangan.
Ji Eun yang merasa kepalanya semakin berat masih sempatnya menggerutu di dalam hati karena tahu Baekhyun tadi melakukannya dengan sengaja. Berusaha membalas dendam.
Kemudian gelap.
"Ji Eun-ssi!"
Baekhyun tahu Ji Eun pingsan karenanya. Tapi ia hanya bersikap acuh karena ia sudah memperkirakan tidak akan ada hal serius saat ia melempari kepala Ji Eun dengan bola basketnya. 'Mungkin dia pingsan karena hal lain'.
♥〜♥
Sudah seminggu lebih Baekhyun tidak melihat batang hidung Ji Eun.
'Apa separah itu? Atau.. jangan-jangan ia memutuskan untuk pindah karena kejadian tempo lalu? Kenapa aku cemas begini? Ada apa denganmu, Byun Baekhyun!?' Baekhyun menggigit bibir bawahnya, tanda ia tengah bingung.
TBC.
Kira2 kemana ya Ji Eun nya? Penasaran? Ikutin terus ya ff nya wkwk.
Thanks yang uda mau baca.
Don't be a silent reader pliseu, setidaknya hargai dong :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [COMPLETED]
Fiksi PenggemarLee Ji Eun, cewek yang dulunya ditolak mentah-mentah oleh cowok populer bernama Byun Baekhyun melakukan perubahan besar-besaran dalam hidupnya. Ia merubah penampilannya, merubah sikapnya, bahkan berhenti menyembunyikan bakat luar biasanya di bidang...