Part 7

1.1K 156 19
                                        

Tanpa pikir panjang Ji Eun berlari menghampiri cowok itu. Ia berlari sambil meneteskan air mata yang tidak dapat ia bendung. Bagaimanapun, ia tidak tega melihat cowok itu terluka. Bahkan ia mengabaikan tatapan kaget dan marah dari cowok lain yang bahkan keadaannya lebih parah dari cowok yang Ji Eun datangi.

.

.

.

Kim Taehyung. Ji Eun langsung membantu Taehyung berdiri sambil mengabaikan air mata yang terus mengalir di pipinya. "Oppa, ayo ke UKS."

Taehyung tersenyum di tengah rasa sakit yang ia rasakan sekarang. Ji Eun memilihnya dan bukan Baekhyun, itu artinya usahanya mendekati Ji Eun selama ini tidak sia-sia, bukan?

Baekhyun syok. Ia pikir Ji Eun akan kembali menghampirinya. Kembali membawanya ke UKS. Dan kembali mengkhawatirkannya. Tapi apa yang ia lihat? Ji Eun mengabaikannya. Bahkan mengabaikan ekspresi kesakitan Baekhyun. Bagaimanapun juga, keadaannya yang lebih parah. Ia rasa tulangnya retak dan kakinya terkilir. Sepertinya sebulan kedepan hidupnya takkan tenang dengan gips di kaki kanannya.

Dan lagi, Ji Eun tidak peduli padanya.

Apa ini karma? Karma karena dulu ia menyakiti cewek itu terlalu hebat?

Sekarang ini Baekhyun hanya punya dua harapan.

Satu. Ia ingin keajaiban membuatnya kembali ke masa lalu. Memutar waktu dimana ia melihat Ji Eun menyatakan cintanya. Ia ingin saat itu juga―tanpa pikir panjang―menerima langsung Ji Eun jadi pacarnya dan hidup bahagia selama-lamanya.

Dua.

Baekhyun ingin samael mencabut nyawanya sekarang juga.

"Kukira kamu memilihnya." Taehyung memandang Ji Eun lekat sesaat ia telah membersihkan luka dimulutnya.

"Aku tidak sebuta itu untuk memilih mengabaikanmu. Bagaimanapun juga, oppaku itu kamu. Geuchi (benar)?"

Taehyung tersenyum senang. Ia mengambil kain yang sudah Ji Eun siapkan dan salep untuk lebam di perutnya. "Kamu tidak ingin memalingkan pandanganmu? Asal tahu saja, aku punya roti sobek."

Ji Eun tersenyum, "Kalau oppa malu, ya sudah. Tapi aku punya seorang kakak yang juga punya abs di badannya."

"Jinjja? Pantas responmu kelewat santai." Taehyung tertawa. Tak lama ekspresinya berubah serius, "Aku bukan bermaksud ikut campur, atau jadi orang yang sok' tahu. Tapi... kamu suka Baekhyun, kan'?"

Ji Eun terkejut, tapi ia menguasai ekspresinya dan memasang muka datar. "Apa sangat terlihat?"

"Tidak. Ini hanya aku yang sangat peka. Maaf, tapi aku memperhatikanmu." Taehyung tersenyum masam. "Karena gilanya, aku mencintaimu."

Ji Eun terkejut. Spechless. "Mwoya?! (apa)." Tanyanya datar seolah jiwanya hilang.

"Karena itu ini gila. Kita baru kenal hampir 2 bulan. Aku tidak tahu mengapa aku sangat gila hingga memutuskan untuk meninggalkan sekolah yang sudah tentu akan jadi milikku dan pindah kesini, hanya karenamu. Aku benar-benar tahu hatiku. Aku mencintaimu, Ji Eun. Sangat." Taehyung meraih tangan Ji Eun dan menggenggamnya erat, "Karena itu, maukah kamu jadi pacarku?"

Taehyung mendekat dan mencoba mencium bibir Ji Eun, jika saja Ji Eun yang punya refleks bagus itu tidak segera menjauh. "Oppa, aku ingin meluruskan sesuatu. Aku benar-benar tahu rasanya ditolak. Sakit dan hancur, seolah tidak ada hari esok. Seandainya kamu tidak mencintaiku, ini akan terasa lebih ringan dan tidak semenyakitkan sekarang jika aku harus menolakmu. Aku bahkan sangan ingin menerima cowok sesempurna dirimu. Aku merasa jadi cewek terbodoh karena menyakitimu. Aku menolakmu. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu, alasan dari keputusanku. Ini tentang hatiku, yang hanya berdetak lebih cepat jika sunbae (Baekhyun) itu disisiku. Aku takut, jika aku memilihmu dan jodohku adalah dia, kamu akan semakin terluka dengan kenangan yang ada. Kamu memang memiliki ragaku. Tapi aku tidak bisa menampik jika pikiran dan hatiku hanya terarah padanya. Aku memilih menolakmu dari awal, karena aku sayang padamu. Aku tidak ingin kamu merasa lebih tersakiti nantinya. Anggap saja aku adalah cinta monyetmu yang hanya akan jadi kenangan indahmu di masa SMA. Jika saja bisa, aku benar-benar ingin mencintaimu tulus. Tapi aku bisa apa? Kumohon mengertilah."

Heartless [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang