Tak terasa hari pun mulai gelap. Anggota geng Spider menyelesai kan latihannya, dan langsung menuju tempat balapan yang sudah di janjikan oleh Crish dan anggota Geng Spider.
Mereka pun konvoi ke tempat tersebut dan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Geng paling licik di kotanya ini.
"Hei Alfa. Udah lama lo ga ketemu sama gue ya?"
"Bacot."
"Sekarang, gue mau kita berdua aja yang duel ya Fa? Anggota lo jangan pada ikut campur. Peraturannya semua anggota Geng lo, sama geng gue diem di tempat ini."
"Oke. Asalkan lo jangan berbuat curang sama gue. kalau lo curang, lo ga laki."
"Tenang aja kalau sama gue mah." Crish pun memasang senyum liciknya.
Disaat yang bersamaan juga Alfa merasa tidah enak hati, seperti ada yang akan mencelakakan nya. Dan tidak ada yang menjaganya di tempat yang dekat dengan tebing, bagaimanapun juga, Alfa manusia kan? Ada saat nya dia lemah dan ketakutan seperti ini.
"Umm oke."
"Udah lah jangan banyak bacot, Balapan mah balapan aja. gausa pake mulut." Ucap Azka.
"Oke siap siap aja Fa." Ucap Crish tersenyum, lebih tepatnya menyeringai.
***
Crish menaiki motornya yang berwarna hijau. Alfa pun menaiki motornya yang berwarna merah. Bersebelahan dengan Crish.
Seorang perempuan dengan pakaian seksi nya sudah berdiri tepat di tengah tengah keduanya dan memegang bendera berwarna putih dengan kotak-kotak hitam sebagai coraknya.
"bersiaplah," ucap Crish menyeringai kepada Alfa.
Sedangkan Alfa hanya tersenyum sembari memakai helm-nya lalu menyalakan mesin motor dan diikuti oleh Crish.
Tepat saat perempuan itu menjatuhkan benderanya, kedua motor itu melesat saling menikung satu sama lain.
Bertepatan pada saat mereka balapan, kedua anggota geng itu malah tawuran dengan anggota yang imbang. Meski begitu, kekuatan Lucien tidak dapat diremehkan.
Satu persatu anggota Spider mulai tumbang. Entahlah yang pasti Lucien menggunakan cara yang licik sehingga mereka bisa mengalahkan Spider.
Tepat pada saat itu juga anggota Lucien yaitu Candra membawa senjata yaitu balok kayu. Tanpa aba aba, Candra menghantamkan balok tersebut ke kepala Reza dengan cukup keras membuat Reza pingsan dan bercucuran darah.
Pada saat membelokkan motor nya, motor Alfa di tendang oleh Crish, membuat Alfa kehilangan keseimbangan nya dan tertinggal jauh oleh Crish, tapi untung saja, Alfa bisa menjaga sedikit keseimbangannya sehingga ia tidak terjatuh ke tebing itu.
Keduanya saling menendang motor satu sama lain untuk saling mengalahkan. Konsentrasi Alfa pecah saat ada yang berteriak.
"ALFA!!!! LO KALAHIN AJA BALAPAN ITU!! ADEK LO REZA KEPALANYA DI PUKUL PAKE KAYU SAMA SI CANDRA!!" Teriak Azka.
Garis Finish sudah terlihat dekat sekali, meskipun konsentrasi Alfa buyar karena Azka yang berteriak perihal Reza. Alfa mencoba berkonsentrasi terhadap balapannya ini dan....
Perjuangannya tidak sia sia. Geng Spider memenang kan balapannya. Dengan Crish yang terjatuh dari motornya karena motornya di tendang oleh Alfa. Pada saat itu juga, emosi Alfa memuncak.
Alfa pun turun dari motornya dan melempar helm nya. Ia berlari ke arah Azka untuk melihat keadaan Reza. Percayalah bahwa Alfa khawatir dengan kondisi adiknya itu.
"Mana Rezaa!?" Azka menunjuk kearah Reza yang terkapar.
Alfa menitikkan air mata saat melihat keadaan Reza yang terkapar tidak berdaya dengan darah yang mengalir entah dari mana, emosi Alfa sudah memuncak ia berdiri dari jongkok nya dan menghampiri Candra.
"LO YANG UDAH BUAT ADE GUE KAYA GITU HAH!?!" Teriak Alfa sambil mencengkram kuat kerah baju Candra.
"JAWAB BANGSAT!?"
"ternyata ada juga ya, cowok yang lemah kaya lo. Cuman karna adek lo kaya gitu lo sampai nangis bombay!" Telunjuk Candra mendarat di dada Alfa lalu tertawa terbahak bahak, entahlah, padahal tidak ada yang lucu di sana. Alfa menepis kasar tangan itu dan memukul Candra.
Bughh
"Itu buat lo yang gabisa nepatin janji buat ga licik."
Bughh
"Itu buat lo yang udah bikin adek gue kaya gitu."
Bughh
"Itu buat lo yang berani berani nya nyimpen telunjuk haram lo di dada gue." Alfa pun meninggalkan Candra yang kehilangan kesadaraanya.
"Telepon ambulance bangsat! bukannya ngeliatin ade gue kaya gitu!"
"Udah Fa, lagi otw ambulance nya," Ucap Faisal setenang mungkin.
Tepat pada saat itu juga ambulance datang, membawa Reza kedalam mobil dan Alfa mengikutinya karena alasannya sudah jelas, Ia tidak mau adiknya kenapa napa.
"Gimana pun caranya bawa motor gue sama Reza ke rumah sakit," Ucap Alfa datar pada Faisal dan melempar kan kunci motor nya lalu mobil ambulance pun pergi meninggalkan mereka di arena balapan itu.
***
"Za lo kuat ya? lo harus kuat Za!" Ucap Alfa sambil menangis setelah Reza diturunkan dari mobil ambulance dan memindahkannya ke ranjang dorong.
"Maaf anda harus menunggu disini," Ucap salah satu perawat terhadap Alfa.
"Gue kakaknya! Gue berhak liat adek gue." Alfa memaksa masuk ke ruangan itu untuk melihat Reza
"Maaf tidak bisa," Ucap seorang perawat dan langsung menutup pintu ruangan itu.
Terpaksa Alfa duduk di ruang tunggu. menunggu kehadiran dokter dari ruangan itu. Dan mengharapkan kabar baik tentang Reza.
Saat itu juga teman teman Alfa datang dengan perasaan cemas.
"Fa? Reza ga apa apa kan?" Tanya Delfa.
"Fa? Jawab gue, Fa!" Teriak Gama.
"Please ini rumah sakit." Ucap Delfa.
"Baru masuk ke ruangan itu," Jawab Alfa sambil menunjuk sebuah ruangan di sampingnya.
Teman-temannya baru sekali melihat Alfa seperti ini, biasanya Alfa selalu terlihat ceria, ia jarang sekali terlihat sedih seperti saat ini. Hidung nya merah, Matanya pun memerah efek menangis tadi.
Gak nyangka gue kalau si Alfa bisa perduli banget sama adiknya karena yang gue liat dia selalu ga akur sama Reza. Gumam Revan dalam hatinya sambil tersenyum.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy Twins✔
Teen FictionGa selamanya apa yang kita miliki menjadi milik kita, ada kalanya kita harus merelakannya pergi atau merelakannya bahagia bersama orang lain. by feroxies 19 Juni 2017 - 3 Maret 2018 Complete. [highest rank 60 in #twins] Ps. Dit...