6. Our First Closeness (part b)

2.6K 111 17
                                    

Apa aku sedang menyukaimu?
~Nicho

Nicholas

Suasana malam. Terdengar suara jangkrik bersahutan-sahutan di luar, menambah sunyi malam ini. Jam dinding di kamarku sudah menunjukkan pukul 23.30, ini berarti sudah hampir tengah malam. Tetapi mataku belum juga mengantuk. Aku duduk di balkon kamar sambil memandangi bintang-bintang yang bertebaran. Indah dan berkelap-kelip. Tiba-tiba gadis itu muncul di pikiranku. Gadis yang akhir-akhir ini sering kupikirkan, Kate. Entah kenapa aku sangat memikirkannya. Memikirkan gadis yang bisa dibilang baru bertemu denganku. Aku selalu menganggap gadis itu adalah rivalku. Rival ranking pertama. Aku sudah tahu kalau dulu ia di SMP selalu ranking satu. Dan sekarang di SMA, aku tidak akan membiarkannya. Dia adalah rivalku, dan akan tetap menjadi rivalku sampai kapanpun.

Tapi, memikirkan kejadian di UKS, membuatku tersenyum. Kate, aku tahu dia peduli padaku. Saat merasa di dekatnya, aku merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutku. Sebelumnya, aku tidak pernah seperti ini. Apa aku, jatuh cinta? Entahlah. Aku saja tidak mengerti apa itu cinta. Yang aku tahu hanyalah cara menjadi nomor satu, yaitu belajar.

***

Aku sampai di sekolah pukul 06.55. Aku masuk ke kelas dan kuedarkan pandanganku ke seisi kelas. Kulihat Kate sedang berbincang dengan teman ceweknya. Mata kami bertemu. Tapi setelah 2 detik, ia memalingkan mukanya. Apa dia marah padaku? Apa ada yang salah dengan kejadian di UKS kemarin? Aku hanya menggodanya saja waktu mengatakan apa dia suka padaku. Aku hanya ingin melihat reaksinya saja. Dan tentu saja, dia salting. Kalau kuperhatikan, sepertinya ia tidak pernah berbicara dengan cowok. Aku tidak pernah mendapati dia sedang berbicara dengan seorang cowok. Sepertinya dia tipe cewek cuek. Dan aku beruntung karena pernah berbicara padanya.

Kriing!!!

Bel masuk berbunyi. Aku menaruh tasku di bangku dan duduk. Teman sebangkuku, Aldo menghampiriku.

"Bro, lo kemarin kenapa? Pake pingsan segala? Lo gugup ya deket cewek secantik dia?" Aldo menunjuk Kate.

"Apaan sih lo. Ya nggaklah. Gue kemarin belum sarapan, makanya pingsan."

"Udah deh, lo jujur aja. Tadi, waktu gue ngliat lo lagi natap dia, lo itu kayaknya ada sesuatu sama dia. Seperti.. ada rasa gitu. Bener nggak bro?"

"Maksud lo, gue suka gitu sama dia. Lo ngaco bro." Aku tertawa hambar.

"Terserah lo deh. Tapi saran gue sih, lo jangan bo'ongin perasaan lo sendiri. Soalnya lo bakalan rugi." Kali ini nada bicara Aldo serius.

"Iya-iya gue tau." Aku memutar bola mataku malas.

***

Suasana di kelas sangat hening. Semua sibuk mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh Bu Oki. Aku mengerjakan soalku dengan cepat. Menurutku, soal ini sangat mudah. Aku melempar penaku ke atas buku setelah selesai mengerjakan. Aldo melirik tak percaya padaku. Aku hanya mengangkat kedua alisku seperti mengatakan 'ada apa? Terkejut?' dan tersenyum bangga. Ia menggeleng tak percaya. Kuedarkan pandanganku ke semua murid. Semuanya masih menunduk tekun mengerjakan. Tidak sepertiku, bagiku soal matematika ini tidak ada apa-apanya bagiku. Terkadang aku bangga memiliki otak encer.

Aku melirik Kate. Dia masih sibuk mengerjakan soalnya. Dia terlihat tenang. Tiba-tiba aku khawatir kalau jawabannya lebih benar dariku. Aku kembali mengecek jawabanku. Sudah benar semua. Huft, syukurlah. Aku menyandarkan punggungku.

"Anak-anak, sudah selesai semua?"

"Belum, bu."

"Ah, kalian lama sekali. Sudah, mari kita selesaikan bersama. Nomer satu siapa yang mau menjawab?" ini kesempatanku.

"Saya!"

"Saya!"

Aku menolehkan kepalaku pada seseorang yang barusan berteriak bersamaan denganku. Kate? Cih, ngapain dia juga angkat tangan.

"Cieeee.." seisi kelas menertawakan.

"Sudah-sudah. Nicho, kamu mengalah ya? Kate kan cewek jadi dia dulu aja. Nanti kamu nomer dua. Ya?" bu Oki menenangkan.

"Oke deh bu." aku kembali duduk.

Aku melihat Kate. Dan dia juga melihatku dengan tatapan kasihan. Jujur aku kesal sekali. Ia maju ke depan kelas dan mengerjakan soal di papan. Aku melihat caranya dia mengerjakan soal. Wow, cukup cermat. Dan jawabannya juga sama denganku, tapi caranya berbeda. Ia kembali ke tempat duduk.

"Bro, yang sabar ya?" Aldo mencoba menghiburku.

"Hm," aku menunduk menatap jawabanku.

***

"Nicho!"

Aku mendengar seperti ada yang memanggilku. Aku menoleh pada sumber suara itu. Oh, ternyata Kate. Aku melanjutkan jalanku ke kantin tidak peduli pada teriakan yang semakin meninggi di telingaku. Tapi entah kenapa dadaku bergemuruh.

"Nicho! Lo tuh denger gak sih gue teriak-teriak tadi?" ia berhasil menyejajarkan langkahku dengannya. Aku tidak menggubrisnya.

"Lo marah sama gue?" aku menghentikan langkahku.

"Gue tahu lo marah sama gue. Gue gak terkejut. Lo marah kan gara-gara gak jadi maju tadi? Oke maafin gue. Gue nggak tau kalo lo juga mau maju. Kalo gue tau, gue bakalan ngalah."

"Beneran lo bakal ngalah? Trus kenapa tadi lo nggak ngalah aja. Lo pasti sengaja. Ya kan?" aku mulai membentaknya. Wajahnya mulai memerah menahan tangis.

"Nicho! Lo tuh kayak anak kecil tau nggak. Buat apa gue ngrebutin hal sepele kayak gitu. Gue sebenernya pengen ngalah, tapi bu Oki yang maksa." suaranya mulai serak.

"Terserah lo,"

Aku menambah kecepatan jalanku. Aku tidak peduli padanya yang berteriak di belakang.

Entah kenapa dadaku semakin bergemuruh. Aku menghentikan langkahku. Aku menoleh ke belakang. Ia menghilang. Kemana perginya? Tiba-tiba aku tersadar, aku sama sekali tidak etis. Bukan seperti ini caranya, Nicho. Dia memang rivalku, tapi bukan seperti ini caraku bersaing. Dia benar, untuk apa aku membesarkan masalah sepele ini. Aku seperti anak kecil. Jika aku terus-terusan seperti ini, aku seperti orang yang sudah menyerah duluan. Nggak, aku tidak akan menyerah. Lagipula, aku sudah menyakiti hati gadis itu. Aku berbalik mencarinya. Aku akan meminta maaf padanya.

###

Hai, teman-teman !!!

Maafkan aku yang baru update sekarang.. 😹✌Lagi pengen libur nulis, tapi kok rasanya nggak tanggung jawab ya? Ya udah aku lanjutin ceritanya.

Karena kemarin aku udah janji bakal kasih jadwal update, maka cerita Mars Vs Venus akan update setiap hari Selasa dan Jum'at. Aku janji bakalan tepat waktu kok.

Buat yang suka baca cerita ini jangan lupa vomment yaa.. Tunjukkan rasa suka kalian pada ceritaku ini..

Happy reading,

Fransisca

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mars Vs VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang