Two

62 10 2
                                    

Setelah berjalan 5 menit, kamipun sampai ke tujuan kami dan langsung mulai memesan jus ke salah satu stand yang ada disana.

"Bu, pesen 3 jus. Dua jeruk satu tomat." ujar Luna.

"Bro, lo yakin mau minum tomat?"tanya Chelsea.

"Ya iyalah kalau gue gak mau ngapain gue pesen...Ckckck bener-bener bego lo nih ya."jawab Luna.

"Buat apa lo mesen itu. Sepanjang yang gue tau lo tuh paling gak suka sama yang namanya 'sayuran'."oceh Chelsea dengan logatnya yang mampu bikin orang kesal bukan main.

"Hadehh, capek deh. Gue itu mau buat tubuh gue jadi langsing, secara kan lo tau gue tuh mau nyari perhatian sama kakak kelas yang gue omongin tadi pagi."ujar Luna.

"Lebay kamu Lun. Gak penting banget tau gak sih"kataku.

Tak lama kemudian jus kamipun selesai, Chelsealah yang mengambil jus pesanan kami dari stand jus tempat kami memesan.

Brukk!!

"Woi jalan tuh pake mata. Gak ada mata apa lo," teriak Chelsea dari kejauhan.

Jus yang dibawa Chelsea tumpah semua dan berceceran dilantai kantin. Wajar saja Chelsea marah karena bajunya juga ikutan kotor akibat ketumpahan jus.

"Maaf gue gak sengaja. Gue ganti deh baju lo sekalian sama jus-jusnya."ujar cowok itu dengan santainya.

"Heh, lo dengan segampangnya ngomong ganti. Sorry gue gak butuh!"ujar Chelsea dengan raut wajah tidak suka.

Lalu Chelseapun segera datang ke meja kami, ia merasa kesal bukan main dengan cowok sok kaya itu yahhh meskipun dia cukup baik sih mau menawarkan uang untuk mengganti semua kekacauan yang sudah dia buat.

"Resek bener tuh cowok, udah sok ganteng tapi iya sih, sok cool meskipun iya sih, sok kaya tapi iya sih. Ihh kok gue jadi muji dia." ujar Chelsea masih dalam suasana kesal.

"Woi lo tuh nyadar gak sih itu kakak kelas yang gue omongin. Sumpah gue tadi berharap kalau gue yang ada disana tadi." oceh Luna dengan antusiasnya yang bukan main.

"Gila lo, berarti gue beruntung dong. Pantes aja lo gak marah-marah gara-gara jus lo tumpah gitu aja."ucap Chelsea dengan wajah yang langsung berubah dari kesal menjadi sumringah.

"Cowok gitu aja kalian banggain. Wajah pas-pasan pula."ucap diriku dengan nada yang sedikit ketus.

"Ya,ya,ya whateverlah dimata lo itu gak ada yang lebih ganteng dari dia."ujar Luna blak-blakan

"Please deh, aku udah bilang ribuan kali stop ngomongin dia. Aku udah bosen dengan ini semua. Dia itu cuma masa lalu." Aku merasa kesal,marah, sakit setiap dia selalu dibicarakan di hadapanku.

"Udah yuk kita masuk ke kelas aja."ajak Chelsea. Aku tahu bahwa dia melakukan itu hanya untuk mencairkan keadaan yang menegang ini.

¤¤¤
Bel pulang sekolahpun berbunyi, aku bergegas untuk merapikan semua buku-buku yang berserakan di atas meja.

"Les pulang yuk." ajak Chelsea.

"Kamu duluan aja aku mau ke toilet dulu kebelet. Kamu juga Lun gak usah nugguin aku, aku gak papa,"ocehku sambil berlari ke toilet.

"Yaudah byee." kata Luna.

Setelah selesai dari toilet akupun segera ke kelas ku. Keadaan di sekitar lorong sekolahku memang sepi hanya ada OB yang sedang bersih-bersih dan beberapa guru.

Lalu setelah mengambil tas aku bergegas ke parkiran sebelum aku pulang kesorean dan akan kena tegur papa.

"Shit, kenapa pula nih mobil. Pakai acara mogok." gerutu ku. Akupun langsung keluar dan mengecek mobilku.

Tiba-tiba aku merasakan ada seseorang yang memegang pundakku. Aku sontak kaget dan menoleh ke belakang. Dan ternyata...

"Haii. Ada apa sama mobil lo?"tanya cowok itu.

"Apa urusannya sama kamu. Jadi orang jangan sok perhatian kepo pula."balasku dingin.

"Gue cuma nanya kalo aja ada yang bisa gue bantu. Ngomongnya jangan dingin gitu dong. Cakep-cakep kok dingin" godanya

"SKSD banget."jawabku sinis.

"Yaudah kalo gak mau dibantu, sekedar info aja ada halte bus disana" dia menunjuk halte yang terletak di depan sekolah.

"Udah tau. Tapiii, masalahnya aku gak tau caranya. Aku kan dari New York."ocehku, kali ini aku berkata dengan nada yang sedikit lembut.

"Yaudah gue anterin aja. Btw, kenalin nama gue Kent. Velmort Kent Xavier." ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

"Nama aku Allesa, Valarie Allesa Cartwright."balasku sambil membalas uluran tangannya.

"Jadi, lo mau gak gue anter?" tawarnya.

"Gak makasi aku bisa minta sopir aku dateng kesini."jawabku, tidak mungkin kan aku mau terima ajakan orang yang baru aku kenal beberapa menit. Gila!

"Yaudah gue duluan dan satu lagi kalo lo ngomong sama gue pake 'gue lo' aja biar gak terlalu formal."pesannya sebelum pergi.

"Liat aja nanti. Belum tentu aku mau ketemu apalagi ngomong sama kamu. Jangan ngarep ketinggian."jawabku dingin.

"Liat aja nanti pasti lo bakalan ketemu lagi sama gue karena gue yakin kita jodoh. Byee cutiest," ujarnya menggoda.

Diapun pergi meninggalkan aku sendirian. Tapi untunglah tak lama kemudian supirku datang menjemputku. Mobilku terpaksa diderek sampai ke bengkel.
¤¤¤
Kent POV
Sejak pulang tadi gue terus mikirin tentang cewek yang baru gue kenal tadi. Itu adalah Allesa. Entah kenapa gue bisa tertarik sama cewek yang dingin satu ini.

"Woi, bengong aja lo bro."panggil Archa yang membuatku tersadar dari lamunanku.

"Iya tuh mikirin cewek yaaa."goda Bastra.

Aku hanya menanggapi mereka dengan senyum. Ya, Archa dan Bastra adalah sahabatku dari kecil. Tentunya mereka satu sekolah denganku. Hari ini mereka datang ke rumahku untuk sekedar main dan menghabiskan seluruh makanan di kulkas.

"Siapa nih cewek itu. Sampe-sampe bisa bikin lo kayak kesambet gitu. Senyum-senyum sendiri."tanya Archa.

"Lo tau gak anak baru yang kelas 10. Dia itu pindahan dari New York." tanyaku

"Ohhh itu. Namanya Allesa, dia itu cantik banget bro. Tapi sifatnya itu lho dingin banget kayak es."jawab Bastra.

"Bener banget lo. Kalo dia gak dingin bakal gue tembak trus gue pacarin deh. Gak bakal gue lepas tuh cewek" tambah Archa.

"Btw ngapain lo Kent nanyain dia. Naksir yaa??" goda Bastra.

"Gimana ya gak bisa di describe perasaan gue kali ini. Dia tuh 'berbeda'." tambahku

"Baru kali ini seorang VELMORT KENT XAVIER seorang laki-laki yang terkenal playboy cap kaki tiga kayak lo bingung ama persaan sendiri."ujar Archa dengan nada tidak percaya.

"Gue itu gak playboy tapi banyak aja orang yang nganggep gue playboy jadinya gue sengajain aja deh. Lagian tampang gue kan ganteng jadi banyak cewek yang nempel-nempel kayak lem ke gue"ocehku sambil membanggakan diriku sendiri.

"Apa kata lo aja deh. Tapi gue kasih tau lo ya menurut gue Allesa itu bukan cewek yang bisa nerima lo. Trus jangan pernah deh lo nyakitin dia bisa abis lo sama bokap nyokap dia."ucap Bastra dengan nada memperingatkan.

"Gue pasti bisa dapetin dia, gue yakin." ocehku dengan nada percaya diri yang tinggi. Meskipun itu bertolak belakang dengan perasaanku saat ini.

"Jangan over lagi deh. Inget nih kalo lo nyakitin dia gue bakalan rebut tuh cewek gimanapun caranya."ucap Archa dengan tegas.

"Hemmm..." aku hanya mampu bergumam berharap itu akan terjadi.

-------------------------------------------------------------
Terus vote yaa buat cerita aku hari ini agak malam updatenya. Thx and sorry.

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang