Kalimat Terakhir

981 43 0
                                    

Early pov.

Setelah belajar bersama dengan kak Aqdhan aku kembali ke kamarku untuk sholat isya dan setelah itu istirahat. Setelah sholat isya. Aku cek Handphone ku ternyata ada notification dari Iva

AdshivaF.
Assalamualaikum

EarlyN.
Waalaikumsalam, tumben kamu chat

AdshivaF.
Iya ni aku mau pamit.

EarlyN.
Pamit kemana?

AdshivaF.
Aku mau ke luar negeri ikut papa aku

EarlyN.
Kamu hati-hati ya disana


AdshivaF.
Siap bos

EarlyN.
Hhh.

AdshivaF.
Udah dulu ya aku mau beres beres.

EarlyN.
Ok.

AdshivaF.
Assalamualaikum

EarlyN.
Waalaikumsalam.

Aku sedih karena sahabatku akan pergi. Tapi tidak masalah karena aku masih bisa bertanya dengannya lewat WA atau yang lainnya. Pikirku.

Hari ini adalah H-3 menuju perkemahan. Aku sudah menyiapkan semuanya. Dan juga pergantian wakil ketua karena Iva masih di luar negeri dan dia keluar dari sekolah ini. Aku sudah siap dengan segala Lomba yang ada nantinya. Kami masuk pramuka untuk terakhir kalinya. Karena 2 hari lagi kami akan berkemah. Hari ini materinya adalah praktek mendirikan tenda.

------------------------------------------------------------------------
Early pov

Besok adalah hari perkemahan hari yang aku tunggu tunggu. Aku dan kak Aqdhan sudah siap dengan semuanya. Aku dan kak Aqdhan sekarang berada di ruang keluarga berdua karena Ayah dan bunda sedang bekerja di kantor. Aku dan kak Aqdhan sedang menonton acara berita.

Aku terkejut saat ada berita yang mengatakan bahwa pesawat yang ditumpangi Iva terbakar. Aku tidak sanggup menahan Air mataku. Aku berlari ke kamarku dan menutup pintu. Aku menangis karena Iva.. Dia adalah sahabatku sejak kecil.
Dia yang selalu ada untuk aku.
Dia sahabat terbaik yang pernah aku punya Tapi sekarang dia sudah pergi.
Aku tidak menyangka dia akan pergi secepat ini.
Aku menangis di dalam kamarku.

Aqdhan pov.

Aku melihat sebuah berita di televisi yang mengatakan bahwa pesawat yang ditumpangi sahabat Adikku terbakar. Adikku menangis saat melihat berita itu. Ia berlari lalu menutup pintu. Sepertinya ia sangat terpukul dengan apa yang terjadi. Aku pun menaiki tangga menuju kamar adikku untuk menenangkannya.

Aku mengetuk pintu.

Tok..tok...tok.

"Dek" ucapku lembut.

Tidak ada jawaban.

"Kakak masuk ya?" ucapku dengan lembut

Masih tidak ada jawaban. Aku khawatir. Lalu aku membuka kamar dan ku dapati adikku sedang menangis. Aku menghampirinya.

"Dek, kenapa" tanyaku.

Dia hanya menangis.

"Udah dek, Iva disana udah tenang kok, nanti kalau kamu nangis terus, Iva disana juga sedih lo" ucapku menenangkan adikku.

Dia masih menangis. Aku memeluknya agar ia sedikit lebih tenang. Setelah ia tenang. Aku keluar untuk mengambilkannya air minum. Aku masuk dengan membawa air minum. Ku berikan air itu pada adikku. Setelah dia tenang aku menjaganya sampai dia tertidur setelah ia tidur aku menyelimutinya.seyelah itu aku pergi dan menutup pintu kamarnya.

Aku kembali ke kamarku. Dan beristirahat.
Aku berpikir. Apakah mungkin besok adikku tidak usah ikut perkemahan?

Bersambung...

---------+++++++++++++++++++++++++++---------

Assalamualaikum Wr.Wb.

gimana ceritanya bagus nggak?

Semoga kalian suka sama ceritanya.

Terimakasih buat yang udah vote and comment.

Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa vote dan Comment ya

Sekian daru saya apabila ada kesalahan mohon dimaafkan.

Terimakasih

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Kisah Asmara Tunas Kelapa[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang