Pertama

105 21 33
                                    

Pagi hari yang cerah.
Rara masih bergulat di dalam selimut. Terdengar suara ramai di luar rumahnya. Rara pun tersentak dari bangunnya dan segera membuka gorden balkonnya. Dengan mata yang masih setengah terbuka, rambut yang acak-acakan Rara membuka pintu balkon dan melihat sekeliling rumahnya. Ada mobil angkutan barang yang terpakir di sebelah rumah Rara.

"Ada tetangga baru?" batin Rara

Rara segera masuk lagi berniat untuk kembali tidur, tapi setelah Rara melihat jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 07.00, Rara langsung kaget.

"Haaaaaaa, mampus gue telat hari ini ada quiz jam setengah delapan" kata Rara panik.
"Mandi gak ya?"kata Rara bingung.

Kebiasaan Rara adalah kalo sudah telat ke kampus Rara hanya mencuci muka dan gosok gigi saja.
Tapi pagi ini Rara memutuskan untuk mandi. Entah apa yang merasukin pikirannya.

Rara hanya membutuhkan waktu 15 menit. Waktu cukup singkat untuk seorang perempuan. Rara segera keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa.

"Ra, sarapan dulu" teriak Rina
"Gak deh mi, Rara telat nih" sambil memasang jam tangannya.
"Dikit aja sayang"bujuk Rina.

Dengan terpaksa Rara menurut omongan maminya.
Rara mencomot roti bakar yang sudah di siapkan maminya.

"Papi mana?"tanya Rara
"Papi udah pergi sebelum kamu bangun"
"Huh selalu saja" protes Rara.

Papi Rara emang seorang workaholic pulang di saat Rara sudah tidur dan pergi saat Rara masih tertidur. Papinya gak pernah ada waktu untuk Rara.

"Oh iya kita ada tetangga baru, ganteng loh"goda Rina.
"Oh ya?wahh" Rara senyum sumringah.

Tanpa Rara sadari waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Rara buru-buru mencium tangan maminya.

"Ra, hati-hati bawa motornya jangan ngebut" teriak Rina
"Iya mi.."

Rara segera menaikin motor matic kesayangannya dan memasang helm berwarna hitam. Rara segera melajukan motornya,tetapi dia malah berhenti di depan rumah tetangga barunya. Rara mengamati sekeliling rumah itu.
Tiba-tiba Rara melihat seorang pria bertubuh tinggi tegap berkulit putih dengan rambut klimis sedang mendengarkan musik pakai headphone.

"Dari samping aja udah ganteng"batin Rara

"Gue suka lo........" Rara tersenyum tipis

"Permisi neng...."kata seorang pengangkut barang.

Rara pun tersadar dari lamunannya. Dan segera melajukan motornya dengan kencang karena sudah telat ke kampus.

_________________

Rara berlari menuju kelasnya.
Setengah jalan Rara berhenti berlari, karena Rara melihat Helen dan Doni sedang duduk di salah bangku dekat taman kampus. Rara pun bingung, dan menghampiri temannya.

"Loh kok kalian malah nongkrong disini?bukannya ada quiz?"tanya Rara bingung sambil menggaruk tengkuknya
"Lah lo gak baca di grup WA kelas kita?"tanya Helen balik.

Rara segera mengecek ponselnya. Rara menepuk jidatnya,karena kebegoan dia.

"Aaaahhh shiit, Dosennya sakit"umpat Rara kesel.
"Percuma gue ngebut-ngebut sampe mau nabrak tukang sayur trus gue gak sempet kenalan sama tetangga baru gue"omel Rara panjang lebar.
"Tetangga baru?" tanya Doni
"Iya,ganteng parah"
"Waaahhhh lo udah move on dari...." belum sempat Helen menyelesaikan omongannya Rara udah motong duluan.
"Plis jangan sebut nama itu, mules gue dengarnya" ketus Rara sambil melipat kedua tangannya di dada.

Flashback...
Dua tahun lalu, Rara menjalin hubungan dengan Randy selama 3 tahun. Randy adalah teman SMA Rara. Hubungan mereka cukup harmonis. Berantem?pasti pernah, karena itu hal yang biasa yang di alami setiap pasangan.
Suatu ketika Randy menghilang secara tiba-tiba. Itu membuat Rara kesal dan kecewa. Rara berusaha menelfon dan mendatangi rumahnya namun hasilnya nihil.
Selama satu minggu Randy menghilang tanpa kabar,akhirnya Randy memberanikan diri untuk menemui Rara.

"Tok...tok..tok"

Rara membuka pintu. Betapa bahagianya Rara melihat sang kekasih menemuinya. Rara langsung memeluk Randy. Rara tidak marah sedikit pun, tapi Rara menyimpan 1000 pertanyaan untuk Randy.

"Kamu kemana aja?aku kangen sama kamu"
"Maaf sayang,kamu sibuk gak?kita ke cafe biasa yuk ada hal penting yang mau aku omongin"

Rara sangat bahagia. Rara segera mengganti bajunya.

Sesampainya di cafe tersebut, suasana agak tegang. Rara melihat raut wajah Randy yang bingung gak karuan.
Setelah memesan makanan. Randy memutuskan untuk berbicara serius dengan Rara.

"Ra...."
"Iya..."
"Maaf...."
"Aku udah maafin kamu kok, aku tau kamu pasti sibuk banget bantuin papa kamu makanya kemarin ngilang gitu aja"
Rara tersenyum tipis
Randy menunduk.
"Bukan masalah itu Ra"
"Truss...?"
Randy mengeluarkan sesuatu dari jaketnya.
Rara syok bak disambar petir di siang bolong.
Rara tak sanggup menahan tangisnya.
Ternyata selama ini Randy menghilang karena dia mengurus pernikahannya yang akan dilaksanakan 5 hari lagi.

"Maaf Ra, aku terpaksa ngelakui ini"
Rara terisak
"Ra.... Aku ngelakui ini untuk kebahagian keluarga aku ra" Randy menggenggam erat tangan Rara.
Rara melepaskan tangannya dengan lembut. Rara bangkit dari tempat duduknya. Tanpa berkata-kata dan air mata yang terus mengalir Rara meninggalkan Randy.

"Betapa hancur hati aku Ran, hancur berkeping-keping"
____________

Bersambung

Jangan lupa vote dan coment

Kamsahamnida 😘

Cinta Pandangan pertama & terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang