Rara menghampiri Helen dan Doni yang masih nongkrong di kantin, dengan muka kesal+bete Rara ngomel-ngomel sendiri dan membuat kedua temannya kebingungan.
"Tu orang kenapa sih mau tau urusan orang aja. Pacar bukan, saudara bukan" omel Rara yang sudah duduk diantara Doni dan Helen.
"Kenape sih lo ngomel-ngomel kayak mak-mak kurang duit bulanan?" tanya Doni
"Tu si Putra mau tau aja gue suka apa gak sama Davin" jelas Rara.
"Haaaa kok lo gak cerita ke kita tentang Davin?" tanya Helen yang mengagetkan Rara dan Doni karna suara gedenya.
"Davin itu tetangga baru gue. Dan lo tau kan Len dia gantengnya kayak apa dan itu yang buat gue suka sama dia" jelas Rara sambil senyum-senyum
"Ha!!cepat amat lo suka sama dia?gue rasa baru beberapa hari dia tinggal di sebelah rumah lo" kata helen.
"Ya kan ada istilah yang mengatakan cinta pada pandangan pertama. Dan gue ngerasain itu. Gue tau sih kayaknya dia gak suka sama gue, tapi gue bakal terus perjuangin dia sampe bisa jadi milik gue" kata Rara dengan semangat yang menggebu-gebu.
"What????!!!! Wah sakit lo,bukannya kebalik?harusnya cowok yang perjuangin cewek" kata Helen yang cukup kaget mendengar ucapan Rara.
"Apa salahnya sih Len, kita perjuangin orang yang kita sayang?gak harus cowok kok yang memperjuangin. Kalo kita sebagai cewek bisa kenapa gak?jangan gengsi apalagi takut ntar keburu di tikung orang" jelas Rara.
"Gue setuju nih, setuju 100%" kata Doni yang mengacungkan jempolnya ke Rara.
Helen terdiam mendengar penjelasan Rara. Dia mulai berpikir kalo kata-kata Rara ada benarnya juga.
"Apakah gue juga harus memperjuangin orang yang gue sayang ???" batin Helen.
___________________________Sore harinya, Rara mau pulang karena sudah tidak ada kelas lagi. Rara pun melajukan motor matic kesayangannya. Tapi, setengah jalan tiba-tiba motornya berhenti. Rara agak panik. Akhirnya dia meminggirkan motornya.
"Ke...kenapa nih" Rara mengecek motornya, dan ternyata bensinnya habis.
"Astaga, blackie kok lo gak ngomong sih kalo haus" kata Rara pada motornya. Blackie adalah nama yang diberikan Rara untuk motor kesayangannya.
"Haduhh, pom bensin masih jauh lagi. Masa gue harus ngedorong sih bisa nyampe malam ini mah" keluh Rara.
Tiba-tiba Rara melihat Davin melintas di depannya. Rara pun berteriak memanggil Davin.
"DAVIIIIIINNNNNN" Rara melambaikan kedua tangannya.
Tapi Davin tidak menoleh sedikit pun dan tetap melajukan motornya. Rara mendengus putus asa. Rara pun mengambil hp yang ada di tasnya, dan mencari nama di kontak WAnya. Rara mulai mengetik pesan."Davin, tolongin gue. Bensin motor gue habis" tulis Rara
Rara menunggu balasan dari Davin, tetapi pesannya belum diread sama Davin. Rara mulai gundah gulana, dia bingung harus menghubungi siapa lagi. Terlintas di pikiran Rara untuk menelpon Doni. Rara pun mencari kontak Doni
Rara
Halo don lo dimana?
Doni
Gue lagi di basecamp,kenapa?
Rara
Tolongin gue, si blackie haus"
Doni
Yah sorry Ra, gue lagi rapat sama personil boyband gue. Sorry ya Ra. Ra udah dulu ya rapatnya udah mau mulai ni. Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan pertama & terakhir
Teen Fiction"kalo gue cinta sama lo,gimana?" "kan kita baru ketemu?" "lo percaya sama cinta pada pandangan pertama????"