Kelima

47 10 3
                                    

"Daviiinnn......."

"Elo........."

Davin sontak kaget melihat Rara. Tapi Rara?justru dia happy ketemu Davin.
Sedangkan Helen dan Putra terlihat bingung.

"Loh udah pada kenal?" tanya Putra bingung.

"Oh jadi cewek sableng ini gebetan lo?"tanya Davin lebih bingung.

Melihat teman-temannya pada kebingungan, Helen menyuruh pada duduk. Karena gak enak diliatin sama satu cafe.

"Kita ngobrolnya sambil duduk aja deh, gak enak diliatin" bujuk Helen.

Semua mengiyakan ajakan Helen. Rara memilih duduk di samping Davin, dengan terpaksa Helen duduk di samping Putra.

"Davin ini sepupu gue, kok lo bisa kenal Ra?" tanya Putra

"Dia tetangga baru gue" jawab Rara sumringah sambil menatap Davin.

"Oh jadi yang lo ceritain tentang cewek rese terus rada gila itu Rara?" tanya Putra menahan tawa.

Davin hanya mengangguk sambil menyenderkan badannya ke kursi. Davin juga menatap sinis Rara.

"Lo gak salah vin bilang dia cewek gila?" tanya Putra tak percaya.

"Nah lo gak salah jadiin dia gebetan?" Davin nanya balik.

"Ya gak lah, karna menurut gue Rara itu sempurna" goda Putra sambil menatap Rara.

Rara hanya memandang jijik ke Putra.
Sedangkan Helen hanya bengong melihat tingkah mereka.

"Ni kita gak di tawarin minum?dehidrasi ni gue" tanya Helen sambil mengipas-ngipaskan tangannya.

"Oh iya, ya udah pesan aja" kata Putra.

Helen pun memanggil pelayan dan mulai memilih apa yang harus dia minum.

"Gue cabut ya" kata Davin sambil mengambil tasnya dan bergegas pergi.

"Lah, Daviiinn. Tunggui gue!!" teriak Rara sambil mengejar Davin.

"Lah Ra, lo mau kemana?seblak gue gimana?" teriak Helen yang menagih janji Rara.

Rara sepertinya tidak mendengar teriakan Helen. Helen mendengus kesal. Dan Putra mulai bingung.

"Rara dan Davin ada hubungan apa?" tanya Putra.

"Gue gak tau, Rara gak pernah cerita tentang Davin" jawab Helen.

Putra hanya terdiam, menyimpan banyak pertanyaan untuk Rara dan Davin.

Rara dan Davin sampai di parkiran cafe. Rara ngos-ngosan mengejar Davin.

"Vin lo jalannya cepet bener dah" keluh Rara sambil mengatur nafasnya.

Davin mendengus kesal karena Rara terus menganggunya.

"Lo mau apa lagi sih?"tanya Davin ketus.

"Gue mau lo anterin gue pulang" jawab Rara sambil senyum-senyum.

"Gak" Davin memasang helmnya.

"Ayolah vin plisss!!! Gue pulang naek apaan?" rengek Rara.

"Itu urusan lo" jawab Davin sambil menaikin motor ninjanya.

"Kok lo jahat sih sama gue?emang lo tega kalo gue di godain sama tukang ojek sini?" rengek Rara lagi sambil memasang wajah sesedih mungkin.

Akhirnya Davin luluh melihat wajah Rara yang mulai memelas. Tapi bukan berarti Davin baik dengan Rara justru itu saat yang tepat untuk balas dendam.

Cinta Pandangan pertama & terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang