03. You're Attention

32 5 0
                                    

     Audrey terkesima. Itu dia sosok yang ditabraknya tadi pagi, Aswin. Audrey tak berhenti memperhatikan Aswin, mungkin karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan kapten basket kece itu. Begitu lincah dan sigapnya ia menggiring bola basket, apalagi saat ia berhasil memasukkan bola ke dalam ring dengan lay upnya yang keren. It's so perfect.

      "Yaelah, diliatin aja bu?" ujar Gisel yang menyadari bahwa sedari tadi Audrey sedang memperhatikan seseorang.
     "Ihh enggak kok enggak, siapa juga yang ngelihatin?" elak Audrey salah tingkah.
     "Udah, enggak usah malu-malu gitu deh" goda Gisel lalu tertawa.
      "Iihh apaan coba?" Audrey pun ikut tertawa. Mata Audrey pun kembali tertuju ke lapangan. Asyik memperhatikan jalannya pertandingan ini.

      "Ehh bro sini bro sini" pinta salah seorang pemain kepada temannya untuk mengoper bola.
      "Nih tangkep bro" teriak seseorang yang dimintai bola tadi. Sekarang bola berada di tangannya ia menggiring kedepan, ketika hampir menuju ring ia mengoper pada Aswin lalu dengan sigap Aswin pun memasukkan bola basket kedalam ring. Berhasil bola itu masuk dengan mulus. Audrey dan Gisel bersorak girang.
     Pertandingan berlanjut. Edgar mulai melempar bola dan mengopernya pada Aswin, ia lalu menggiring dan mengoper bola pada temannya yang lain. Namun sayang karena lemparannya cukup keras maka temannya itu tidak bisa menangkapnya dan bola basket itu pun sukses mengenai kepala Audrey.

      BUuGhh..!!
      "Aduuhh" teriak Audrey kesakitan sekaligus terkejut.
      "Drey lo nggak papa? Aduhh gimana nih? Nanti kepala lo benjol gimana? Aduuhh gue bingung" cerocos Gisel heboh sekaligus panik. Semua pemain basket terkejut, Aswin pun merasa bersalah dan dengan cepat ia menghampiri Audrey. Saat itu juga Audrey merasa sangat pusing dan akhirnya jatuh pingsan. Gisel semakin heboh dan khawatir tentunya. Aswin pun mengode kawan-kawannya supaya terus melanjutkan pertandingan tanpa dirinya.
     Tanpa disuruh siapapun, Aswin langsung menggendong Audrey yang tak berdaya ini ke ruang UKS yang jaraknya lumayan jauh dari lapangan basket.
      "Ehh mau dibawa kemana Kak, Audreynya?" tanya Gisel begitu melihat Aswin mengendong sahabatnya.
      "Mau ke perpustakaan, ya ke UKS lah. Udah ayoo kasihan temenmu nih" jawab Aswin sedikit kesal.
      "Oh iya ya. Oke oke" Gisel kaya' anak bego deh.
     Setelah sampai di UKS....
     Gisel segera merapikan kasur yang ada di UKS untuk Audrey, dengan hati-hati Aswin memindahkan Audrey dari gendongannya ke kasur yang empuk.
      "Eh kamu, bisa tolong ambilin teh hangat sama minyak kayu putih nggak? Buat temen lo yang pingsan nih" kata Aswin meminta tolong pada Gisel. Gisel hanya terbengong-bengong. Nggak nyangka kapten basket se-kece ini nyuruh gue cuy. Senangnya.
      "Eh lo kok malah bengong sih? Cepet temen lo nih" kata-kata Aswin membuyarkan lamunan Gisel. Dari tingkahnya nampak bahwa Aswin khawatir dengan keadaan Audrey, sungguh laki-laki yang bertanggung jawab.
      "Iyaa Kak" jawab Gisel malu lalu segera membuat teh hangat untuk sahabatnya itu.
     Aswin pun memperhatikan Audrey yang sedari tadi belum siuman. Rasanya gue pernah ketemu sama ni anak, tapi dimana ya? Pikirnya dalam hati.
      "Nih Kak teh angetnya udah jadi, dan ini minyak kayu putihnya" ucap Gisel sambil menyodorkan minyak kayu putih yang Aswin minta.
     "Oke makasih ya. Taruh aja tehnya di meja" ujar Aswin lalu menerima minyak kayu putih itu.
     "Aduuhhh drey lo kapan siumannya sih" cemas Gisel menggigit bibir bawahnya.
     "Tenang. Temen lo ini bentar lagi bakalan siuman kok" ucap Aswin penuh misteri. Lalu ia segera membuka tutup minyak kayu putih dan mendekatkan pada hidung Audrey, supaya aroma minyak itu tercium sehingga Audrey pun siuman. Cara klasik membangunkan orang pingsan. Dan cara klasik itupun ampuh, Audrey pun siuman dan terbatuk-batuk. Aswin tersenyum puas.   Sekarang gue jadi inget dia yang nabrak gue tadi pagi
      "Hebat selain menjadi kapten basket kayaknya Kak Aswin termasuk anggota PMR deh hahaha" Gisel lagi-lagi merasa heran. Ucapan Gisel membuat Audrey semakin terbatuk-batuk pasti ia terkejut. Aswin pun segera memberi Audrey teh hangat yang mungkin kini telah menjadi teh dingin.
     "Nih minum teh angetnya dulu, biar nggak batuk lagi" tawar Aswin pada Audrey. Audrey merasa kaget,bingung, heran semua rasa itu campur aduk.
'Hah Kak Aswin kok ada disini? Kenapa? Aduhh gimana nih?' tanya Audrey dalam hati. Lalu  ia menerima segelas teh itu dengan canggung dan meminumnya teguk demi teguk.
     "Gimana ngrasa mendingan badannya?" tanya Aswin seraya tersenyum, Audrey hanya bisa mengganguk.

Dream KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang