05. Rasa itu

26 3 0
                                        

"Lo bener mau jadiin rumah pohon kemarin basecamp kita?" tanya Tristan pada Gadis yang berjalan disampingnya.

     "Iyalah. Kan Audrey udah ngomong kemarin" jawab Gadis disebelah Tristan yang ternyata adalah Audrey.

      "Atas dasar apa lo?" Tristan menautkan kedua alisnya.

     "Ya...gini lho kak terkadang itu kita butuh tempat untuk mengutarakan semua isi hati kita,keluh kesah kita,masalah kita. Sekiranya itu alasanku memilih rumah pohon itu. Audrey juga bosen dirumah terus" ucap Audrey yang lebih mengarah pada curhatan.

     "Aaelah, kalo ada masalah kan ada pundak gue, ngapain capek-capek ke rumah pohon?" gombal Tristan membuat Audrey malu.

      "Iiih apaan sih? Kak Tristan gombal mulu" elak Audrey karena geli akan gombalan Tristan.

     "Ciyeee yang baper ciyeee"
balas Tristan dengan telak.

      "Siapa yang baper coba?
Awas ya Kak" ujar Audrey bersiap untuk mencubit Tristan, namun Tristan sudah duluan lari.

      "Iiihh Kak Tristan jangan
lariii...!!"

                           ***

      "Aduuhh panas banget sih hari ini" keluh Gisel.

      "Ke kantin aja yuk, beli minum" usul Audrey yang juga gerah akan cuaca hari ini.

     "Yuk..!" balas Gisel penuh semangat.

     Tak butuh waktu lama untuk sampai ke tempat yang selalu ramai dikala jam istirahat itu, sesampainya di sana dua sahabat itu pun membeli minuman dingin lalu duduk di salah satu bangku kosong.

      "Eh..eh.. Drey itu Kak Aswin deh" Gisel menyenggol bahu Audrey.

      "Hah?! mana?" tanya Audrey.

      "Ituu..coba lo balik badan deh" usul Gisel. Audrey pun membalik badan dan benar, disana ada Aswin dan kawan-kawannya yang sedang asyik berbincang.

     "Biarin lah" kata Audrey lalu melanjutkan minumnya
.
     "Jangan sok cuek gitu ih" ujar Gisel sebal.

Beberapa menit kemudian...

     "Eh..drey..drey" ucap Gisel heboh.

     "Apa lagi sih? Bawel deh lo" kata Audrey kesal.

     "Itu..Kak Aswin jalan kesini" Gisel masih heboh.

     "Hah beneran?" tanya Audrey setengah tak percaya.

     "Iyaa" Gisel mengangguk.

      "Udah diem aja" saran Audrey sebelum Aswin benar-benar mendekat.

     Kapten basket itu benar-benar berjalan menuju meja Audrey dan Gisel.

     "Hai kalian berdua" sapa Aswin sambil duduk di sebelah kursi Audrey yang kosong.

     "Hai juga kak" balas Audrey dan Gisel kompak.

     "Berduaan aja nih?" tanya Aswin basa-basi.

     "Eh iya kak" jawab Audrey canggung.

     "Kok nggak ngajak pacar?" sindir Aswin pada Audrey.

      "Eee Gisel masih suci kak, Gisel belom punya pacar" jawab Gisel asal.

      "Kalau temen kamu?" Aswin benar-benar penasaran akan status Audrey.

      "Audrey? Dia mah..." ucapan Gisel menggantung.

      "Gue single kak" jawab Audrey memotong perkataan Gisel.

      "Bukan single tapi jomblo kak, haha kasian ya cantik-cantik nggak ada yang punya" ejek Gisel menjulurkan lidahnya.

      "Apaan sih lo? Lo kan juga jomblo" balas Audrey tidak terima. Aswin hanya tersenyum melihat tingkah dua orang di depannya itu.

      "Oh jadi masih single? Trus yang waktu itu di UKS siapa?" tanya Aswin penasaran.

      "Ohh Kak Tristan, itu bukan pacarnya Audrey kak. Cuman tetangga Audrey aja" jawab Gisel menjelaskan.

      "Bener gitu drey?" Aswin meminta kepastian. Audrey hanya mengangguk sebenarnya bagi Audrey, Tristan lebih dari sekedar tetangganya. Tristan adalah kakaknya,temannya, ayah baginya.

      "Oh gitu. Kirain" ujar Aswin senang.

      "Eh kak, bentar lagi masuk. Aku sama Gisel ke kelas dulu ya" pamit Audrey.

      "Oke. Gue juga mau cabut. Bye" pamit Aswin dan berlalu.

       Di perjalanan menuju kelas, tampak Gisel sedikit kesal dan mengerutu. Ia merasa bahwa sahabatnya itu telah menyia-nyia kan waktu untuk mengobrol lebih lama dengan kakak kelas tampan, Aswin.

      "Lo kenapa sih pengen cepet cepet ke kelas?" heran Gisel dengan tingkah sahabatnya itu.

     "Ga papa" jawab Audrey dengan singkat.

     "Kita kan bisa lebih lama ngobrol ama Kak Aswin" kata Gisel menjelaskan

     "Udahlah, lagian bel juga udah bunyi"

     "Ciyeee salting ciyeee"

     "Apaan sih? udah ah yuk balik kelas"

      Dengan rona pipi merah Au drey mengajak Gisel untuk segera kembali ke kelas. Aswin benar-benar membuat hatinya bergetar entah karena perasaan suka atau sekedar rasa kagum, layaknya seorang penggemar kepada sang idola.

                           ***

     "Gue udah buat keputusan"

     "Hah? Keputusan apa yang lo ambil?"

     "Gue bakalan putusin Lisa"
     "Yakin lo?"

      "Karena gue udah nemu penggantinya" kata Aswin seraya mengulum senyun misterius.

                          ***

.
.
.
.
.
.
Hallo readers😉😉
Lama nih kaga updet
Soalnya Authornya sibuk sana sibuk sini😅
Happy reading ya.

Yang gak mencet ⭐ etaa terangkanlah🎤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang