"Apa ketika kau melakukan hal itu, kau tidak memikirkan perasaan kakak? Kau pun wanita juga, Illina. Apa yang ada dalam otakmu? Kenapa kau tega pada kakakmu ini? Kau cantik, cerdas, bahkan ayah sangat menyayangimu. Tapi kenapa kau tega mengkhianati kepercayaan kakak? Kau menjijikan, Illina."---Laura Paris Aditya.
__________________________________________
Selamat Membaca
"Hallo, Illina? Apa kau sedang sibuk?" tanya Laura.
"Tidak, Kak. Ada apa?" jawab diseberang sana.
Laura kemudian melanjutkan kegiatannya memasukkan pakaian ke dalam kaper. "Kayaknya, kakak nanti malam nggak bisa datang ke acara Festival Movie Indonesia."
"Ha-hah? Kok gituh?"
Mendengar nada sedikit mendesah dari adiknya, alis Laura mengerut. "Kamu lagi apa? Kok desah-desah gitu?"
"Oh. Itu. Aku lagi lari-lari," jawab Illina.
"Yaudah deh, terserah kamu. Pokoknya, kalo misal kakak menang, kamu yang maju wakili kakak ya."
"Okehh Kakahhh."
Detik itu tiba-tiba panggilan dimatikan sepihak oleh Illina. "Dasar nggak pandai bohong," ejek Laura pada tingkah aneh Illina barusan.
Bukan rahasia lagi diantara keduanya, bahwa Illina sudah tidak virgin seperti Laura. Laura mengetahui hal itu, sejak Laura lulus sekolah menengah atas. Kata Illina, dia memberikan mahkotanya untuk hadiah kelulusan laki-laki yang dicintainya.
Ilina bilang, dia sangat mencintai laki-laki itu, tapi laki-laki itu ternyata hanya mau melakukan hubungan seks tanpa status apa-apa. Bodoh sekali memang Illina memilih jalan itu.
Tapi, Laura tidak bisa melarang Illina. Karena, baginya, Illina sudah besar, gadis itu harusnya tau, mana yang baik dan mana yang salah untuk hidupnya.
Kemudian, Laura menekan layar ponselnya. Dia ingin memberi kabar pada tunangannya-Darren. Dia ingin mengatakan, bahwa dia sudah mengosongkan jadwal selama 3 bulan untuk mengurus pernikahan mereka.
Berbeda dengan Illina yang kehilangan mahkotanya disaat kelulusan Laura. Laura justru mendapat lamaran pertunangan dari Darren, satu-satunya pria yang Laura biarkan dekat padanya. Mengingat masa kelulusan, Darren sampai memohon agar Laura mau menikah dengannya, saat Darren sudah sukses.
"Hallo Honey? Kapan kamu kembali dari Lombok?"
Suara Darren terdengar tidak sabar, Laura pun tersenyum mendengarnya. "Harusnya hari ini, tapi malam ini aku masih ada jadwal."
"Baiklah. Aku harap ini yang terakhir. Aku tidak mau, dinomor duakan sama pekerjaanmu."
"Hahaha. Itu tidak mungkin, Darren. Kau tau, hanya ada kau---"
Tiba-tiba panggilan dimatikan sepihak oleh Darren. "Kenapa dimatiin? Aku kan belum kelar ngomong," keluh Laura.
oOo
Assegaf Luxury Hotel-Jakarta, Indonesia.
Di sebuah kamar yang dibangun khusus atas permintaan owner. Terlihat Illina sedang menunduk, dia bahkan tidak berani mengangkat wajahnya. Apalagi, setelah dia dengan bodohnya berani melempar ponsel milik pria yang dia cintai, hingga pria itu tidak bisa menerima telpon.
"Beraninya kamu! Kamu pikir kamu siapa!"
Illina sadar, dalam hubungan yang dia jalani hingga sekarang. Dia bukanlah siapa-siapa bagai pria itu. Bahkan demi bisa mendekati pria itu, Illina sampai merelakan tubuhnya untuk dijadikan budak seks. Just sex!
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuhan Calon Kakak Ipar
RomanceBOCIL MENYINGKIR!!! SPOILER ALERT!!! "Ahhh..." desah Laura di sela-sela ciuman mereka. Bibir Azka mulai turun, membiarkan ujung lidahnya mengekpos leher jenjang Laura. Kemudian, Laura bisa merasakan hisapan pada cekukan lehernya. Laura mencoba membe...