Ini cerita udah tamat tapi bukan berarti kalian ga ninggalin vomments. Kalian harus tetep kasij vomments cerita ini!
"pikir - pikir - pikir - pikir - pikir - pikir"
Gadis berambut ombre baby blue itu berjalan seperti orang linglung dan terus mengucapkan kata pikir berulang kali, tak jarang orang - orang menertawainya. Lalu dia mengacak rambutnya dan duduk dibangku taman yang disediakan dipinggir jalan dengan kasar.
"bagaimana aku mendapatkan uang banyak untuk membiayai pengobatan Ayah? Bahkan aku sudah beberapa kali melamar kesetiap tempat dan hasilnya aku selalu ditolak, apa yang harus aku lakukan?" ujarnya pada dirinya sendiri.
Dirinya begitu lelah dan frustasi mencari pekerjaan, ia bingung untuk pengobatan ayahnya yang menderita penyakit gagal ginjal itu, dan biaya yang harus dikeluarkan sangatlah besar.
"berpikir Carol! Kau harus menemukan pekerjaan apapun itu!"
"erhm...erhm" tiba - tiba seseorang berdeham dan duduk disebelahnya membuat gadis itu -Carol- menengok "kau sedang membutuhkan pekerjaan?" tanya seorang pria dengan rambutnya keriting dan tatto ditangan kirinya
Carol memalingkan wajahnya tak ingin menjawabnya. Dia berpikir cih, ini adalah modus baru orang jahat zaman sekarang. Pandai memanfaatkan situasi."hei! Kau mendengarku tidak?" Carol tetap tidak menjawab dan sibuk melihat orang orang yang berlalu lalang dihadapannya "hft, kau berpikir aku orang jahat? Tenang, aku tidak berniat jahat. Aku hanya ingin menawarkanmu pekerjaan, dan aku akan membayar berapa pun yang kau mau" ujarnya memohon.
Carol menatap kearahnya dan menatapnya tajam "Bohong! Kau ingin aku laporkan polisi karena menipuku, hah?" tanya Carol bangkit berdiri lagipula darimana dia tahu aku butuh pekerjaan??
"Demi apapun! Aku tidak begitu, kau ingin tahu kartu identitasku? Atau alamatku?" tanyanya dengan merogoh saku celananya "tak perlu, aku tahu itu juga dipalsukan" ucap Carol dan pria itu hanya mengerang kesal "terserah, kau mau atau tidak?"
Carol berpikir sejenak "lagipula, darimana kau tahu aku membutuhkan pekerjaan? Aku yakin kau orang jahat dan kau membuntutiku sedari tadi" ujar Carol memelototinya "astaga! Dasar sialan! Tidak seperti itu. Okay begini saja, agar kau tambah percaya. Kau bisa datang ke kantorku jika kau mau. Sekarang!" ujar pria itu.
"eh... Eh... Seenak jidat kau menyuruhku ikut denganmu! Tidak! Aku tahu itu hanya akalanmu saja. Kau ingin menculikku kau ingin memutilas---" Tangan besar milik pria itu segera membekap Carol "bisakah kau tidak berteriak? Kau tak sadar orang - orang menatap kita? Diam!"
Carol mendorong tangan pria itu "ya ya baiklah aku diam, aku tidak teriak orang - orang tidak menatapku... Kita... Dan kau dapat piala" ucap Carol membuat pria itu menahan diri untuk tidak menjadikannya santapan anjingnya "kau mau tidak?" tanyanya sekali lagi.
Carol berpikir beberapa menit dan kembali duduk apa benar jika dia orang baik? Ahh! Aku tak percaya! Tapi bagaimana jika dia orang baik? Atau bagaimana jika dia malaikat? Ahh! Tidak mungkin dia malaikat! Jika dia malaikat dia tidak akan bertingah menyebalkan seperti ini, dia jelmaan iblis! Ahh!! Bagaimana ini? Diterima tidak? Aku seperti gadis yang sedang dilema menerima seorang pria yang baru menyatakan cintanya. Tapi tak ada salahnya aku mencoba, namun... Bagaimana jika setelah mencoba dia malah memutilasiku dan menjual organ dalam tubuhku? AKU TIDAK MAU
"Heh! Kau dengar tidak? Kenapa kau hanya menunjukan ekspresi menahan poop?" Carol segera mendorong kepalanya "aku tidak mau!" Carol menggeleng cepat.
"baik! Kau tidak tau diuntung, sudah untung ada orang baik menawarkan pekerjaan" dia berdiri dan menatap Carol tajam lalu meninggalkan Carol.
Sialan! Aku berasumsi dia adalah orang baik, dia mau memberiku pekerjaan! Batinnya mencaci maki dirinya dan dia segera berlari mengejar pria itu "heh! Tunggu!" ucap Carol dengan nafas terengah, pria itu berbalik dan mengangkat satu alisnya "ak--aku terima tawaranmu, aku mau bekerja denganmu" ucap Carol "tidak! Kau sudah menolaknya. Kau tidak malu?" pria itu mengejek Carol.
Jika saja Carol psikopat, Carol akan menggigit jantung pria asing ini "aku malu dan kumohon, aku membutuhkan pekerjaan ini" ucap Carol memohon "tidak! Tidak! Tidak!" pria itu menolak dan Carol hanya mendengus kesal.
"ayolah Tuan asing yang tampan, kau tidak kasihan kepadaku? Ayahku sakit keras dan aku membutuhkan uang banyak, apa kau bisa berpikir dengan otak besarmu itu? Jika kau ada diposisiku?" tanya Carol dengan mimik wajah sedihnya, entah itu hinaan atau memang pujian.
"Ok! Aku terima" Carol meloncat kegirangan "serius?? Kau tak bohong kan? Kau bukan penculik?" tanya Carol heboh dan senang.
Dasar gadis gila, tidak punya malu!
"Bukan Nona, aku bukan penculik, ayoo sekarang ikut aku" ucap pria itu selembut mungkin "mau kemana??"
"kau mau bekerja tidak?"
"iy---iya"
***
"Harry, Harry Styles"
"kau bicara dengan siapa?" tanya Carol yang sedang asyik ditraktir oleh orang yang belum... Maksudnya baru dia kenal "Kau pastinya!" tegas pria itu "apaan? Aku? Kenapa kau sebut aku Hardy Stainless?" tanya Carol bingung dan pria itu hanya mengusap dadanya "Aku perkenalkan diriku sekali lagi, aku Harry Styles" ujar pria itu "oh lalu?"
Demi molly anjing hitam yang aku sayangi, dia sungguh nanusia yang menyebalkan! Jika saja aku tak kasihan padanya dan tidak membutuhkannya aku akan menendangnya menjauh! Batin pria itu "siapa namamu?"
"Carol... Carolina Caithy Chane" Ujar Carol "triple C" gumam pria itu. "apa masalahmu?" Carol sungguh sangar "tidak ada"
Vomments!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature [Harry Styles]
Hayran KurguCOMPLETED!!!! Pertemuan konyol seorang Carol dengan Harry akan kah Carol terus terikat kerjasama dengan seorang Harry Styles? Ada hal tak terduga apa yang membuat Carol harus menuruti keinginan seseorang yang pastinya bukanlah Harry ? I hope it int...