16. Carol Chane & Harry Styles

1.6K 134 10
                                    

"Namaku Carol Caithy Chane usiaku saat ini 21 tahun aku tinggal dengan orang yang begitu menyebalkan---"

"Bukan seperti itu, bodoh! maksudku kau ceritakan tentang dirimu dimasa lalu," Ia menggeram kesal dan aku hanya manggut - manggut, "bagaimana jika kau dulu. Sepertinya saat kau kecil kau tak bahagia, dan sepertinya kau anak nakal" Aku menahan tawaku dan ia hanya menatapku datar "Carol cepat"

"Harry cepat" aku mengikuti cara bicara Harry dan ia menggerutu kesal "kau sangat mengesalkan" aku menatapnya dan mencubit pipinya "Fine"

"Aku lahir dimana yaa aku lupa yang pastinya aku lahir disini, maksudku di kota ini dan aku mempunyai banyak teman. Aku--- shit! Mass kecilku terlalu panjang untuk diceritakan kau tahu? Half yang paling msnyedihkan untukku dulu saat aku jatuh dari motor yang Ayahku kendarai. Saat itu aku duduk dibelakang dan aku merasa mengantuk akhirnya aku jatuh dan aku menangis" Ia tertawa, demi apapun itu tidak lucu.

***

Setelah menceritakan masa kecil kami berdua yang akhirnya kami bergulat diranjang.

"Carol!" Teriaknya dan aku mendengus kasar lalu berjalan kearah kamar dengan menghentakan kakiku "apa?" Ucapku ketus, ia menatapku sebentar lalu berdiri. Oh dia ternyata sudah menggunakan boxernya. Ia menghampiriku lalu melumat bjbirku singkat.

Membuat siapa pun serasa ingin mati. Astaga jantungku berdebar kencang dan pipiku memanas. "Kenapa kau memerah seperti itu?" Katanya dengan suara menggoda "ap--apa? Tidak!" Aku mengelak "buat apa kau memanggilku?" Aku berjalan lalu memunguti pakaiannya yang masih tergeletak dilantai. Dasar jorok!

Lalu menyimpannya keranjang cucian. "Tidak ada, aku pikir kau kabur" Ia memakai kaus putih polosnya lalu mengintrupsiku untuk keluar dari kamar. Mengikutinya. "Kau membuang waktuku!" Geramku namun ia menghiraukannya dengan malah merangkul bahuku.
***

Aku sedang berada diperapian bersama Harry dengan menonton television, aku tahu jika ini semua miliknya, apartment ini miliknya, tapi bisakah ia mengalah padaku? Sedari tadi aku tidak diperbolehkan memilih Chanel yang aku sukai. Ia terus menonton film tak bermutu itu, bagaimana tidak? Isinya banyak yang membuatku bergidik. Dan sesekali ia meremas pinggulku. Membuatku kerap kali memukulnya.

"Harry! Aku bilang pindahkan chanelnya! Kau sudah mempunyai otak mesum tak perlu lagi kau tambah membuat otakmu mesum!" Geramku
Ia menatapku seperkian detik dan menghela nafasnya "aku akan kembali saat makan malam" ia berdiri dan mencium kepalaku. Sebenarnya, aku salah tingkah jika Harry memperlakukan Ku seperti itu. Tapi, aku tak mau ia tahu.

"Mau kemana kau?" Aku berbalik dan menyimpan tanganku dikepala sofa "pergi kepesta yang dibuat Louis" aku melebarkan mataku, really?! Ia sudah kanji padaku akan tetap disini dan Sekarang ia dengan mudahnya berkata seperti itu.

"Kau sudah janji untuk tetap disini" aku turun dari sofa dan menghampirinya yang sedang menggunakan boots coklatnya itu "aku ada sedikit urusan dengannya, aku tak akan lama." Ia lalu berdiri dan mengambil kunci mobilnya, aku mendengus kesal. Ia sangat menjengkelkan.

"Aku akan pulang sebelum makan malam. Buatkan aku makan yang enak!" Teriaknya, aku berdecak "aku ikut" aku sedikit curiga dengannya "tak perlu Carol. Aku janji tak akan lama, OK! Buatkan saja aku makanan"

"Aku berangkat" bahkan ia tak bertanya apa aku mengizinkannya atau tidak. Aku berjalan menyusulnya namun mobilnya sudah melaju dengan cepat. That's sucks!

Ia benar - benar bertingkah semaunya.

Author's POV

"Lex, bukankah itu Harry?" Alexa menengadahkan wajahnya mencari keberadaan Harry, ia diundang oleh Louis. "Oh shit! Aku pikir dia tidak datang" Alexa menyeringai lebar "cepat kau dekati dia" Alexa berjalan mendekati Harry dan duduk disampingnya.

"Hi Harry" Harry refleks melirik kearah Alexa dan menyipitkan matanya "lex, kenapa kau ada disini?"
"Uh? Pertanyaanmu bodoh sekali jelas aku diundang Louis" Harry menautkan kedua alisnya "Louis?"

Alexa hanya mengerlingkan sebelah matanya "dimana istri sangarmu itu, Harry?" Alexa yang kini tangannya berada didada Harry dan mengusapnya, "apa yang kau lakukan?" Harry menepis tangan Alexa.

"Minum tak akan jadi masalah" bisik Alexa sensual "for fuck's sake, Lex! Jangan macam - macam!" Alexa yang tak mengindahkan permintaan Harry malah duduk dipangkuan Harry membuat Harry frustasi karena mini ia juga sedikit tergoda.

"Aku tahu jika kau sedang menahan sesuatu" Alexa tersenyum miring dan memberikan Harry segelas red wine, Harry mengambil gelas itu dan meminumnya hingga habis tanpa merasa keberatan lagi Alexa ada dipangkuannya "Aku ingin tahu, apa istri sangarmu itu selalu memuaskanmu?"

"Kau tidak sopan! Itu privacyku." Harry kesal. "Kau mau minum lagi?"

Memang cerdik wanita ini, ia terus menawari Harry minum agar Harry mabuk dan itu adalah kesempatannya untuk menghancurkan hubungan Harry dan Carol yang baru berjalan 3 hari.

"Kau pusing Harry?" Tanya Alexa "umph.. yeah" ini sudah 1 setengah botol Harry meminum red wine itu dan pantas saja Harry mabuk. Omongannya pun sudah melantur.

"Kau tahu, aku tak ada pemuas walau aku sudah punya istri." Harry langsung menghantamkan bibirnya ke bibir Alexa dan melumatnya secara agresif.

Dan lalu Alexa mengajak Harry untuk ke kamar salah satu kamar yang berada dirumah Louis.
"Argh..." Ucap Alexa saat Harry dengan tiba - tiba memasukkan jari - jarinya pads klitoris Alexa.
***

"Dimana Harry? Ini sudah jam 11 malam. Ia melewatkan makan malam. Lalu, buat apa aku memasak dengan membeli buku resep tadi jika Harry tak pulang" Carol terus mengoceh kesal karena sedaritadi ia menunggu Harry pulang.

"Lihat saja manusia keriting itu! Jika ia tak pulang dalam 5 menit lagi, aku akan menjadikannya makanan Molly. Boar saja ia dimakan oleh anaknya sendiri, maksudku anjingnya." Carol terus berdiri diambang pintu apartment Harry. Tapi yang ditunggu tak muncul juga.

Terlihat kecemasan diwajahnya tapi Carol pandai menyembunyikannya dengan cara terus mengoceh "astaga! Dimana kau Harry!" Carol dengan kesal membanting pintu apartment dan menguncinya. Lalu, membuang seluruh makanan yang ia telah buat ketempat sampah walau sebenarnya dia tak rela jika Basil jerih payahnya dibuang begitu saja, tapi saat ini ia benar - benar kesal.

"Dasar bajingan! Kau janji akan pulang sebelum makan malam tap---" suara ketukan pintu yang kencang berhasil menghentikan aktifitas Carol yang sedang membuang hasil masakannya.

Dan berjalan kearah pintu untuk membukanya "kenapa tidak menekan bel saja!" Gerutunya.

"Astaga!!"

Alhamdulillah, setelah sekian lama gue "pundung" nulis cerita ini akhirnya lanjut juga 😏. Kurang panjang nih, bodo ah gue masih kesel.
You stress me out you kill me!

Vomments!

Sweet Creature [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang