3

1.2K 106 14
                                    

Seminggu usai dapat first kissnya dari Sungjae. Sooyoung selalu menghindar setiap kali akan bertemu dengan Sungjae. Seperti siang ini, seharusnya dia makan tteobokki di kantin tapi diurungkan niatnya karena melihat Sungjae dan pasukannya duduk didekat meja antri makan.

Lebih baik mati daripada harus bertemu Sungjae, batinnya.

Hanbin dan Jun masuk ke dalam kelas saat Sooyoung sedang meringis karena menahan lapar.

"Park Sooyoung, kenapa tumben nggak ke kantin? Biasanya ngetem bareng sohib - sohib lo?" Ujarnya menjurus pada Yerin dan Hayoung yang pasti kini pasti masing-masing sedang menggendong paha ayam.

Hiks, Sooyoung makin meringis, saat membayangkannya.

Hanbin dan Jun pun mendudukan diri dimeja depan Sooyoung dan memutar badan menghadap pada Sooyoung.

"Ya, kau sedikit aneh belakangan ini." Jun menyuarakan keanehan-keanehan yang terjadi pada teman SDnya ini.

Sooyoung menatap roti isi yang sedang dilahap Jun, mendapati tatapan kelaparan dari Sooyoung, Jun dengan senang hati membagi roti isinya yang meskipun cuma satu petak doang. Gede sih tapi nggak rela bagi-bagi, batin Jun.

"Malas saja. Aku mual tiap kali melihat Kantin.", Meskipun sisa roti sebelumnya masih bertengger dimulut Sooyoung, dia hendak minta potongan berikutnya pada Jun.

Jun segera menepis tangan Sooyoung, "Ya! Beli sendiri."

"Pelit :P" kini Sooyoung hanya bisa gigit jari.

"Lagian kenapa tiba-tiba mual saat liat kantin sih. Aneh. Seolmaa...."Hanbin mulai memikirkan hal yang 'tidak-tidak'. Meskipun sebetulnya tidak pernah ada pikiran yang 'iya-iya' di otak Hanbin.

Joy melotot garang pada Hanbin. "Daripada kalian berpikir keras kenapa aku tetap disini disaat perutku sangat lapar, lebih baik kalian pergi ke kantin membelikanku makanan."

"Tidak mau!" balas Jun dan Hanbin bersamaan. Lalu mereka berbalik ke depan membelakangi Sooyoung.

"Yaaaa... jebal. Kalian berdua masa tega membiarkan wanita cantik ini kelaparan?" Sooyoung menarik narik kursi Jun dan Hanbin dari belakang.

"Kami tidak perduli, wek :P". Mereka berbalik sebentar hanya untuk sekedar memeletkan lidah pada Sooyoung.

Ten masuk sambil meloncat riang gembira. "Hello semua kalian sedang apa? Kenapa yang dua ini wajahnya berseri, sedangkan penampakan dibelakang malah cemberut?"

"Ya! Ten! Kalau bukan karena kau, aku tidak mungkin berada di kelas saat ini." Sooyoung menyalahkan Ten. Memang Ten ikut ambil bagian dalam permasalahan ini, kalau saja mulutnya itu lebih laki sedikit saja, nggak bakal ada 'Park Sooyoung si penahan lapar' saat ini.

"Owh. Jadi masalahnya Sungjae sunbae ya?" Ten terkikik. Si biang gosip terkikik artinya sebentar lagi di mading sekolah akan ada berita 'Ciumanmu membuatku menghindar karena aku takut detak jantungku ikut terseret angin dan terdengar olehmu'

Dan disinilah Sooyoung, Yerin dan Hayoung sekarang berdiri tepat didepan mading, membaca artikel sampah bikinan Ten.

Wajah putih Sooyoung makin merah padam menahan malu.

Dibelakang mereka berdiripun, siswa-siswi dari berbagai kelas berbisik membicarakan isi artikelnya.

*Owh, ya ampun. Jadi betulan dia yang nyosor duluan?*

Nggak! Bukan aku! Itu nggak sengaja, sumpah deh. Balas Sooyoung dalam hati.

*Ya, dimana So Hyun? Dia harus melihat ini*

I Need Romance (Sungjoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang