10

1.6K 100 48
                                    

Sooyoung POV

17 tahun

Aku memasukkan buku cetak terakhir kedalam tasku. Sampai lulus aku akan tinggal di rumah Sungjae. Orang tuaku memutuskan pindah ke Busan. Kedua kakakku sedang berkuliah diluar negeri. Ayah meminta mereka memegang rumah sakit setelah lulus.

Aku masih kelas 2 SMA dan tanggung sekali jika aku harus pindah ke Busan, jadinya orang tuaku menitipkanku di kediaman keluarga Yook. Aku sangat bersyukur tinggal disini, dengan mengesampingkan kenyataan bahwa aku tinggal satu atap dengan Sungjae tentu saja.

Keluarga ini sangat harmonis, sangat bertolak belakang dengan kehidupan keluarga kami. Tante Hyejeong sangat baik dan lembut, sedangkan Om Youngdae lucu dan kharismatik, ditambah pula aku punya Sungyoung eonni yang cerewet tapi modis.

Jika saja diberi kesempatan oleh tuhan aku tidak menolak jika harus bertukar keluarga dengan Yook Sungjae. Biarkan saja Sungjae tinggal bersama kedua kakakku yang tidak perhatian itu, maka keluarga itu akan punya tiga putra yang sama-sama menyebalkan.

"Woi! Sudah belum?" Sungjae melongo dibalik pintu kamarku.

Aku mendelik kesal kearahnya, "Iya sudah."

"Buruan, aku ada try out pagi ini"

Aku bangkit berdiri dan menarik tasku yang beratnya luar biasa. Hari ini seluruh matpel IPA ada, ditambah dua matpel IPS, ekonomi dan sejarah.

Sial aku akan ketemu Sehun Saem lagi, belajar tentang arca dan batu-batu. Heol untuk apa mempelajari bebatuan, toh dijalan juga suka dilindas mobil dan suka dikantongi sama Jun dkk kalo mau nahan BAB. "Iya bawel" sahutku lalu aku mengekor dibelakang Sungjae yang sudah dahulu menuruni anak tangga.

Tante Hyejeong melihat kami turun, Sungyoung eonni malah tersenyum genit "Cie.. kalian sudah seperti pengantin baru saja." Godanya.

Sungjae menoleh padaku.

"Siapa pengantin wanitanya? Dia? Lebih baik sampai bumi berhenti berputar, aku menahan rasa sakit pedang goblin." Sahut Sungjae.

"HAHAHA" Tawa Sungyoung eonni meledak, sedangkan aku hanya bisa menggerutu atas ucapan Sungjae barusan. Memangnya aku pengantin goblin? Wew.

"Kau nonton drama itu juga, brother?" Tanya Sungyoung eonni sambil merangkul pundak Sungjae.

"Bagaimana bisa aku tidak tahu drama itu disaat perempuan dikelasku menonton dramanya pakai proyektor kelas"

"Jadi kalian ikutan nonton ya? Ih, cie cie, jadi k-drama addict nggak?"

"Noona, kau apa-apaan sih, adikmu ini lelaki sejati, mana mungkin menonton drama percintaan seperti itu."

"Memangnya lelaki sejati tidak menonton film atau drama? Kau kira kau bisa lahir jika ayah tidak mengenal cinta dan drama percintaan?"

"Yah, bukan begitu juga maksudku."

"Terus film blue yang kamu tonton semalam suntuk itu bagaimana? Nggak ada unsur percintaannya?"

"Noona!" omel Sungjae sebal karena barusan membeberkan kebiasan nonton film dewasa tiap malam.

"Oh jadi karena itu ya, tissue dikamarmu selalu habis. Kamu eomma laporin sama Appa ya." Tante Hyejeong menarik kulit rambut Sungjae yang sukses membuat dia meraung-raung kesakitan.

Aku terkekeh saja melihat itu semua. Semua tidak pernah kurasakan dirumah, ibuku maupun ayahku tidak pernah memarahi kami, kami akan sadar sendiri jika kami bersalah sekaligus menangis sendirian di kamar tidur jika kami merasa kesepian.

I Need Romance (Sungjoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang