LIGHT

615 12 2
                                    

Title                : LIGHT

 Genre             : Romance, Teenagers life, Hurt

 Cast                : Haillee Steinfeld as Isabella Merlin

: Justin Bieber as Himself

: Harry Styles as Noel Harbour

                         

***

Mata keemasannya itu menatap gadis berambut panjang  yang sedang berdiri tegap didepan rumah sederhana milik pria itu. Pria itu bingung dengan keberadaannya yang berdiri tegap tanpa ada yang dipandang.  Pikiran pria itu terus bertanya tanya, apa yang dia tunggu disana? Apa dia menunggu seseorang dengan kendaraan dan kemudian menghantam tubuhnya? Ah gila sangat gila.  

Angin bertiup sangat kencang, seperti badai angin yang ingin menyapu semua yang dilaluinya. Tetapi, semua itu tidak membuat wanita itu beranjak dari tempatnya. Dan, setibanya hujan mengguyur kota ini.

Pria itu berhenti memandanginya dan bergegas keluar rumah untuk memayunginya.

            “hey, apa yang kau lakukan? Berdiri tanpa sebab?”suaranya hampir tidak terdengar karena hujan. Walaupun pria itu telah berteriak semampu suaranya untuk berteriak, tetap saja.. wanita itu diam. Pandangannya kosong. Pria itu terus menunggu gadis itu dan juga bertanya tanya. What The Hell?

“Jangan pergi, noel”suara gadis itu mulai terdengar samar. Suaranya bercampur dengan hujan yang deras. Dengan keyakinanya, lelaki itu memegang tangan gadis itu erat, sangat erat sampai dia tidak bisa melepaskan pegangan lelaki itu.

“apa yang kau cari hah? Sana pergi. Kau harus meminum 2 botol wishkey itukan?” lelaki itu diam, lelaki itu geram. Mungkin saja wanita itu tidak menyukai kebiasaan lelaki itu untuk meminum Wiskey atau apalah itu.

Apa-apaan? Itulah yang ada di pikiran lelaki bermata Hazel yang sedang berbasah-basahan hanya karna wanita itu tidak mau dibilangi oleh kata katanya. Rasanya sakit, sesak didada. Sebenarnya dia tidak ingin seperti ini, tidak ingin meminum minuman Rasanya sakit, sesak didada. Sebenarnya dia tidak ingin seperti ini, tidak ingin meminum minuman yang sangat dibenci oleh para wanita yang terkesan alim seperti wanita yang berada didepannya itu. Tapi, keadaan yang memaksanya menjadi seperti ini.

Dia melepas payungnya dan berlutut tepat didepan wanita itu. “apakah kau bisa menghargai aku disaat aku ingin melepas semua kebiasaan burukku? Merokok, drunk, atau apalah itu?”pria itu menunduk dan memegang kepalanya frustasi. Benak dan pikirannya bertengkar hebat didalam sana.

“bisakah kau hargai aku?”

***

“argggghh..”Isabel berdengusan hebat. Lagi lagi gadis itu kesal dengan semua pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Maklum, dia hanyalah pegawai café yang berada tepat di pinggir jalan kota Atlanta itu.

“oh, someone help me. God help me”bisiknya sambil mengerjakan semua pekerjaan pegawai disini. Isabel memang suka ditindas oleh sesama pegawai Cafe disini. Bayangkan saja, membuat kopi sampai membersihkan meja gadis itu yang lakukan semuanya tanpa ada bayaran lebih banyak dari yang dia dapat selama ini.

“hey nona, bisa layani aku?”Seorang laki-laki datang dan ingin dilayani, tetapi Isabel? Dia sedang mencuci gelas dan piring kecil yang kotor itu. Bola matanya melirik seseorang dari tempat cuci piring.

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang