Queen and King

4.1K 82 0
                                    

"Nera!"

Teriakan namanya dan dorongan dari belakang membuat Nera terhuyung ke depan saat perjalanan ke kelas.

Nera berbalik. Dan disana, ada teman-temannya yang menatap kepo kearahnya. Nera mengerutkan alis, tidak mengerti dengan tingkah laku teman-temannya yang aneh.

Jessie menatap Nera sambil cengengesan. Vany mengulum bibir menahan tawa. Dan Anggi yang malah menatap Nera dengan mata berbinar.

"Kalian ... kenapa?" tanya Nera heran, dan takut juga. Takut jika teman-temannya tiba-tiba gila.

Jessie tidak menggubris pertanyaan Nera. Ia malah menarik Nera dengan langkah seribu ke arah toilet wanita. Nera yang masih heran hanya pasrah. Sampai pada saat mereka tiba di depan toilet, Anggi memberikan sebuah tas kepada Nera.

Nera mengerutkan alis. Saat ia hendak membuka mulut, teman-temannya mendorong Nera masuk ke dalam toilet.

Nera kembali hendak membuka mulut, tapi teman-temannya mendorong pintu toilet tepat saat Nera akan mengucapkan sesuatu. Nera berjengit. Ia mengerjapkan mata berkali-kali dan menutup mulutnya sampai satu garis lurus.

Masih dengan rasa heran, Nera membuka tas tersebut dan ia sukses membuka mulut lebar-lebar dengan mata yang mengerjap beberapa kali.

Di dalam tas tersebut, terdapat sebuah gaun berwarna merah dengan syal bulu warna putih dan sepatu high heels warna merah.

Nera mengambil kertas yang terdapat di sana. Ia tersenyum melihat isinya. Dengan semangat, ia masuk ke salah satu bilik dan memakai semua yang di siapkan oleh Ando.

Iya, Ando. King-nya yang menyuruhnya menggunakan itu. Di saat-saat mengganti pakaiannya, ia senyum-senyum sendiri mengingat isi note dari Ando.

Lo tau? Gue selalu ngebayangin lo pake gaun milik nyokap gue ini. Nyokap kandung gue, maksud gue.

Gue pengen tau. Apa lo bakal secantik nyokap gue atau secantik Queen di istana megah? Tapi, itu gak penting.

Intinya, lo mau gak duduk samping gue nanti? Duduk di tahta milik kita di aula.

Gue gak akan ngerjain lo, kok. Gue cuma mau meng-klaim kalau lo adalah cewek gue. Queen-nya gue.

Dan kalau lo percaya sama gue, pake gaun ini dan dateng ke aula. Gue tunggu lo. My Queen.

-Your King-

***

Masih dengan senyum yang terpantri di wajah Nera, ia berjalan memasuki aula dengan anggun.

Gaunnya sangat pas di tubuhnya. Bahkan, tanpa polesan sedikitpun, Nera sudah bercahaya dan sangat cantik.

Nera merasa senang. Ia kembali berpikir kalau Ando sangat berlebihan. Pasalnya, hari ini dengan anehnya Ando meliburkan seluruh guru tapi tidak meliburkan seluruh murid. Mungkin benar. Ando tidak mengerjainya.

Dan ya, jika kalian berpikir bahwa lelaki itu adalah anak pemilik sekolah, kalian benar. Sekolah swasta elit ini adalah milik Ayah Ando.

Nera jadi ingat saat hubungan dirinya dan Ando sudah membaik. Ya, dulu, hubungan mereka sangat kurang baik.

Benci jadi cinta, mungkin?

Ando adalah pembully, dan Nera adalah orang yang dulunya menentang Ando, dan penah jadi korban pembullyan Ando.

Sampai dari waktu ke waktu mereka selalu terlibat bersama dan perlahan hubungan mereka mulai membaik, Ando dan Nara menjadi teman tanpa di rencanakan. Semua orang kaget atas kenyataan itu. Sebagian ada yang masih tidak percaya, dan sebagian lagi ada yang mendukung mereka. Mereka bahkan di sebut cute couple di SMU Flashood.

Short Story of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang