Pic of Azka ^^ 😍
------------------------------------------------------
Jadi, nama lengkap gue Aldric Azka. Tahukah kamu? Rata-rata orang yang namanya ada 'Al' nya pasti ganteng. Seperti Al Ghazali, Aliando, Aldy Fairuz, dan yang paling ganteng Aldric Azka.
Gue anak kedua dari 3 bersaudara. Yang pertama cewek namanya Anggun. Walaupun namanya Anggun, dia enggak ada anggun-anggunnya. Namanya aja yang Anggun tapi sifatnya laki(baca: tomboy) banget. Bahkan adek gue kalah macho sama dia. Bukan berarti adek gue banci ato lekong ya, bro. Waktu dia masih sekolah, dia gak pernah pake rok. Dia pake celana panjang! Dia juga pendekin rambut. Yang bikin gue gak habis pikir, Bapak sama Emak fine-fine aja sama itu anak. Bahkan, dia gak mau di panggil Anggun. Katanya namanya itu bikin dia jijik, dia maunya di panggil mas. Jadi gue sama adek terpaksa panggil dia mas. Tapi kalau di panggil sama Emak tetap Anggun ya, bro. Dia sekarang kuliah, semester 3. Dia ngekos di dekat universitasnya. Walaupun kami masih tinggal di kota yang sama. Dia maunya ngekos, katanya mau mandiri. KATANYA.
Sekarang Adek gue, namanya Adit. Dia pinternya gak ketulungan. Dulu, gue pernah suruh dia kerjain PR gue yang matematika. Gue tinggal kasi dia rumus dan soalnya. Dia kerjain deh. Dan ajaibnya kalo di kumpulin, pasti selalu bener. Jadi kalo di sekolah, kalo ada PR matematika. Bocah-bocah di kelas langsung minta contekan sama gue. Dia anak yang Bapak sama Emak bangga-banggain di tetangga. Katanya anaknya pinter lah, dapat banyak piala lah, pokoknya dia punya banyak medali. "Mbak tau gak? Anak saya juara olimpiade matematika loh di sekolahnya." kira-kira begitu yang Emak bilang waktu lagi ngerumpi sama tetangga.
Dan gue gay. Ini rahasia yang enggak ada yang tau, kecuali Tuhan, gue, Marko Mario, sama lu yang baca cerita ini. Kadang gue bingung, kenapa gue bisa jadi gay? Gue penasaran kenapa orang bisa jadi gay. Jadi, gue searching di google. Yang gue baca, katanya seseorang menjadi gay karena trauma masa kecil. Gue pikir-pikir, gue enggak pernah di sodok atau di paksa isep titit. GAK PERNAH! trus ada faktor lingkungan. Gue pikir-pikir lagi. Gue enggak pernah masuk tuh di komunitas LGBT, gak pernah temenan sama lekong atau banci atau apalagi istilahnya kalau gay? Hmmm, ngondek? Ya ngondek. Nah, yang menurut gue yang paling masuk akal faktor biologis. Gue baca di artikel. Gini tulisannya. 'Faktor biologis merupakan penyebab dimana seseorang laki-laki telah merasa memiliki orientasi (seksual) terhadap laki-laki sejak mengenal perbedaan antara laki-laki dan perempuan disertai dengan ketertarikannya.' Jadi gue ngambil kesimpulan. Kalo gue gay karena faktor biologis.
Oke, sekarang kembali ke cerita. Akhirnya bel istirahat berbunyi, gue langsung cabut dari toilet ke kelas. Gue gak ke kantin dulu, bro. Gak enak kalo gue datang sendirian ke kantin, trus makan sendirian. Ntar orang-orang kasi gue julukan, 'GGK' 'Ganteng-Ganteng Kuper. Kan enggak keren, bro. Sesampainya di kelas, gue langsung cari monyet kembar yang sering ngobrol ganteng ama gue. "Oi Alaz." panggil Mario. "Kemana aja lu nyet. Kita dari tadi nungguin." kata Marko. for your information, mereka kembar. Sifat mereka beda jauh banget. Cuman ada satu hal yang bikin orang percaya kalo mereka kembar, sama-sama mesum nauzubillah. "Gue ke toilet." gue duduk di samping Marko. kalau si Mario sekarang lagi duduk di mejanya Marko. "APA LU BILANG? LU DARI TOILET HABIS COLI?" kata Marko masang muka sok terkejut. Rata-rata yang ada di kelas langsung natap gue jijik, sisanya biasa aja. Pasti mereka dah tau kalo si Marko emang suka bercanda. Iya bercanda, tapi bercandaannya itu loh berlebihan dan bikin sakit hati. Tapi gue bersyukur punya teman kayak dia. Mending punya teman yang ceplas-ceplos dari pada teman yang sok baik a.k.a bermuka zetsu. "Oi bangke." Gue ngejitak kepalanya Marko. "Sudah-sudah, kita ke kantin sekarang." Mario berdiri dari duduknya. "Yoi." kata Marko.
Kami beranjak dari duduk dan langsung ke kantin. Di sana, gue liat Cakra lagi ngobrol cantik sama temennya. Mereka duduk bertiga, yang satunya cewek, yang satunya cowok. Gue perhatiin itu cowok kayaknya ada rasa gimana gitu sama si Cakra, gue liat dari cara dia natap Cakra. Gue, Marko sama Mario duduk di salah satu meja yang enggak jauh dari tempat duduknya si Cakra. Mata gue gak bisa berhenti buat stolen-stolen sight alias curi-curi pandang ke Cakra. Sesekali dia gak sengaja noleh kearah gue dan pandangan kami bertemu. Jadinya gue buru-buru ngeliatin makanan gue dan pura-pura ngedenger ocehan Marko yang dari tadi koar koar kayak pantat ayam, gak tau apa yang diobrolin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charming Nerd
Teen FictionLu pasti pernah suka pada seseorang pada pandangan pertama kan? Kalo enggak pernah berarti lu kalah sama anak sd jaman sekarang yang panggilan sayangnya pake "ayah bunda". Masa sih? Puh-lease deh. Lu pasti pernah kan? Cepetan bilang iya! Terserah de...