III - PDKT

413 41 63
                                    

Silahkan di dengar sambil baca. 😁

I LOVE THIS SONG SO MUCH.

*bagi yang kekurangan kuota gak usah di dengar* :v

------------------------------------------------------

"Woi, gue ke toilet dulu." kata gue tanpa menoleh dari Cakra. Gue lalu berdiri dan jalan ke toilet. Gue masuk dan gue liat Cakra lagi pipis di salah satu urinoir, dia gak menyadari keberadaan gue. Setelah Cakra selesai pipis, dia lalu ke wastafel untuk cuci tangan. Dia terkejut ketika ngeliat gue di pantulan cermin. "A-azka, bikin kaget saja." katanya sambil cuci tangan. "Gue mau ngomong sesuatu sama lu." Dia ngerutin alisnya. "Apa?" Dia membalikkan badannya ke gue.

Gue tarik napas dalam-dalam. "A-apa lu bener pacaran sama cowok itu?" kata gue menatap ke mata indahnya Cakra. Matanya yang berwarna coklat terang itu. "Cowok itu?" katanya bingung.

"Cowok itu, cowok yang narik lu kemarin."

"Oh, maksud kamu Nata?"

"Nata?" Namanya jelek banget sumpeh, mungkin Emaknya waktu mau ngasi nama, dia terinspirasi dari kata Nata de coco.

"Oh itu, Dia itu paca-"

"Stop!" Gue motong apa yang Cakra bilang. Apa bener mereka pacaran? Dafuq, dada gue sesak. Sakit, bro.

"Dia itu sahabatku." Apa gue enggak salah denger?

"Bukannya dia pacarmu?"

"Hahahaha." Dia ketawa terbahak-bahak.

"Jawab!" kata gue tegas. Mumpung toilet lagi kosong. Cuman gue sama Cakra yang ada di toilet ini. Cakra menyeka air matanya yang keluar dari matanya gara-gara ketawa gak jelas. "Dia itu pacarnya temanku."

"Siapa pacarnya hm... Nata?"

"Cayla."

"Yang bareng lu di kantin tadi?"

"Iya." Cakra mengangguk.

Fiuh, gue lega, ternyata cuman salah paham. "Trus kena-" dia motong apa yang gue bilang. "Aku duluan ya. Ntar di cari sama mereka." Dia keluar dari toilet. Belum sempat gue nanya kenapa si Nata ngaku-ngaku kalo dia pacarnya Cakra, eh, langsung nyelenong keluar aja itu anak. Dafuq.

Gak papa dah, yang penting udah jelas kalo Cakra gak pacaran sama cowok itu. Tapi kenapa cowok itu ngaku-ngaku kalo dia pacarnya Cakra? Ntar gue tanya ke Cakra kalo pulang. Gue bakalan berusaha biar Cakra pulang bareng gue. Gue cuci muka di wastafel trus keluar dari toilet. "Gimana sama Cakra?" tanya Marko. Njir, Gimana dia bisa tau? Apa dia ngeliat Cakra keluar dari toilet? "Cowok itu bukan pacarnya Cakra. Tapi sahabatnya." Gue duduk di kursi sambil tersenyum lega. "Kan? Sudah kubilang jangan negative thinking dulu, belum ada bukti, kamu udah galau." kata Mario sambil memakan mienya.

"Trus kenapa itu cowok ngaku-ngaku kalo dia pacarnya Cakra?"

Gue ngangkat bahu. "Belum sempat gue tanya, dia langsung keluar."

"Jadi apa rencana kamu selanjutnya?"

"Gue bakalan ajak Cakra pulang bareng."

"Lu bilang sama Cakra Ri, kan lu temenan sama dia. Suruh dia kasi kesempatan buat Azka." kata Marko ke Mario.

"Gak usah, gue bisa sendiri, bro. Ntar aja dah, klo gue dah kesusahan ngejar-ngejar itu anak." kata gue sambil memakan Nasi Goreng.

"Serah lu dah." kata Marko sambil neguk esnya.

"Eh Ri, lu punya sosial medianya Cakra gak?" tanya gue.

"Bentar, kayaknya aku pernah temenan BBM sama dia." Mario ngecek hpnya. "Dapat." Dia ngeliatin layar hpnya ke gue.

Charming NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang