Setelah sebulan berlalu, semenjak pertemuan Tora,Bagus dan Sherly. Bagus Yang terlihat menyukai Sherly pada pandangan pertama pun, semakin sering menemui Sherly di restaurant nya tersebut, semakin hari hubungan merekapun semakin dekat, mereka saling mengenal satu sama lain, Hingga Bagus berencana untuk menjadikan Sherly sebagai kekasihnya.
"Tora",,, panggil Bagus saat Mereka sedang memiliki waktu luang di kantor.
"Hmmm" jawab Tora Dengan bergumam pelan
"Lo masih ingat sama cewek Yang di restaurant sebulan lalu kan?", tanya Bagus
"Kenapa" tanya tora balik
"Sepertinya gue suka sama dia tor,, sudah hampir sebulan ini gue dekatin dia, Orang nya lumayan asik juga, baik,ramah,cantik,pokoknya perfeck deh, cocok banget buat pendamping hidup" ucap Bagus Dengan nada senang dan sedikit senyuman terukir di bibirnya
Dengan sangat terkejut Tora mendengarkan semua Kata-kata Bagus, terutama saat Bagus Mengatakan bahwa dia menyukai wanita itu, wanita Yang sebenarnya juga dia cintai. "Sebaiknya lo jangan sampai suka dengan wanita itu gus, kalau Memang lo gak mau sakit hati" ujar Tora santai menutupi rasa keterkejutannya.
"Maksud lo ngomong seperti itu apa tor? Apa lo mengenal dia sebelumnya?" tanya Bagus curiga
"E,enggak kok gus, gue gak kenal Wanita itu kok, gue tadi cuma nebak- nebak ajah, kalau sepertinya Wanita itu kurang cocok untuk kamu, itu ajah" jawab Tora dengan sedikit gelagapan
"Yakin itu ajah" tanya Bagus meyakinkan
"Iya gus, lu curigaan amat sih" ujar Tora Dengan sedikit cengengesan Yang di paksa.
"Hmmm, kalau begitu lo bisa bantu in gue dong buat ngedapatin dia" ucap Bagus sambil menaik turunkan alisnya
"Gue usahain" ujar Tora singkat
"Thanks bro" ucap Bagus sambil meneput pundak Tora.
***
Disebuah rumah sakit Sherly sedang menemui seorang dokter Yang selalu menanganinya, setelah selesai berkonsultasi Dengan dokter Tersebut, iya segera keluar dari ruangan Tersebut, dan tanpa sengaja iya menabrak seorang Wanita paruh baya Yang ingin memasuki ruangan dokter Tersebut dan kertas Yang sedari tadi di genggaman Sherly terjatuh
Kelantai.Wanita paruh baya itupun memungut kertas dari lantai Tersebut dan akan meminta maaf sekaligus memberi kertas tersebut pada Orang Yang ia tabrak barusan, Karena dia merasa bersalah akibat terlalu buru-buru sehingga tidak memperhatikan jalan
"Kamu...?" ucap Wanita paruh baya Tersebut saat melihat siapa Yang di tabraknya barusan, Dengan mata melotot dan suara tertahan
"Ma,,maaf tante, saya tidak sengaja" ujar Sherly Dengan kepala menunduk dan tangan Yang di ulurkan untuk meminta kertasnya Tersebut.
Namun sebelum memberi kertas tersebut, wanita paruh baya Yang bernama tia itu menyempatkan diri untuk membaca isi kertas tersebut Karena penasaran. Ekspresi Yang awalnya marah kini luluh Dengan tatapan iba
"Kamu sakit nak?,, tanya tia dan memberikan kertas tersebut
Sherly hanya mengangguk dengan kepala Yang masih menunduk.
"Kamu tunggu disini sebentar ya, tante mau ngomong banyak sama kamu"perintah tia dan segera memasuki ruangan dokter
Saat sedang menunggu tia, Sherly hanya berbolak-balik gelisah Karena dia tau pasti tentang masalah apa Yang akan di bahas oleh tante tia.
Sherly segera menatap pada pintu ruangan Yang baru saja terbuka dan menampakan tante tia Yang juga keluar dari ruangan Tersebut. Dan Dengan segera tia menarik tangan Sherly dan menuntunnya untuk menuju taman Yang ada dirumah sakit Tersebut.
"Tante mau nanyak soal kejadian setahun lebih Yang lalu ke kamu" tanya tia saat sudah berada dan duduk ditaman
"Sebenarnya apa alasan kamu meninggalkan Tora di hari pernikahan kalian? Tanya tia Dengan santai namun kelihatan sangat berharap agar Sherly menjawab Dengan jujur
Seketika air mata sherly bercucur mengingat hal Tersebut,
"Hiiks, hiiiks, ma, maafkan aku tante" ucap Sherly meminta maaf dengan isak tangis
"Tante udah maafin kamu, walaupun Yang kamu lakukan itu sangat menyakitkan, terutama buat Tora, sekarang tante hanya butuh penjelasan kamu Yang sejujur-jujurnya tentang masalah ini" tegas tia
"Aku meninggalkan Tora bukan Karena aku tidak mencintainya atau Karena aku memiliki kekasih lain di luar sana, Aku meninggalkan nya Karena aku gak mau jika suatu saat nanti dia harus ikut terbebani Dengan penyakit Yang aku derita ini tante, aku gak mau merepotkan Orang Yang aku cintai tante" ucap Sherly memberi penjelasan Dengan hati terluka mengungkit masa lalu.
"Tapi nggak harus gini juga nak, kamu tau apa Yang terjadi pada Tora? Dia frustasi, dia sempat sakit, mabuk-mabukan, gonta-ganti pacar, bahkan sampai sekarang pun,dia masih cinta sama kamu, dia masih menyimpan beberapa foto kamu di dalam kamarnya" ucap tia
"Aku juga masih sangat mencintai Tora tante, tapi aku gak bisa bersama dia, aku gak mau hadir didalam kehidupannya jika hanya untuk menyusahkanya nanti"
"Gak Bisa nak, sepertinya kalian harus bersatu, Karena tante yakin kamu butuh seseorang untuk menghadapi semua masalah mu, kamu gak mungkin sanggup menghadapi ini semua, kalian sama-sama saling membutuhkan"
"Itu gak mungkin terjadi tante, semua sudah berlalu, aku Yakin bahwa Tora sudah tidak peduli lagi Dengan saya,"
"Kamu salah nak, tante sangat tau bagaimana Tora, Karena tante adalah mamanya, tante lebih tau tentang dia"
"Sudah lah tante, saya tidak mau membahasnya lagi, lebih baik sekarang kita pulang ya tan,dan saya harap tante tidak menceritakan apapun ke pada Tora tentang penyakit saya tante, " ucap Sherly dan menuntun tia ke arah parkiran.
Bersambung......

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is The Moment
RomanceBenci Yang terlalu berlebihan membuat ku tak sadar bahwa sebenarnya aku BENar-benar CInta, Aku Benci melihatmu,namun aku rindu saat tak bersamamu. Hadirmu hanya timbulkan luka di hatiku, namun kehilangan mu, sama seperti kehilangan separuh jiwaku. #...