Akad nikah Telah selesai tanpa adanya resepsi pernikahan, Semua terjadi begitu singkat, tak sampai satu jam Aku sudah resmi menjadi seorang istri dari Tora fernanda, dan kini saat nya kami kembali ke rumah,yah tepatnya rumah mama Tora. Tadi sebelum kami pulang, tante tia menyuruh kami untuk tinggal dirumahnya, sementara tante Tia akan tinggal di villa pribadi mereka, jika sudah pulang dari rumah sakit.
"Ini kamar saya, jangan harap saya akan sudi sekamar dengan kamu, pindah lah ke kamar lain" ucap Tora Sangat dingin pada ku Yang Memang sedari tadi mengekori nya,.
Tanpa menjawab aku segera pergi dari Dalam kamar Tora dan mencari kamar lain untuk ku.
"Aku disini ajah deh"gumamku pelan dan mengarah ke kamar Yang berada tepat di sebelah kamar Tora.
Kumasuki kamar Tersebut dan menyusun pakaianku disana, setelah itu, aku bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri Karena aku merasa gerah dengan kebaya Yang masih menempel di tubuh ku
Selesai mandi aku keluar dari kamar, ku telusuri segala isi rumah ini, mulai dari ruang tamu, dapur, halaman depan,dan sebagainya Hingga saatnya aku berinisiatif untuk pergi ke halaman belakang, disana aku melihat ada kolam renang beserta taman bunga kecil di pinggir-pinggirnya, aku juga melihat ada kursi santai ala pantai di bawah pohon rindang Yang berada di sudut kanan kolam Tersebut, tak hanya kursi Yang kulihat, namun aku juga melihat seorang pria Yang duduk santai disana. Kutatap dia Dengan seksama dan tanpa kusadari dia melihat ku Yang sedang menatapnya.
"Tora,," panggilku padanya dan dia menghentikan langkahnya Yang baru saja lewat tepat di depan ku.
"Kamu menghindari aku? Kamu masih marah pada ku?" tanya ku pada Tora Yang tidak mau menghadap kearahku sedikit pun.
"MAAF" ujar ku lagi"Maaf?, apa sebelum nya kita Pernah kenal?, sehingga kamu harus meminta maaf Karena kesalahan mu?" tanya Tora balik dengan dinginnya, dan Aku Yang mendengar pernyataan Tora Tersebut melotot dan membelalak sempurna.
" kau Tak Bisa menjawab nya, sebaiknya jangan ganggu saya" lanjut Tora lagi dan berlalu meninggalka Aku Yang sudah berhasil menjatuhkan air mata akibat ulah nya Yang Sangat dingin terhadapku.
Seketika kepalaku terasa Sangat pusing,namun aku masih bisa menahan rasa sakit Yang kurasakan.
"Oh iya, sudah tiga minggu aku tidak memeriksakan keadaanku ke dokter, sebaiknya aku kerumah sakit dulu, sekalian menjenguk tante Tia" gumam ku"Saya mau keluar sebentar sekalian jenguk mama ke rumah sakit" pamitku Pada Tora Yang baru saja membuka pintu Yang telah aku ketuk
Tanpa menjawab apapun Tora menutup kembali pintunya, aku Yang merasa di acuhkan memilih untuk segera pergi.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung menemui dokter Yang sudah biasa menanganiku.
"Bagaimana hasilnya dok?" tanyaku pada dokter Yang baru saja mengambil kertas Yang berisi hasil pemeriksaannya.
"Kondisi ibu semakin memburuk, kanker otak Yang ibu alami kini sudah memasuki stadium ke 3, dan pada stadium ini saya sarankan sebaiknya ibu tidak perlu banyak bekerja, jangan terlalu banyak fikiran, dan saya fikir ibu harus melakukan perawatan khusus" ucap dokter menjelaskan
"Pada stadium ini juga ibu Akan mengalami beberapa hal seperti,sakit kepala Yang hebat, mudah pingsan,dan mimisan" lanjut dokter menjelaskan
"Baik lah dokter, Terimakasih atas penjelasannya, saya permisi dulu dok" ucap ku beriringan Dengan air mata Yang menetes dan langsung keluar dari ruangannya Karena aku tidak mau mendengar nya berkata bahwa hidupku tidak akan lama lagi nantinya.
Setelah keluar dari ruangan dokter,aku segera masuk kekamar tante Tia
"Hai,, tante bagaimana keadaan tante? Tanyaku
"Kok tante sih, kamu kan sudah jadi menantu tante,jadi mulai sekarang kamu manggil nya mama ya" ujat mama Tia
"Iya tan, eh mama"
"Mama sudah baik-baik saja, sepertinya mama mau pulang saja sekarang sama kamu ya, Mama bosan disini" ucap mama Tia
"Loh, mama kan masih sakit jadi belum boleh pulang" ujar ku
"Mama sudah membaik kok, tadi mama sudah ngomong ke dokter, katanya Mama sudah boleh pulang" ujar Tia
"Perasaan kemarin keadaan mama begitu menyedihkan, Kenapa sudah membaik secepat ini dan di perbolehkan pulang" gumamku heran dalam hati
"Tidak, tidak, seharusnya aku senang dong mama sudah sembuh" gumam ku lagi"Baiklah ma, nanti kita pulang bareng ya, mama mau pulang ke rumah atau ke villa?" tanyaku
"Sepertinya mama pulang ke villa ajah deh, nggak enak mama mengganggu pengantin baru" ucap mama menggoda ku
"Mama ada-ada ajah" gumamku
"Itu kertas Yang di tangan kamu kertas apa?" tanya mama
Aku menyerahkan kertas Tersebut Kenapa mama, Karena mama Memang sudah tau tentang penyakit ku.
"Kanker kamu sudah stadium 3, kamu harus benar-benar melakukan perawatan khusus nak" ucap mama Tia khawatir
"Tidak ma, kalau aku melakukan perawatan khusus,Tora Akan tau tentang penyakit ku ini, aku gak mau ma, aku Bisa kok ma menahannya, aku tidak merasa sakit kok ma, aku kuat" ucapku merasa sok kuat
"Tidak sayang, kamu harus melakukan itu, dan Tora juga harus tau tentang hal ini"
"Jangan ma, kumohon" ucapku memohon
"Tapi,,," ucap mama terputus
"Jangan ma please....."
"Baiklah mama tidak Akan memberi tau Tora, tapi kamu harus janji bahwa kamu akan baik-baik saja"
"Iya ma aku janji, Aku janji"
"Ya sudah, sekarang kita pulang ya" ujar mama Tia dan kami pun segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is The Moment
RomanceBenci Yang terlalu berlebihan membuat ku tak sadar bahwa sebenarnya aku BENar-benar CInta, Aku Benci melihatmu,namun aku rindu saat tak bersamamu. Hadirmu hanya timbulkan luka di hatiku, namun kehilangan mu, sama seperti kehilangan separuh jiwaku. #...