twenty eighth chapter

489 37 10
                                    

Ketika kulihat,

itu ternyata justin.

Dia menahan tangan lorde, well lebih tepatnya mencengkramnya dan melihat lorde dengan tatapan dinginnya

Lorde, tiffany dan megan terlihat kalap

"l-lepaskan!" ucap lorde yang berusaha melepas tangannya yang sedang dicengkram justin.

Dia terlihat kesakitan

"lepaskan dulu lehernya" ucap justin dingin

Lorde perlahan melepas leherku yang sedari tadi dicekiknya, hah! Akhirnya aku bisa bernafas dengan lega. Masih dengan air mata yang tidak berhenti turun


"s-udah. Sekarang lepaskan!" ucap lorde sedikit membentak justin

Justin tersenyum miring dan malah menarik lorde keatas hingga dia berdiri berhadapan dengannya

"apa yang kau lakukan tadi? Melakukan tindakkan senioritas eh?" tanya justin yang masih mencengkram tangan lorde
Lorde terlihat takut

"aku hanya m-m-memberikannya pelajaran! Dia tidak sopan padaku!" ucap lorde mencicit

Justin tertawa

"bukannya kau yang memulainya duluan ? kau jelas-jelas yang menyandung kakinya ketika dia sedang membawa buku-buku tebal itu. Dan kalian juga melempar wajahnya dengan buku.apakah itu hal baik yang ketua osis lakukan hm?" ucap justin mengintimidasi

Lorde terlihat pucat, dan dia langsung berbicara

"a-a-ku ya, hanya memberikannya pelajaran! Agar dia juga tidak dekat-dekat denganmu!" ucap lorde

"kau tidak punya hak untuk mengatur orang-orang semaumu! Itu haknya jika ingin dekat dengan siapapun." Ucap justin dingin

Lorde langsung terdiam
"l-lepaskan tanganku! " ucap lorde sambil berusaha melepaskan tangannya yang daritadi dicengkram justin

Justin langsung melepas cengkramannya dan itu membuat lorde terjatuh tepat disampingku.

Lorde terlihat sangat kaget.

"pergi sekarang atau akan kulaporkan pada dewan sekolah atas perbuatan binatangmu barusan. Dan jangan pernah cari gara-gara dengannya. Atau kau akan berurusan denganku" ucap justin dengan kata-kata yang dingin dengan tatapan yang tajam pada lorde dan kedua dayang-dayangnya.

Lorde langsung bergegas berdiri dibantu oleh dayang-dayangnya dan langsung berlari meninggalkan tempat ini..

AUTHOR POV

Justin kemudian menghela nafas, dan melihat kebawah, lebih tepatnya dia melihat selena yang sedang terduduk, dengan baju dan rambut yang berantakan, serta buku-buku yang berhamburan- sedang memijat-mijat lengannya yang terkena lemparan buku dengan pelan sambil menunduk.

'dasar perempuan-perempuan sialan!' umpat justin dalam hati
Justin langsung berjongkok didepan selena

"k-kau tidak apa-apa?" tanya justin sambil menyentuh pundak selena

"jangan melihatku! Aku hiks b-beranta-k-kan hiks" ucap selena sambil sesegukkan

Dia menangis! ucap justin dalam hati

Justin melembutkan suaranya

"tidak apa-apa. look at me. I need to check you out" ucap justin lembut sambil memegang dagu selena pelan

Selena, yang masih menangis, perlahan-lahan mendongkakkan kepalanya dan melihat kearah justin.

Matanya terlihat sayu dan sembab,pipi yang penuh dengan airmata dan memerah, make-upnya yang berantakan dan bekas goresan seperti kuku lorde pada bagian dagu sebelah kanannya.

England,Oh England! (On Editing Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang