바쁜 하루 (Busy Day)

34 3 2
                                    

Ia merenggangkan tubuhnya. Wajahnya terlihat lelah. Bahkan riasan wajah tipis yang rutin ia kenakan sudah terlihat memudar. Ia menguap beberapa kali, kemudian memutuskan untuk membasuh wajah lelahnya. Sudah pukul 8 malam. Jam kantor sudah lewat dari 3 jam yang lalu. Namun wanita itu masih berkutat dibalik meja kerjanya. Para staf dari divisinya sudah membubarkan diri sejak jam pulang kantor. Ia kembali berukutat dengan laptop dan buku catatannya setelah kembali dengan wajah yang lebih segar. Sesekali ia mencatat sesuatu kemudian mencoretnya kembali.

"Rin Ah-ya, kau terlalu memaksakan diri. Semuanya sudah meninggalkanmu berjam-jam yang lalu"

Wanita itu terlonjak dari kursinya. Ia sungguh tidak sadar bahwa seseorang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"Kkamjjagiya! Hae Rin-ah. Jangan lagi-lagi membuatku terkejut. Ini sungguh tidak lucu. Kau tau kan etika mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan orang lain? Setidaknya terapkanlah sedikit etika itu kepadaku"

" Rin Ah-ya. Kau tau, ruanganmu ini sangat terbuka. Bahkan kau dapat melihat orang yang berlalu lalang di lorong dan juga dapat mengintip pekerjaan tim divisi produksi drama di ruangan yang berbeda. Kaca Rin Ah-ya. Ruanganmu ini hanya disekat oleh kaca. Dan kau masih terkejut melihatku? Astaga. Tapi sungguh ini sudah larut. Aku tidak tega membiarkanmu pulang sendirian dengan taksi malam-malam bagini. Ayolah, pekerjaanmu itu masih jauh dari deadline yang diberikan big boss kepadamu kan? Pulang denganku saja malam ini dan teruskan pekerjaanmu besok"

Rin Ah menghela napas dalam. Ia menimbang-nimbang tawaran sahabatnya itu. Tapi ia sangat ingin setidaknya mendapatkan gambaran beberapa ide untuk program spesial yang akan ia kerjakan. Belum lagi meeting pertama tentang ide program akan diadakan besok setelah jam makan siang. Yang berarti ia masih memiliki waktu 6 jam untuk memikirkannya lagi. Mungkin saja sebenarnya ia sudah terlalu lelah hari ini. Setelah memantau syuting sebuah program variety show, ia juga secara mendadak harus menggantikan asisten PD acara tersebut yang mendadak tidak enak badan saat syuting sedang berlangsung.

Energinya sangat terkuras. Dilanjutkan dengan pemberitahuan mendadak Kim Young Nam, produser sekaligus atasannya satu jam sebelum jam kantor berakhir tentang rapat esok hari yang mengharuskannya memiliki setidaknya dua ide program serta talent yang akan berada pada programnya semakin membuat kepalanya nyaris pecah. Maka dari itu, ia mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumahnya tepat waktu dan memilih untuk lembur.

"Tapi setidaknya biarkan aku mendapatkan satu ide untuk program spesial bulan depan atau percuma saja aku pulang tetapi tetap tidak bisa istirahat. Setidaknya temani aku sampai setengah jam lagi. Okay?"

"Baiklah."

Hae Rin mengambil kursi kosong di sebelah Rin Ah kemudian ia mengambil buku catatan bersampul biru toska milik Rin Ah.

"Konsep program, Game show atau singing contest antar boygroup dan girlgroup. Sepertinya sedikit membosankan. Apalagi kau tau kan kalau stasiun TV sebelah akan mengadakan pertandingan olahraga antar idol grup popular dan rookie?"

"Entahlah Hae Rin-ah. Aku sunggung kehabisan ide. Bo Na sunbaenim sudah mendapat ide di detik pertama big boss mengumumkan rapat esok hari. Kalau aku tidak mendapatkan ide cemerlang kali ini, aku harus benar-benar mengucapkan selamat tinggal pada kesempatan promosi jabatan tahun depan. Kau tau kan kalau Bo Na sunbaenim juga mengincarnya sejak lama? Ini benar-benar berakhir untukku"

Rin Ah menghela napas lelah. Ia merebahkan kepalanya di atas meja kerja yang penuh sesak oleh berkas-berkas, laptop dan kertas yang berserakan.

"Rin Ah-ya berhenti menjadi orang putus asa seperti itu. Sebenarnya aku tidak mau memanfaatkan keadaan. Tetapi melihatmu seperti ini, setidaknya kencan buta yang diatur ibuku ada gunanya. Ya! Kau mendengarkanku atau tidak?"

I Will Go To You (Like The First Snow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang