PERMULAAN

100 12 10
                                    

HAPPY READING

Suara sepatu berdentuman terdengar di koridor sekolah, 25 menit yang lalu bel pulang sekolah berdering, tak salah jika di tempat ia melangkah tinggal beberapa anak yang sedang extrakulikurer

Setelah berperang menggunakan otak dan tenaga didalam ruangan berbentuk segiempat dengan panjang 500x500 dengan hawa yang menusuk-nusuk kulit.

Lega rasanya,berperang dengan komputer bukanlah hal yang mudah.

Yang penting sudah berusaha mati-matian! "Seng penting mari,biji dipikir mburi!"(1) itulah yang dikatakan salah satu teman sekelasnya dengan logat jawa.

Tak dipungkiri, Ia sedang bahagia hari ini. Ingin tertawa sekeras-kerasnya, tak ada yang bisa mendiskripsikan perasaanya.

Berjalan menyusuri gang komplek perumahan yang berada di sebelah sekolah, dengan senyum yang mengembang. Sesekali menyapa orang yang tak sengaja ia temui sampai tukang becak yang mangkal dia sapa dengan riang "Halo Pak!" balasan yang didapat hanya "Wala anak jaman sekarang kok malah gini" kata tukang becak sambil geleng-geleng kepala.

Ia berhenti didepan pagar bewarna silver, mengerinyit heran tumben-tumbenan sahabatnya main kerumahnya, dihubungi saja susahnya minta ampun kaya ngundang artis. 'Pasti ada apa apa nih' bantinya berseru negatif.

"Eh eh hus hus sanah pergi jauh kamu, gaboleh neting(2) oke gaboleh neting, Lets be positif!" Lesya menyemangati diri sendiri

Mengucapkan salam,dan langsung ngacir ke lantai atas menuju kamarnya, Mika-temannya yang duduk diatas kasur langsung mendongak melihat.

Mulut Mika terbuka ingin mengatakan sesuatu, dengan satu intrupsi tangan Lesya keatas menandakan ia butuh waktu untuk membersihkan badannya terlebih dahulu, Mika mengangguk paham.

Butuh waktu 15 menit untuk gadis itu melakukan ritualnya setelah siap Lesya duduk dihadapan sahabatnya, Mika hendak membuka mulutnya untuk berbicara, Lesya sudah nyelonong keluar kamar dihadiahi Mika dengan memutar bola matanya malas.

Lesya kembali dengan membawa nampan terdapat sepiring kentang goreng dan 2 gelas ice milo dengan cengiran. Bila Mika tidak ada perasaan mungkin tak segan-segan menggendong Lesya lalu melemparkan dari atas balkon.

Kedua kalinya Mika memutar bola matanya "sudah?" Lesya hanya mengangguk.

"Lo udah tau?" tanya Mika dengan suara hati-hati.

Jantung Lesya sudah terasa ada di diskotik deg deg an luar biasa! Dengan menenangkan detak jatungnya. Dengan sekali nafas ia berkata

"Belum, ada apa?"

Helaan nafas berat terdengar dari Mika, menggenggam tangan sahabatnya "Gue pesen jangan kaget"

Perasaannya campur aduk, matanya berkeliaran kemana-mana mencari tanda bercanda dimata Mika tetapi ia tidak menemukan 'gurauan' dimata sahabatnya tersebut.

"Russo sama Ava udah jadian dari 2 bulan yang lalu"

Rasanya ada petir di siang bolong, tangan yang dipegang mika mulai berguncang. Air mata menyeluruh jatuh dipipinya.

Kenangan yang pernah dilaluinya memutar dalam fikirannya seperti radio rusak yang tak berhenti-henti menampilkan kengangan bersama Russo Dulu.

🐀🐀🐀

(1) Yang terpenting sudah selesai nilai dipikir belakangan
(2) Negatif thingking

Mungkin ada beberapa yang menggunakan bahasa jawa di part ini atau mendatang tapi eggak terlalu sering muncul nya hehe.


THANK YOU!

INDECISOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang