1. -Awal yang baru,mungkin?-

78 9 24
                                    


HAPPY READING

    Lesya terdiam. Fikirannya melayang entah kemana memikirkan perkataan Mika tadi siang. Hancur sudah perasaanya selama ini ditanamnya, bukan seberapa lama ia dekat tak menjamin untuk menjalin kasih. Seharusnya Lesya tidak jatuh terlalu dalam.

Sebelum mengetahui Russo telah official dirinya sempat bertengkar dan endingnya dirinya meminta Russo untuk saling menjauhi satu sama lain, tentunya menyesal bukan main.

Lesya menangis lagi. Sungguh rasanya sakit dan rindu itu mencampur jadi satu. Tak ada cara lain selain menangis.

🐀🐀🐀

Mendapat giliran sesi 3 bukan hal yang enak, membuat pulang menjadi sore dan itupun mepet dengan waktu bimbelnya. Moodnya sudah buruk dengan kejadian kemarin membuat ia malas untuk berjalan.

Mengeluarkan handphone dari tasnya berniat untuk memesan ojek online. Menghubungkan dengan wifi sekolah, buat apa paketan? Disekolah sudah disediakan.

Seketika matanya melotot sempurna "Woi gila! Sejak kapan password wifi diganti?" terlalu pelan Lesya berbicara teman-teman yang masih bekeliaran langsung mengecek ponselnya masing-masing.

"Etdah bener"

"Jadi ga guna bawa hp nih ga ada wifi!"

"Yahh.. Gabisa liat oppa oppa

"Yaelah ngapain pake diganti"

"Eala ancene Pak Kilbi iki rek, mangkeli"(1)

Dengan terpaksa ia melepaskan pulsa 10ribu untuk membeli paketan 1gb, padahal dirumah sudah difasilitasi wifi tak perlu repot-repot membeli paketan. Biayanya 4000 rupiah masih terbilang murah. Dengan mengucapkan Bismillah untuk memencet tombol pesan agar mendapatkan gojek berparas lumayan.

Centing!

Anda mendapatkan driver

Tak lama, datanglah gojek yang dia pesan Lesya masih berharap mendapat driver yang cogan. Driver gojek pun membuka helm nya yang terlihat seperti slowmotion.

"Semoga cogan"

"Cogan please"

"Semoga semoga!"

"Cogan aminnn"

Matanya terpejam,berharap keinginan yang apa ya? Cuci mata mungkin? Dikabulkan. Secara perlahan membuka matanya dan ternyata tak sesuai dengan ekspentasi.

Driver gojek tersebut melihat ponselnya lalu mendongak sembari bertanya "Neng, pesen gojek?"

Lesya mengangguk "Iya Pak"

"Atas nama Feby?" Driver itu memastikan.

Sebelum sempat menjawab, Sesorang disamping tiba tiba berkata "Pak atas nama Febby?" Drivernya mengangguk sebagai jawaban lalu memberikan helm kepasa Febby.

"Le gue duluan ya!" Kata Febby sudah berada di atas motor.

"Ah iya, hati hati" balas Lesya.

Berselang kemudian,driver yang di pesan telah tiba, langsung mengambil helm yang diberikan drivernya. Yang Lesya butuhkan sekarang adalah kasurnya.

"Mbak, Ini bener rumahnya?

Lesya mengerjab beberapa kali "Eh iya Pak" Buru-buru turun dari motor sang gojek tersebut. Merogoh sakunya memberikan ongkos "4000 kan Pak?" Lesya menghadap drivernya.

Mematung beberapa detik, 'Drivernya ganteng' bantinnya membisik. Terlihat seperti orang linglung Lesya langsung mengembalikan helm yang ia pegang tak lupa mengucapkan terimakasih.

"MAMAAA LESYAA MALUUU"

🐀🐀🐀🐀

Memasuki halaman tempat bimbel, sungguh tidak ingin bimbel kali ini. Tak ada semangat sama sekali. Melirik sebelah kiri melihat sepeda motor sahabatnya terpakir cantik. Sedikit ada semangat untuk bimbel.

Setelah masuk keruangan bimbel, mencaru letak kelasnya. Sudah menemukan kelasnya, Ia masuk dengan mengucapkan salam. Memilih duduk di sebelah Myta.

Kalian pasti taulah kebiasaan cewek apa kalau uda ngumpul. Myta cerita tentang kejadian lucu dikelasnya, Iya mereka berdua berbeda kelas. Cerita Myta membuat menggelitik perut membuat Pak Aris memusatkan pandanganya ke Myta dan Lesya.

"Lesya kamu pindah dipojok sana,kamu sama Myta kalau sejejer malah rame" Ujar Pak Aris tegas.
Mau tak mau ia pindah.

Bete banget! Sendirian dipojokan pula. Berselang beberapa menit ada murid laki-laki datang duduk di belakangnya. Suara batuk Myta dan Rosa terdengar, Lesya yakin itu bukan batuk beneran tetapi, bantuk yang dibuat-buat!

Pak Aris yang sadar tentang keributan tersebut "Fan,Fi duduk pas dibelakang Lesya. Jangan jauh-jauh, ntar ga fokus"

Rosa menyelentui "Wihh lesya sama kaivan niyee" Tak kalah Zidan ikut ikut memanasi. Merasa terpojok "Apa?Kain kafan? Noh Kai dibilang kain kafan!" Seruku tak kalah heboh.

Kai yang mendengarnya pun mengambil ancang-ancang untuk melemparkan benda yang dipengangnya. Dan hap! Bolpoin yang dilempat tepat sasaran masuk kemulut Zidan.

"Ewww" Seru semua murid serempak.

Sadar yang dilemparkan adalah bolpoin hellokity kesayanganya langsung mentatap Kaivan dengan bringas.

"KAIVAN BOLPOIN GUE YALLAH UDAH MINJEM, MALA MASUK KE LUBANG BAJUL(2) PULA!"

Yang di terikin malah nyegir ga berdosa.

🐀🐀🐀🐀

(1)Yaampun Pak Kilbi! Pake segala di ganti menyebalkan.
(2) Buaya alias playboy.

THANKYOU!

INDECISOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang