2. -Tidak sengaja-

66 10 1
                                    


HAPPY READING!

'Ketika diri tersekat dalam ruang pahit dan dihadapkan ke zona abu-abu'

🐀🐀🐀

LINE!

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage.

Hanya meliriknya sekilas, Lesya tak berminat untuk membalas, sudah terlanjur kesal, tak peduli ia memejamkan matanya kembali.

Drttt

LINE!

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (2)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (3)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (4)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (5)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (6)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (7)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (8)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (9)

(Kai)nKavan👻
Sent you a massage (10)

Sudah cukup!

Kai sangat menggangu dengan sangat sangat terpaksa, membuka room chat. Lesya terbelalak

 Lesya terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhh rasanya ingin memutilasi Kai sekarang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhh rasanya ingin memutilasi Kai sekarang juga. Bukannya minta maaf kejadian tadi malah minta tolong buat ngecaht Jihan? Temennya SD Lesya dulu. Pengen jedotin kepalanya ke tembok! Tetapi Lesya masih punya sisi baik.

 Pengen jedotin kepalanya ke tembok! Tetapi Lesya masih punya sisi baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mematikan ponselnya, Lesya pun tertidur.

🐀🐀🐀

BRAK !

Pintu kelas terbuka sempurna, semua yang berada di dalam kelas yang sebelumnya hening lalu memusatkan pandangan ke arah pintu kelas.

Ketua kelas yang mendobrak pintu kelas memberikan ultimatum "GUYS KABAR GEMBIRA NIH BU SISKA GA MASUK LAGI SAKIT JADI INDIKATOR SEJARAHNYA DIKUMPULIN HABIS UTS" Sambil mengatur nafasnya kembali.

"Ohh emang kali,baru tau ya?kasian deh lo" Ujar bram sambil maju selangkah mendekati, tepat di depan wajah sang ketua kelas bram melayangkan tangan ke depan Fakhri-ketua kelas. Otomatis Fakhri mundur mendapat serangan mendadak. 

Bram melenggok- lenggok jari telunjuknya "Kasian deh lo , kasiaannn dehh loo" Fakhri yang mendapatkan itu kesal langsung nabok Bram "Dih tai lu ah"

Kompak,mereka tertawa. Tak dibayangkan jika tidak ada Bram. Ia tak tau kelasnya menjadi apa its look like mm not boring maybe?.

Bram melangkah ke luar memastikan tidak ada guru piket yang datang. Dengan tanda 'oke' dengan kompak mereka mengeluarkan ponsel mereka masing-masing. Gerombolan yang berada di pojokkan termasuk-Bram sendiri ikut main game yang lagi naik daun, mobile legend.

Jika kaum hawa, hanya berbekal laptop dan speaker mengusir siapapun yang berada di bawah kipas untuk pindah, tempat nyaman untuk streaming drama korea. Hening seketika pada sibuk dengan urusan masing-masing.

Seseorang datang,di sebelah tangan sebelah kiri ada seblak menadakan seseorang tersebut baru saja dari kantin. Dengan cekatan ia mengambil laptop dan spiker tak lupa di mode sleep lalu dimasukan ke dalam laci. Dengan langkah seribu satu di kedua tangannya terdapat berbagai macam novel. Yang lainya hanya terbengong-bengong.

Salah satu akhirnya angkat suara "Gilaa, gilaa latian dimana cepet banget. Emang ada apa?" Tanya Rosa.

"Ada guru piket lagi jalan kesini. Cepet balik ke bangku kalian. Nih sama baca nih" Balas Ayu sambil membanggikan novelnya.

Kaum adam, masih tidak menyadari suasana. Tepat ketika para kaum hawa duduk lalu membuka novel. Pak Pirhan sudah sampai tepat di pintu kelas. Hanya Muthia yang menyadari guru piket telah tiba. Ingin mengintruksi teman-temanya, tapi terlambat Pak Pirhan menyuruhnya untuk diam.

Pak Pirhan dengan luwesnya mengambil semua ponsel yang dipegang dengan entengnya berkata "Keruang BK sekarang juga! Ponsel dikembalikan jika Orang Tua kalian mengambilnya sendiri" Sambil melangkah keluar.

Bel berdering pertanda pulang. Suasana yang sebelumnya tegang mulai mencair. Para kaum Adam hanya mendesah pasrah, ya memang ini murni kesalahan mereka. Jelas-jelas sudah dilarang membawa ponsel tetapi tetap saja melanggar.

"Mohon bersabar ini ujian" kata Muthia yang menggundang umpatan kekesalan.

"Jahat bener lu ya! Gabilang-bilang kalo ada piranha dateng"

"Nah bener"

Raut Muthia tampak kesal "Eh enak aja! yaudah maafin gue ya hehe. Damai mas bro damaii" setelah berkata seperti itu, langsung keluar meninggalkan kelas.

🐀🐀🐀

THANK YOU
<3<3

INDECISOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang