part 5

983 28 0
                                    


Ashila dan Bagas sekarang berada di taman sekolah. Belum ada yang membuka pembicaraan keduanya sibuk dengan pemikiran masing masing.

"Shil..."

"Hm"

"Aku udah putus sama Riva" Ashila bingung apakah dia harus senang bahwa orang yang disukainya putus dengan kekasihnya.

"Aku pacaran sama Riva cuma 1 bulan karena ngerasa gak nyaman aku... lebih nyaman sama kamu Shil... aku tau aku jahat banget ngejadiin kamu bahan taruhan tapi... apa masih ada kesempatan buat aku dimaafin Shil?"

Ashila diam sejenak dia bingung harus menjawab apa.

"Shil..."

"Apa ini buat jadi bahan taruhan lagi?" Jawab Ashila memandang ke depan

"Engga Shil... aku tulus sama kamu, aku pengen menjalin hubungan sama kamu."

"Aku udah maafin kamu Gas sebelum kamu minta maaf, tapi maaf aku gak bisa nerima kamu Gas"

"Kenapa Shil? Apa udah ada yang ngisi hati kamu?" Ashila menggeleng

"Aku masih belum bisa mastiin hati aku"

"Iya gak papa mungkin luka yang dua tahun lalu belum hilang, tapi Shil kita bisa sahabatan kan?" Ashila mengangguk lalu pergi meninggalkan Bagas

"Makasih Shil" teriak Bagas Ashila tidak menjawab apa apa

*******

Saat Ashila sudah sampai di kelas dia dikerubungi oleh lima sahabatnya.

"Shil si kuda niel bicara apa aja sama kamu?"

"Dia beneran putus sama Riva?"

"Dia gak dimaafin kan Shil?"

Mesa menoyor kepala Rara, April dan Lira.

"Heh satu satu kek nanya nya Ashila kan pusing"

"Sakit badak bercula" ucap April ketus

"Dia nembak aku"

Kelima sahabatnya kaget.

"Woahhh terus kamu terima gak?"

"Engga"

"Terus sekarang kamu udah maafin dia Shil?" Tanya Mesa

"Udah, malah kita sekarang sahabatan"

"Apa???" Ucap kelima sahabatnya

"Dikira ini telinga ada gantinya apa?" Ketus Ashila

"Hehe maaf shil lagian gak salah kamu sahabatan sama dia?" Ashila menggeleng.

Kringgg

"Ini bel gak tau waktu aja deh kita kan lagi ngewawanacara" ucap April ketus

Kelima sahabatnya pun kembali ke meja nya masing masing karena guru masuk.

*******

Ashila sudah pulang dan melihat ada seseorang yang berdiri di depan pagar rumahnya.

"Kak Gilang?"

"Eh.. Ashila kamu udah pulang yaa" Ashila hanya mengangguk

"Kak Citra kalo jam segini belum pulang kak"

"Aku bukan mau nyari ke Citra ko aku mau nyari kamu"

"Aku?" Tanya Ashila heran karena bingung kenapa teman kakaknya mencari dia.

"Iya, aku mau wawancara kamu boleh?" Gilang disuruh mewawancarai anak SMA oleh dosennya kebetulan Ashila masih SMA sekalian PDKT.

"Boleh, mau wawancara dimana?"

"Diluar aja ya Shil soalnya kan dirumah kamu gak ada siapa siapa takut terjadi fitnah"

"Aku ganti baju dulu" ucap Ashila lalu masuk kedalam rumahnya.

Gilang yakin bisa meluluhkan sifat dinginnya Ashila.

"Yu kak" Gilang menoleh dan terpesona karena Ashila menggunakan pakaian biasa.

"Kak?" Ashila bingung karena Gilang melihat Ashila terus

"Eh...iii..ya?"

"Kita mau kemana?" Tanya Ashila

"Ke taman aja yu" Ashila mengangguk

********

Ashila dan Gilang sekarang sudah berada di taman dekat rumahnya Ashila dan Gilang sudah selesai mewawancarai Ashila.

"Shil mau eskrim gak?" Ashila mengangguk Gilang membeli eskrim.

"Ashila?" Tanya seseorang

Ashila sedang memainkan hp nya saat ada yang memanggilnya Ashila mengalihkan perhatiannya kepada sumber suara dia mengenal suara ini.

"Eh Gas"

"Kamu lagi ngapain Shil?"

Saat Ashila mau menjawab Gilang datang membawa dua eskrim.

"Dia siapa Shil?" Tanya Bagas heran karena baru melihat Ashila bersama laki laki lain selain ayahnya.

"Gas kenalin ini kak Gilang temennya kakak aku, kak ini Bagas temen sekolah aku"

Gilang dan Bagas bersalaman entah kenapa Gilang dan Bagas tidak saling menyukai.

"Yaudah Shil aku duluan ya takut ngenganggu kamu" Ashila mengangguk sebenarnya Bagas tidak pergi kemana mana dia menunggu seseorang untuk berbicara dengannya.

"Yaudah kak aku pulang ya udah sore"

"Mau dianter gak?"

"Gak usah lagian dari sini kerumah aku deket kok" tolak Ashila dan Gilang hanya mengangguk pasrah Gilang tidak bisa memaksakan Ashila karena Gilang tau Ashila tidak mau dipaksa.

"Hati hati ya Shil" Ashila mengangguk lalu pergi meninggalkan Gilang

Saat Gilang mau pergi ada yang memegang bahu nya.

"Bisa kita bicara?" Gilang mengenal suara itu, itu Bagas teman Ashila yang tadi berkenalan dengannya.

"Apa?"

"Apa kamu menyukai Ashila?" Tanya Bagas

"Memangnya kenapa?" Tanya Gilang karena heran tiba tiba Bagas menanyakan apakah dia menyukai Ashila.

"Jangan harap Ashila akan menyukaimu"

"Oh kamu menyukai Ashila"

"Iya, memang kenapa?" Jawab Bagas sinis

"Baik, kita bersaing secara sehat" Ucap Gilang lalu meninggalkan Bagas.

BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang