°CLAIRE°

101K 6.1K 38
                                    


Mengerjapkan mataku berkali-kali, aku pun langsung meringis merasakan denyutan cukup keras pada kepalaku, terasa begitu berat dan terus menghantamku bertubi-tubi.

"Kau sudah sadar?" Aku menoleh, mendapati Dalvin yang sedang berdiri tidak jauh dariku.

"Kau mimisan dan pingsan. Maka dari itu aku membawamu ke perusahaanku. Aku tidak sempat membawamu ke rumah sakit karena jaraknya terlalu jauh. Tapi aku sudah memanggil dokter pribadiku untuk mengecek keadaanmu dan katanya kau baik-baik saja."

Aku masih terdiam sambil memegangi kepalaku yang terasa pening, mengapa ini tejadi lagi tepat dihadapan Dalvin?

"Apa masih sakit?" Tanyanya, terdengar khawatir dan aku langsung menggelengkan kepalaku.

"Tidak, aku baik-baik saja." Pun aku langsung mencoba untuk bangkit dari atas sofa dan mengubah posisiku menjadi duduk.

"Jam berapa sekarang? Bukankah kita akan ke acara pertunangan Kenny jam 7 malam?"

Dalvin berjalan menghampiriku dan kemudian duduk tepat disampingku, dia mengamatiku cukup lama lalu menggelengkan kepalanya, "Aku sudah bicara dengan Kenny kalau kita tidak akan datang." Dengan cepat aku langsung mengerutkan dahiku.

"Mengapa?"

Dia langsung menaikkan satu alisnya keatas tampak heran dengan pertanyaanku.

"Kau sakit dan apa yang mengapa?"

Menghelakan nafas pun aku langsung menyandarkan kepalaku kebelakang, tidak masalah jika aku tidak hadir dalam acara pertunangan Kenny. Tapi yang masalah karena Dalvin adalah teman lama Kenny, tentu pria itu harus hadir jika memang mau dianggap teman baik.

"Kau teman lamanya, tentu kau harus hadir. Aku yakin jika kau tidak ingin mengecewakannya."

Dalvin menggelengkan kepalanya kemudian melepas jam tangannya dan mengendurkan dasinya. "Kenny akan mengerti, aku tidak mungkin pergi saat kau sedang sakit." Katanya.

"Aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Aku mencoba untuk bersikap baik-baik saja walau pada kenyataannya aku tidak baik-baik saja.  "Kita akan hadir diacara pertunangannya."

______

Kami berjalan berdampingan masuk kedalam sebuah kapal pesiar yang begitu mewah, kata Dalvin kapal pesiar ini akan membawa kami untuk pergi ke pulau pribadi Kenny. Aku tidak menyangka jika acara pertunangan yang diadakan Kenny sangatlah megah dan yang paling tidak ku sangka lagi adalah ketika Dalvin mengatakan kalau kapal pesiar ini miliknya yang baru saja dibeli oleh Kenny dan Nate dua hari yang lalu.

"Kau yakin?" Dalvin menoleh kearahku dengan pandangan khawatirnya, seolah dia masih belum bisa percaya kalau aku benar-benar baik-baik saja.

Aku hanya tersenyum kearahnya dan setelah kami sudah benar-benar masuk kedalam kapal pesiar, aku langsung mengedarkan pandanganku ke sepenjuru ruangan. Sempat aku merasa sangat risih jika harus datang ke pesta semegah ini, bahkan orang yang hadir dipesta ini tidak main-main. Banyak kolega dan orang-orang kalangan kelas atas yang tengah asyik berbincang-bincang disetiap sudut ruangan.

"Kalian datang?"  Kenny berjalan menghampiri kami, kemudian dia memelukku.

"Dalvin bilang kalau kau sakit." Kenny melanjutkan ucapannya lagi tanpa melepas pandangannya dariku.

I'm Yours Mr.NelsonWhere stories live. Discover now