"Aku menunggu,
lalu aku bersyukur.
Mengapa? Ragaku masih dapat berpijak dengan mantap, pun, jiwaku masih merekat pada tempatnya.Dipertemukan kembali dengan bulan paling suci,
bulan paling cerah akan keberkahannya.Tuhan- ku memang paling murah hati,
bisa saja dia menarik namaku dari daftar makhluk rakus yang masih menghirup oksigen dengan tidak tahu malu, tetapi,dia memilih memberiku kesempatan-- entahlah untuk keberapa kali,
kesempatan untuk menyesali perbuatanku selama di dunia.Tak ada yang bisa kusyukuri daripada keputusan yang Ia buat.
Datanglah kerengkuhanku,
biarkan aku menggenggam, merasakan,
bulan yang kaya ampunan,"Malang, 28 Mei 2017
5.21 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Biru
PoetryKAMU; adalah bentuk dari dambaan aksara milikku, begitu acak, begitu tak tertebak. Sementara, AKU; adalah elegi, berwarna biru, sampai bertemu, dengan aksara, kamu.