HAMBA

18 4 0
                                    

Kulit tergores menguak luka dalam kalbu
Tabir gelap bergelantung
Menoreh khayalan tanpa nyata

Angin hitam meniup pucuk-pucuk lemah
Kala hamba mengais-ais kehidupan
Mencari sebuah logam mulia bercahaya

Nyanyian-nyanyian setan
Menyeret hamba yang terlemah
Terpungkur kaku dalam gelap

Akankah hidup hamba tempuh?
Kala bayang-bayang memanggil
Kala gemercik air berlomba-lomba
Memancarkan kesejukan

Hanya airmata yang tersisa
Hanya duka yang menyapa
Di sini hamba terduduk
Dalam luka, duka dan khayalan

HANYA UNGKAPAN ANASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang