Bunga, tiada kata paling indah
Yang terungkap dari sebuah mulut mungil
Bunga, tiada sebuah perasaan terungkap
Melukiskan galauan sebuah hatiBunga, rasa yang ingin keluar
Mengungkapkan jerit hati
Tiada dapat lepas, bebas merangkai kata
Untuk sebuah keinginan yang terpendamBunga, angin semilir bertiup lambat-lambat
Suara burung berkicauan dan kokok ayam bersahutan
Mentari pun tak ketinggalan menjalankan tugasnya
Kehidupan pun berjalan mengitari poros waktuBunga, di sini aku merenung
Di sini aku mengkhayal indah nian
Namun bunga, entah kapan dan di mana
Keindahan itu merangkai dan memelukkuBunga di sebuah hati aku menginginkan kasih
Menginginkan cinta sejari dari sebuah pelita
Pelita penerang jiwa dan ragaku
Mengiringi sebuah hati yang rapuh, lemah dan goyahBunga lambat laun terasa semakin menggila
Perasaan berkecamuk itu makin mengamuk
Menggoyahkan langkah tujuanku
Dia mengejek, menggoda dan mengajak-ajak akuBunga, terasa sekali langkahku rapuh
Bunga coba kau tolong aku
Berikan aku kekuatan, kemampuan, keteguhan dan keimanan
Tuk menggapai bahagia, MuBunga
Bentuk mu indah dan cantik
Harum menyejukan jiwaBunga
Hanya engkau temanku
Hanya engkau yang didekat ku
Hanya engkau kekasih
Hanya engkau tambatan jiwakuBunga
Aku tahu engkau
Engkau tahu aku
Kita bicara, gembira dan sedih bersama-samaTapi.... kini berlalu
Engkau telah jauh
Engkau telah pergi dariku
Namun selamanya kau hidup di hatiku

KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA UNGKAPAN ANAST
PuisiHanya ungkapan kata, kalimat-kalimat, berbahasa dan berpuisi. Hanya curahan hati dan pikiran. Hanya ekspresi kata tentang kehidupan ( Cover by -ekra- )