chapter 7

48 8 4
                                    

Happy Reading guys!🌸
___________

Dira berjalan menuruni anak tangga dengan mata yang sedikit mengantuk. Bagaimana tidak? ia semalam tidak tidur akibat menonton drama korea favorite nya yang baru saja rilis.

"Dira cepet, entar kamu telat" Panggil Mama nya.

"Iya mah," Ucap Dira malas.

"Yaudah, nih sarapan dul--," Ucapan Mamanya terputus karna ada seseorang mengetuk pintu rumahnya,

tok tok tok

"Siapa tuh Ma? kok pagi-pagi gini ada tamu?" Tanya Dira.

"Gak tau deh, coba Mama cek dulu ya."

"Eh tante, Dira nya ada?" Tanya seorang cowok yang memakai seragam persis seperti punya Dira.

"Kamu siapa ya?" Tanya Mama Dira

"Saya Dirga tante, temen Dira mau ngajak berangkat bareng." Jawab Dirga dengan senyum manisnya.

"Ohh Dirga. Kamu mau masuk dulu gak? soalnya Dira lagi sarapan, atau mau sarapan bareng?" Tanyanya dengan lembut.

"Eh gak usah tante, Dirga udah sarapan kok tadi."

"Oh yaudah kalo gitu tante panggil Dira dulu ya,"

"Diraaa itu ada temen kamu katanya mau berangkat bareng" Ucap Mamanya

"Hah siapa?" Tanya Dira bingung. Memang siapa yang ingin berangkat bersama dengannya? diapun tidak ada janji ingin berangkat bersama.

"Itu loh yang nama nya kayak kamu, tapi dia cowok,"

"Hah namanya kayak Dira? siapa?" Tanya Dira bingung.

"Itu loh siapa sih Dirr--- apa ya" Tanya Mamanya lagi, karna mamanya memang lupa siapa namanya.

"Dirga?"

"Nahh iya Dirga. Udah kamu cepet keluar dia kasihan udah nungguin loh."

Ia berguman kesal, ia masih bingung apa maksud Dirga ingin berangkat bersamanya.

"Yaudah Dira berangkat, Assalamualaikum Ma" Pamit Dira kepada Mamanya.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya."

Dira bergegas keluar rumah untuk memastikan apa benar yang dibilang Mamanya itu Dirga?

"Woi lo ngapain disini?" Tanyanya dengan sangat ketus.

"Ngajak lo berangkat lah."

"Sok baik banget, gue bisa berangkat sendiri."

"Gak terima penolakan. Cepet naik!" Suruh Dirga memaksa.

Lagi-lagi hanya keheningan yang menyelinap diantara mereka, tidak ada yang membuka percakapan, h anya ada suara radio yang terdengar diantara mereka berdua.

Dirga memasuki parkiran untuk memarkirkan mobilnya. Saat Dira ingin turun dari mobil, namun ditahan oleh Dirga,

"Woy lo mau kemana?" Tanya Dirga,

"Ya turunlah, kekelas kan udah sampe gimana sih? bodoh banget" Ucap Dira dengan kesalan.

"Oh."

"Thanks tumpangannya" Ucap Dira berterima kasih.

Dirga hanya mengangguk lalu turun dari mobilnya dan terlebih dahulu meninggalkan Dira. Sesampai mereka dikelas hanya ada keheningan sesaat, namun setelah itu kembali lagu berisiknya.

"Dir tadi lo berangkat bareng Dirga ya? cie cie" Tanya Bella dengan senyum jahilnya.

"Hah serius Dira berangkat bareng Dirga?! widih tunggu aja, paling bentar lagi juga jadian hahahah." Teriak Alan yang sedang terbahak-bahak melihat muka Dira yang sudah memerah.

"Lan udah lan, liat noh muka Dira udah merah kayak kepiting rebus" Ucap dalen, mereka semua tertawa.

"Apaansih lo pada?" Cegah Dira, lalu pergi keluar kelas dengan muka merah akibat kesal. Saat ia keluar kelas ia tertabrak dengan bahu cowok, lalu ia jatuh tersungkur.

"Hua sakit, lo kalo jalan liat-liat dong" Marah Dira, tadi ia diledek temannya, sekarang ia tertabrak bahu Kevin. Huh menyedihkan sekali.

"Eh Dir maaf" Ujar Kevin.

Dira terdiam sebentar, lalu

"Iya gue maafin kok." Lalu ingin pergi namun pergelangan tangannya dicekal oleh Kevin,

"Kenapa? lepasin kev" Lirih Dira, lalu kevin langsung melepasnya.

"Sorry. Dir gue mau ngomong sama lo, please?" Mohon nya kepada Dira,

"Yaudah ngomong aja,"

"Ngomong nya di taman belakang aja gimana?" Tanya Kevin ragu,

"Kenapa harus di taman?"

"Ya biar lebih enak. Ya mau ya pleaseeee" Ucap Kevin memohon lagi.

"Terserah lo lah." Ucap Dira lirih.

Kevin menggengam tangan Dira lembut. Dira yang mulai risih karena tatapan orang-orang pun mulai berbicara,

"Vin lepasin tangan gue!"

"Iya iya."

Saat mereka sampai taman, Kevin menyuruh Dira duduk, dan dibalas anggukan oleh Dira.

"Dir" Panggil Kevin.

"Apa? katanya mau ngomong,"

"Hm anu.. Gue mau ba---" Namun ucapan Kevin terpotong akibat bel masuk berbunyi,

kring... kring... kring

"Kev udah bel nih, nanti gue pelajaran sejarah, kalo gue telat nanti bakal di hukum, dan kalo gue dihukum itu nyusahin. Ngomong nya nanti aja ya." Ucap Dira lalu meninggalkan Kevin begitu saja.

Saat Dira melewati koridor kantin ia melihat orang yang tak asing baginya, siapa lagi kalo bukan Dirga.

"Woi lo ngapain duduk-duduk manis dikantin?" Tanya Dira dengan tampang menyelidik.

"Ya makan lah, lo mau gue traktir? yaudah pesen aja, mau berapa piring btw? jangan banyak-banyak yak" Ucap Dirga polos,

Dira menoyor kepala Dirga dengan kesal, "Gak deh makasih, gue bisa beli sendiri. Ah yaudah gue mau ke kelas dulu deh takut bu Sulis ngamuk"

"Yaudah sono."

Dirga menepuk jidatnya lupa, "Oh iya bu Sulis singa mampus gue!"

"Dira sayang tunggu dongg"

________________

Sorry Pendek guys, jangan lupa voments pokoknya!! *maksa

Love Is The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang