Hari yang cerah ini, adalah hari dimana aku harus cek kesehatan ku serta ginjal ku yang akan kuberikan pada ibu. Ku putuskan untuk tidak mengikuti jam pelajaran dikampusku. Aku memilih untuk menemani ibu yang sedang berbaring di rumah sakit.
°°°°°°°°°°°°°°Check up!!!
Langkahku memasuki sebuah ruangan dengan aroma yang 'mungkin semua orang tidak menyukainya!?'. Ya. Aroma bau obat yang kini aku hirup. Aduhhh pusing rasanya 😀...
"Isma." Panggil seorang dokter padaku
"Iya dok?"
"Apakah kamu sudah siap?"
"Insya Allah saya siap dokter."
"Baiklah...."
Tiiiitttttttt!!!!!
Alhamdulillah. Selesai sudah pemeriksaan. Tinggal aku menunggu hasilnya.
'Mudah mudahan cocok. Aamiin'. Batinku bercakap.
Namun nyatanya, harapanku adalah harapan buta. Ginjal yang ada di tubuh ibuku menolak pemberianku.
'memangnya, ginjal bisa ditolak? Berarti bukan cinta saja dong yang bisa ditolak tuh?' tanya batinku.'Astagfirullah. Ya Allah, aku harus berbuat apa ini? Aku bingung, benar-benar bingung. Jika tubuh ibuku menolak ginjal ku, bagaimana nantinya?' batinku.
Pukul 12.00 WIB.
Kudengar suara panggilan dari Tuhan sang pencipta alam ini. Rasanya sejuk menenangkan hatiku yang sedih. Yup!! suara ini adalah suara adzan yang berkumandang.
Kulangkahkan kakiku menuju mesjid yang ada di rumah sakit. Sendiri, tidak ada siapa-siapa yang menemaniku hari ini. Mengapa? Fatimah kemana? Fatimah adikku, dia masih berada di tempat dimana ia mencari ilmu. Sekolah.
"Aduhh sendirian? Di rumah sakit? Rasanya menyeramkan sekali, ya?" Tanyaku pada diriku sendiri.
"Sudahlah tak apa. Seseorang yang meninggalkan dunia ini pun, sendiri masuk ke alam kubur. Masa aku takut sih." Ucapku sambil ku tengok kanan dan kiriku.
Namun, disitu aku merasa bahwa ada sesuatu di belakangku. Sepertinya ada seseorang yang mengikutiku. Ah, mungkin firasatku saja.
'Ini kan siang hari. Memangnya ada ya hantu di siang bolong seperti ini?' tanya batinku. Pemikiranku terfokus pada sosok 'Hantu'.
Kulangkahkan kakiku dengan cepat. Kini suasana nya membuatku takut sekali. Memang letak mesjid disini agak jauh dari ruangan ibuku dirawat.
Rumah sakit memanglah menyeramkan, walaupun ini siang hari tapi, tetap saja bagiku 'seram' rasanya.
Langkahku memasuki sebuah lorong. Lorong yang hanya ada cahaya menembus dari salah satu jendela, serta hanya ada suara hentakan sepatuku yang terdengar. Tapi, aku mendengar suara samar hentakan sepatu seseorang. Ya, seseorang. Ku mencoba untuk mendengarkan suara itu baik-baik. Ternyata memang benar, itu suara hentakan sepatu milik seseorang yang kini tepat dibelakang ku.
Ku mencoba menengok ke belakang, tapi sulit rasanya. Ah, aku terus berusaha menengok ke belakang dan ternyata.....
DUARRRRR!!!!!
Sosok anak kecil laki-laki berbaju putih panjang dengan senyuman yang memperlihatkan gigi ompong nya itu, matanya bulat hampir keluar yang membuatku takut, kini berada tepat di depan mataku.
Keringat sudah membasahi sekujur tubuhku. Aku hanya dapat berdiri seperti orang kaku, dan kini aku hanya dapat memejamkan mataku sambil membaca dan menyebut asma Allah.
'Ya Allah, ya Allah....... Ya Allah.
Engkau yang menciptakan makhluk ini, ambilah kembali makhluk yang berada di hadapanku. Engkau maha kuasa'. Batinku berdo'a.Ku berusaha membuka mataku perlahan-lahan, namun makhluk kecil ini masih berdiri 'nyengir' di depanku. Aku berusaha untuk lari.
Tapi, seseorang menarik bajuku.'mungkin dia yang menarik bajuku!?' batinku, takut.
'Ya Allah, apakah makhluk halus dapat menyentuh dan memegang manusia? Rasanya tidak mungkin.' batinku berkata.
Ku berusaha mengembalikan posisiku seperti semula. Ku membuka mataku perlahan-lahan, dia tetap berdiri di depanku dengan wajah tanpa dosa. Memang, dosanya apa? Di telah menakutiku.
Tapi sekarang dia menyapaku.
"Hai." Sapa nya dengan lirih.
'Aduhh hantu sapa aku? Aku tidak percaya, betapa mengenalnya dia padaku. Ishhh, ini bukan waktunya untuk bercanda.' batinku.
"Hai kakak." Suara lirihnya.
"Kakakkk". Teriaknya padakuKu membuka mataku.. dan...
"Wakwawww!!!" Teriak anak lelaki itu dengan mata telernya.
"Astagfirullahaladzim..." Sontak aku kaget
"Kakak kenapa sih? Kok ngeliat aku kayak yang lihat sosok hantu gitu. Memangnya wajahku menakutkan ya?" Tanya anak kecil itu
"Aduhhh, kamu ini. Hampir saja jantung kakak rasanya mau jatuh. Iya Adek kamu itu menakuti kakak, tapi bukan berarti wajahmu seram. Caramu mendekati kakak itulah yang membuat kakak takut." Ucapku kesal padanya
"Ya maaf kakak. Maafkan aku, habisnya aku kesal, tidak ada yang mengantarkanku untuk pergi sembahyang." Ucapnya kesal
"Memangnya ibumu kemana?"
"Ibuku dirawat disini, aku anak tunggal. Papaku sedang pergi mencari makan. Ya sudah, aku izin ke ibu untuk pergi sembahyang." Jawabnya
"Aduh adik manis. Tapi ngomong ngomong, kenapa bajumu tidak sekuran dengan mu sih, dek?"
"Ohh.. ini baju, baru beli kak, tadi aku terjatuh bajuku kotor deh. Jadi papaku mendadak membelikanku baju, begini hasilnya, kegedean." Ucap akrab dia padaku. Bajunya seperti baju Koko gamis jubah yang berwarna putih. Jelaslah aku takut melihatnya.
"Oh, yasudah ayo dek kita 'shalat Dzuhur!' ajakku padanya.
Kami pergi sembahyang bersama.
Uhh hampir saja rasanya jantungku mau terjatuh. Memang matanya menyeramkan bagiku, giginya apalagi. Dia seperti hantu anak kecil.
'Hus, aku ini bilang apa sih. Pamali, pamali Isma. Astagfirullah'. Batinku
************************************
Ihh serem, aku buatnya jam 12 malem lho. Jangan lupa vote dan comment 😊.
Gimana ceritanya? Lucu bukan? Wkwkwk 😂
Terimakasih yaa, terus bantu yaaa. 😊. Biar kloppp heheh 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Pegang Erat Tangan Ku, Bu!
Spiritual"jaga adikmu baik-baik nak, ibu akan selalu menemani mu". Ucap sang ibu Oleh: ineu Siti Nurlaila