Assalamu'alaikum 😊. Kawan, ini adalah cerita pertama yang saya buat, semoga dapat berkesan ya. Saya berharap kawan semua dapat membantu saya dalam menyelesaikan cerita ini. Dibantu ya!! 😊
Umi
Bu...
Begitu banyak pengorbanan yang engkau berikan padaku
Pagi, malam, dan entah sampai kapan engkau tiada hentinya membuatku bahagia
Bu..
Tiap malam, petang..
Do'a mu sesalu menyertaiku..Lukisan cantik yang selalu terukir diwajahmu..
Tak pernah hilang dan lenyap begitu sajaAndai engkau tahu Bu..
Aku sangat menyayangimu
Aku sangat mencintaimu
Aku ingin selalu bersamamu buu..Aku sangatlah bangga,
Bangga mempunyai ibu sepertimu
Bangga mempunyai ibu yang selalu ceria dihadapan kuBu..
Terimakasih
Hanya kata itu yang dapat ku sampaikan
Hanya senyuman ku yang dapat kuberikan padamuI love you ibu
Subhanallah!!
Udara pagi yang membuatku tenang, nyaman, sejuk hingga aku merasa dunia ini hanya milikku seorang. Angin yang menusuk tubuhku membuatku semakin semangat untuk menjalankan aktivitasku dipagi hari ini.
Waktu telah menunjukkan pukul 03.00 WIB. Ku beranjak dari tempat tidurku, lalu ku ambil air sembahyang untuk melaksanakan shalat tahajud. Sejuk rasanya hatiku, tenteram, nyaman. Itulah yang dirasakan ku saat ini.
Astagfirullah uktii!!!
Hampir saja aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Isma Siti Aisyah, aku tinggal bersama ibu, serta seorang adik yang masih duduk di bangku SMP. Ayahku kini telah tiada, Tuhan telah menjemputnya selagi aku masih duduk di bangku SMP. Dan sekarang aku tercatat sebagai seorang mahasiswi di universitas Inayah.
Adikku bernama Ummu Fatimah. Alhamdulillah, sekarang dia duduk dikelas 2 SMP ter-favorit di kota kecilku, dimana kota yang indah nan asri, yaitu kota Bandung.
Waktu begitu cepat rasanya, kini jam yang mengitari pergelangan tanganku telah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Waktu dimana aku memulai kegiatanku di luar sana.
"Ibu, aku pamit pergi kuliah dulu ya Bu." Ucapku pada wanita paruh baya itu.
"Kakak.. aku berangkat bareng kakak yaa?" Pinta si cantik adikku.
"Iya adikku sayang, kita berangkat bersama". Jawabku dengan penuh keyakinan. Kebetulan sekali arah sekolahku dengan adikku itu sama, mungkin ini rencana baik mu Tuhan.
"Ya sudah Bu, Isma sama fatimah pergi dulu ya buu, jangan lupa do'akan kami ya buu". Ucapku sekaligus pintaku pada sang ibu.
"Iya nak, pasti ibu do'akan kalian". Jawab ibuku dengan wajah yang terukir senyuman.
Senang rasanya hatiku, melihat sosok ibu dengan terukir lukisan cantik diwajahnya. Ya walaupun aku bersama adikku pergi tanpa menggunakan alat transportasi tapi, tidak ada hal yang membuat hatiku sedih, semua ini dijalani dengan penuh keikhlasan."Fat, kamu pegangan yang kuat ya!" Pinta aku pada adikku.
"Kenapa kak?" Tanya Fatimah.
"Iya, soalnya kita bakalan naik sesuatu". Ucapku senang
"Wahh, naik motor ya kak?" Tebak Fatimah padaku.
"Asyikk, akhirnya aku bisa naik motor bareng kakakku, yeeee." Dengan senang Fatimah memelukku.
"Tidak, kita tidak naik motor kok." Geleng palaku.
"Lah, terus kita naik apa kak?" Tanya Fatimah penasaran.
"Kita naik sepatuu... ." Ucap ku yakin.
"Yahh, kakak selalu saja begitu." Kini raut wajah masam yang teurukir diwajahnya Fatimah.
"Adekk, walaupun kita naik sepatu, kita harus tetap bersyukur. Kita juga harus tetap berpegangan tangan kok." Jawab ku.
"Kenapa harus berpegangan tangan sih kak? Aku kan udah gede." Tanya Fatimah
"Karena, kakak tidak mau sang putri terluka." Gombal ku pada adikku.
"Ihh kakak, jadi malu aku, heheh."
" Makasih ya kak, kakak adalah 'wanita super' yang aku punya setelah ibuu." Ucap Fatimah padaku."Kamu ini, bisa saja." Ucapku
Bersyukur hatiku, mempunyai adik yang begitu sabar, dan ikhlas. Ya, beginilah hidup keluargaku 'sederhana' semenjak ayahku tiada. Namun, tidak ada kata yang membuat keluargaku menyerah, kami selalu bersama dan saling memotivasi satu sama lain.
Ukhtii, gimana ceritanya? Maaf yaa, karena ini adalah cerita pertama ku 😊.
Terus ikuti yaaa. Jangan lupa vote dan comment. Bantu juga yaa supaya aku dapat menyelesaikan ceritanya. Terimakasih 😊😊
Insya Allah 😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pegang Erat Tangan Ku, Bu!
Spirituale"jaga adikmu baik-baik nak, ibu akan selalu menemani mu". Ucap sang ibu Oleh: ineu Siti Nurlaila