Dianna POV
Bel masuk berbunyi, aku pun langsung kembali ke tempat dudukku di sebelah Kevin. Kevin mendongak dan tersenyum padaku saat aku sudah duduk disampingnya.
Menurutku, Kevin adalah sosok cowok yang tidak biasa. Bukannya aku mau sombong, dia tahu aku populer—siapa yang tidak tahu?—namun dia tidak sama sekali mencoba mendekatiku dengan cara-cara yang biasanya cowok lakukan padaku. Apakah Kevin membenciku? Tapi jika iya, tidak mungkin kan dia masih bertahan duduk bersamaku? Dia sangat misterius, walaupun dia tidak kelihatan bahwa dia orang yang menutup diri dari orang lain, tapi dirinya membuatku penasaran.
Ms. Jones menyapa kelas dan menyadarkanku dari lamunan. Sepanjang pelajaran sejarah yang diceritakan, aku hanya memperhatikannya kosong tanpa ada yang masuk ke dalam otakku. Tapi aku juga tidak berani memainkan hpku, walaupun Ms. Jones tidak galak, tapi dia sangat tidak menoleransi penggunaan hp di kelas.
“Di, jadi kapan kita mau ngerjain?” tanya Kevin tiba-tiba. Setelah aku menoleh padanya, aku mengedarkan pandangan ke sekitar kelas. Sepi.
“Hah? Emang ada apa?” aku balik bertanya pada Kevin.
Dia menghela napas pelan lalu terenyum manis, “kamu gak dengerin Ms. Jones ngomong ya?”
“Nggak hehe,” sambil memberikan dia cengiranku yang membuatnya tertawa pelan.
“Ada tugas dari Ms. Jones. Kita disuruh cari cerita tentang Perang Dunia 2. Dikumpulin minggu depan, boleh dari buku ato internet. Ngerjainnya berpasangan sesuai teman duduk, yang berarti kita ngerjain berdua. Nah, kapan kamu mau ngerjain?” jelas Kevin panjang yang diakhiri dengan senyuman manisnya. Oh sudahkah pernah aku katakan bahwa senyum Kevin manis? Jika belum maka sekarang aku mengatakannya.
“Oh yaudah, hari Jumat pulang sekolah aja gimana? Kamu bisa?” tanyaku.
“Bisa. Mau ngerjain di mana? Di luar, di rumahku atau di rumah kamu?”
“Di luar aja, aku tau kafe yang enak dan WiFi-nya cepet,” jawabku cepat. Bisa gawat kalau dia ke rumah, nanti rahasia besar aku dan Ben bisa terbongkar.
“Oke. Aku mau ke kantin, kamu ikut gak? Bella tadi udah duluan,” tanya Kevin sambil berdiri.
“Eh yaudah aku ikut,” kemudian kami keluar kelas bersama menuju kantin yang mengundang banyak tatapan heran.
--
Kevin POV
Ternyata dari tadi dia tidak mendengarkan pelajaran dan tugas yang diberikan Ms. Jones. Padahal aku sudah kaget mendengar aku harus mengerjakan tugas berdua dengan Anna. Yah, setidaknya aku punya kesempatan untuk nge-date dengannya walaupun hanya mengerjakan tugas.
Kami berjalan beriringan ke kantin. Karena ini memang jam makan siang, jadi banyak murid yang makan di lorong, jadi banyak juga yang melihat kami berjalan dengan tatapan heran siapa-dia-jalan-sama-Anna.
Sekarang aku dan teman-temanku sedang menyantap makan siang bersama. Dan hanya berjarak satu meja dari mejaku, Anna duduk bersama teman-temannya. Aku masih memperhatikan Anna yang duduk pas menghadapku, tertawa mendengar sesuatu yang dikatakan temannya. Dia begitu cantik, dan tawanya membuat dia lebih cantik.
Tiba-tiba aku merasa sikuku disenggol.
“Hey, ngeliatin siapa sih sampe gak ngedip gitu?” ternyata Ben.
“Ha? Ngga ngeliatin siapa-siapa kok,” aku kembali memakan makan siangku.
“Boong tuh Kevin. Dia lagi ngeliatin Anna,” kata Rafael yang membuat Ben dan Davian tertawa.
YOU ARE READING
Will I Have You?
Teen FictionSalah nggak sih, kalo seorang cowok yang sederhana berharap untuk memiliki seorang cewek super populer idaman semua cowok? Apa mungkin cowok sederhana bisa memiliki cewek populer? Bagaimana perjuangan cowok itu? Kevin Thompson, cowok ganteng dan co...