#HappyNarutoDay (walaupun sebenarnya sudah lewat 3 hari)
Holla, im comeback :)
***
Gemeresik peraduan tongkat kayu dan pasir terdengar memenuhi seisi ruangan. Kimimaru berdiri. Memiliki tubuh penyakitan dan tinggi, membuat tubuhnya lurus bagaikan bambu, tapi tetap tidak terlihat rentan, mungkin akibat usaha tabib menjejalkannya ribuan obat-obatan. Walau terlihat tidak akan terbang hanya karena tertiup angin, tapi nyatanya kondisi tubuh Kimimaru tetap jauh dibawah standar.
Kepalanya menggantung rendah, membuat sketsa kaligrafi kanji. Dia terlihat begitu menyendiri, membuat tampilannya terlihat makin cantik, serta seakan tidak berhasrat pada apapun selain kaligrafi. Dan seorang dayang bersimpuh dihadapan nya, menghapus tulisan di atas pasir saat dia selesai.
"Yang Mulia."
Gerakan Kimimaru terhenti, tapi kemudian kembali berlanjut detik berikutnya. Dayang kepercayaannya membungkuk didekat pintu.
Tau watak tuannya, dia melanjutkan. "Yang Mulia Kaisar," suaranya menjeda kemudian berlanjut dengan nada yang lebih pelan, "berharap Anda tidur lebih awal malam ini."
Gerakan Kimimaru tidak berhenti dan ekspresi tidak berubah semilipun. Selir Resmi Kekaisaran itu tetap dengan tampilan menyendiri, tidak ada respon yang melewati bibirnya. Tapi nyata tampilan maniknya makin gelap, dan tongkat yang menggaruk pasir makin dalam.
Tetapi tetap saja, tidak ada yang mengerti apa yang terlintas di kepala peraknya. Karena, tidak ada yang mengenal Kaisar lebih baik daripada dia dan tidak ada yang mengenal dia lebih dari dirinya sendiri. Karena, jika seseorang mengetahui rahasia terdalam hati manusia lain, dia hanya memiliki dua pilihan, memilih berlari daripada runtuh detik berikutnya atau memilih bersama dan menggila sampai dewa kematian menyeret kedalam neraka.
***
Malam di istana selalu terasa sepi baginya. Walau terkadang gemuruh kaki para prajurit terdengar terus menghentak tanah. Mungkin sudah mati rasa dengan suhu akhir musim gugur, dan memilih bertugas daripada bergelung didekat api ataupun dengan selimut jerami. Entah mungkin karena kecintaan pada negeri sendiri ataupun sekelompok manusia menunggu suami, anak atau saudara mereka pulang membawa beberapa koin perunggu.
Naruto menopang pelipis pada meja baca, kelopak matanya terpejam, menikmati. Konohamaru dibelakang sibuk menyisir rambutnya yang masih basah sehabis mandi, membuatnya makin mencetak pakaian dalam yang ia kenakan. Cahaya temaram dan wangi dupa memenuhi seisi ruangan paviliun. Suhu ruangan paviliun juga hangat, sebagaimana bangunan di istana.
Jika sekarang terdapat seseorang pelukis atau sastrawan, maka esok hari judul 'kecantikan mempesona dan erotis' akan tersebar di seluruh negeri. Selir Resmi Kekaisaran adalah kecantikan dingin dan menyendiri, dengan wajah yang benar-benar feminim walaupun seorang pria. Maka Selir baru ini tipe kecantikan memesona dan menggairahkan dengan tampilan kucing malasnya, wajahnya juga masih membentuk garis pria muda yang indah.
Konohamaru menyelesaikan pekerjaannya dengan sebuah ikatan longgar kain putih pada bagian pangkal. Pakaian putih, ikat rambut putih, kulit putih susu, mata sapphire dan ramput perak. Bukankah tampilan tuannya terasa sangat mirip malaikat?
Dia membereskan peralatan. "Saya akan menyuruh Miraku mengambil makan malam," Konohamaru berucap pelan. Kemudian beranjak untuk memberitahu dayang diluar pintu.
Naruto hanya membalas dengan malas, "En."
Baru saja dia melewati pintu, Konohamaru dihadapkan pada eksistensi yang paling dia tidak harapan kedatangannya pada paviliun sang tuan. Sigap dan langsung membungkuk dalam, dia menyambut dengan nada hormat, yang mana membuat Konohamaru merasa ledakan mual didalam tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate? (rev)
DiversosKerajaan yang dicintainya hancur dalam semalam. Membawa rasa sakit serta dendam yang menjadi luka bernanah yang sulit untuk disembuhkan. Dia sang permata kerajaan tersebut. Yang bisa membawa sebuah kerajaan kearah kejayaan. Ramalan seratus tahun jat...