Apa yang akan terjadi jika perasaan seseorang tertulis di atas kepalanya, dan, semua orang bisa baca?
Di pinggir jalan, kita akan menemukan tulisan-tulisan di atas kepala orang yang berisi kemacetan. Di kantin sekolah, di atas kepala seorang cowok, kita akan membaca keinginannya untuk menyatakan cinta. Tentang gombalan-gombalan yang belum sempat diucapkan. Di depan ruang bimbingan kampus, di atas kepala orang yang baru saja duduk itu, ada alasan soal telatnya memberikan revisi skripsi. Di atas kepala suami ada keluhan soal istrinya yang terus memaksanya membawa bekal. Bekal rasa cinta... yang keasinan dikit.
Di atas kepala Eno, di depan laptopnya, tertulis dengan huruf kecil dan biru: Sekarang gue harus ngapain?
Di depan pandangannya, terdapat beranda Twitter. Sudah 2 jam dia duduk tanpa mengetik apa-apa. Terkadang jarinya mulai menyentuh keyboard, lalu, seperti ada keraguan, dia menghapusnya kembali. Sulitnya menjadi orang galau di Indonesia adalah, kita harus bisa galau dengan keren.
Entah kenapa, untuk menjadi galau, kita harus jago bahasa inggris. Kita update status galau dalam bahasa inggris, semata-mata biar nggak kelihatan ngenes-ngenes amat. Kita screen capture lagu-lagu galau dan di-upload ke Instagram. Bayangkan kalau kita update status galau dalam bahasa Indonesia. Sedih, lalu nulis di Twitter, "Tangisanku malam ini tidak akan cukup untuk mengalirkan kenangan kita." Kesannya akan sangat sangat... bencong. Bukannya dihibur, yang ada malah dihujat beramai-ramai.
Walaupun lebih sedih lagi kalo update status galau pake bahasa lain. Kayak misalnya:
Tears gabing ito ay hindi magiging sapat naupang alisan ng tubig an gating mga alaala.
Itu pake bahasa Filipina. Di-copy langsung dari google translate.
Akhirnya Eno menutup laptop. Mematikan lampu, berusaha untuk tidur aja. Putus cinta memang menyakitkan, dan, bagi penulis freelance baru seperti dia, momen ini bisa menghancurkan pekerjaannya. Sambil menunggu wisuda, dia memutuskan untuk mengambil projek pertamanya. Salah satu merek minuman memintanya untuk membuat tulisan kampanye produk. Tapi yang ada di kepalanya sekarang justru kata-kata alay depresif. Mau nulis apa? Minuman ini dapat menghilangkan dahaga rindu yang lama menganga? Norak abis.
Orang-orang yang putus cinta memang cenderung menyalurkan perasaannya ke hal-hal lain. Ada yang bikin jadi lagu lalu dinyanyiin sendirian di kegelapan. Ada yang bikin puisi. Ada yang nyorat-nyoret tembok mantannya pake pilok. Semua punya pilihannya masing-masing.
Eno mengambil handphone dari atas meja. Sambil tiduran dia membuka gallery. Jarinya menggeser-geser layar ponsel. Matanya menerawang kosong.
Tiba-tiba muncul satu notifikasi. DM Twitter.
Dia meletakkan kembali ponselnya ke atas meja, masih ada sisa trauma saat dia terakhir kali membaca DM Twitter dari mantannya satu minggu lalu. DM yang dia ingat sangat jelas sampai sekarang:
"APUS SEMUA FOTO INSTAGRAM YANG BARENG AKU! PIPINYA KELIATAN GENDATS!"
DM itu sampai sekarang belum dibalas.
Eno bangkit, melepas celana, mengambil jeans hitam dari gantungan di pintu dan memakainya. Dia berjalan keluar, perlahan-lahan. Menyusuri jalanan kompleks yang remang-remang. Sampai beberapa saat kemudian, dia sampai di taman. Di sana ada empat cowok yang bermain skateboard. Eno tidak punya pikiran apa-apa. Dia hanya merasa ingin pergi. Ingin berjalan. Tanpa punya tujuan yang jelas. Mungkin dia berharap sebentar lagi turun ikan dari langit, atau ketemu kucing yang bisa ngomong seperti dalam buku Haruki Murakami. Tapi tentu saja, itu tidak akan terjadi.
Di saat seperti ini, Eno hanya merasa bahwa dia tidak ingin sendirian.
Dia duduk di pinggir lapangan bersama suara gesekan besi dan roda skateboard. Orang-orang ini, paling tidak, membuat dirinya merasa tidak sendirian. Lalu dia diam. Sepuluh menit. Dua puluh menit. Tiga windu.
Sampai beberapa saat kemudian,
Eno sakit perut.
Nggak keren abis memang lagi galau gini tapi malah sakit perut. Tiga hari ini Eno selalu makan cokelat. Banyak yang bilang kalau cokelat akan menghilangkan kegalauan. Yang banyak orang tidak tahu adalah, perasaan galau akan diganti oleh perasaan panik nyari kamar mandi terdekat. Dan obat mencret. Dan gak boleh ketahuan siapa-siapa. Dan berak sambil sedih adalah perasaan paling absurd di dunia.
Tapi tidak bagi Eno. Dia tetap menghayati kegalauannya di tengah sakit perut. Dia menarik napas, berdiri pelan-pelan. Berjalan santai menuju rumahnya. Dan setelah langkah kelima, dia ngibrit loncatin portal kompleks karena udah gak tahan lagi.