Uljima

5.4K 435 5
                                    

Di part sebelumnya

Taehyung menyerah, baiklah mungkin ini memang saatnya ia memberitahu hyungdeul dan dongsaengnya ini.

"S..se..sebenar..nya... A..ku...

Ceklek ...

___________ ______________

Semua mata kini tertuju pada seseorang yang tengah berdiri di ambang pintu dengan senyum hangatnya...

"Manejer hyung?" namjoon bersuara setelah sadar dari keterkejutannya..

"Ne.." Daejoon langsung saja menghampiri mereka. Meletakkan semua barang barang yang ia bawa tadi, pizza..

"Kenapa diam saja, lihat apa yang sudah aku bawa untuk kalian. Makanlah, kajja!"

Tak ada yang merespon Daejoon, hal itu tentu saja membuatnya menyernyit bingung. "Ada apa dengan mereka?" pikirnya.

"Yakk!! Kalian mendengarku tidak sih?? Jika tidak mau, yasudah akan kubuang saja semua makanan ini." kesal Daejoon.

"Aniya hyung.." Jimin menarik Pizza yang sudah hampir Daejoon buang.
"Mianhae hyung, bu.. Bukan maksud kami...

"Sebenarnya kalian itu kenapa eoh?? Apa ada masalah diantara kalian?" tanya Daejoon memotong omongan jimin.

Semua tampak menggeleng ragu kecuali maknae mereka. Tentu sikap jungkook itu membuat daejoon heran.

"Kookie, apa ada masalah eoh?" tanya daejoon pelan.

"Ne..." jawab jungkook singkat.

"Bisa beritahu hyung apa masalahnya kookie?" Daejoon mencoba mencari tahu apa yang sebenernya terjadi diantara mereka.

"Kau ingin tahu masalahnya hyung?" tanya jungkook menatap Daejoon serius. Yang ditatap segera mengangguk guna meyakinkan jungkook.

Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung. Daejoon kembali menatapnya heran.

"Hyung tanyakan saja padanya, APA YANG SEBENARNYA TERJADI." jungkook menekan setiap kata katanya. Lalu pergi meninggalkan mereka semua yang masih menatap tak percaya pada maknaenya itu.

Brakk

Pintu kamar maknae line terbanting dengan kerasnya, menimbulkan rasa kaget diantara mereka. Belum pernah mereka melihat jungkook semarah ini.

Taehyung hanya dapat menunduk dalam. Ia merasa sangat amat bersalah pada hyung dan dongsaengnya itu. Hingga sebuah suara sedikit membuatnya tenang.

"Ini sudah malam, sebaiknya kalian beristirahat." suruh Daejoon pada mereka. Mereka berenam menuruti perkataan Daejoon dan segera bangkit dari duduk mereka masing masing.

"Tae, hyung ingin bicara denganmu sebentar." ujar Daejoon, membuat langkah taehyung terhenti. Sementara member lain, mereka melanjutkan langkahnya kearah kamar masing masing..

"Ada apa hyung..?" tanya taehyung.

"Ikut hyung ke taman sebentar...!" taehyung menurut dan hanya mengekor dibelakang daejoon, tanpa disadari oleh taehyung, ternyata mereka sudah sampai di taman belakang dorm.

"Duduk tae" suruh daejoon.

"Apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian?" tanya daejoon to the point.

"Mereka mendesakku untuk berkata jujur hyung." jawab taehyung yang masih enggan mengangkat kepalanya.

"Maksudmu?" tanya daejoon tak mengerti.

"Mereka memaksaku memberitahu apa yang tidak mereka ketahui tentangku." lirih taehyung, cairan bening kini sudah menumpuk di pelupuk mata indahnya.

"Lalu, apa yang membuat jungkook semarah itu padamu?"

"Dia kecewa hyung, dia marah karna aku tak mengatakan apapun. Aku masih belum siap memberitahu mereka semua tentang penyakit sialanku ini hyung.." taehyung terisak pelan, cairan bening itu jatuh begitu saja, bahunya sedikit bergetar..

Daejoon menatap taehyung iba, daejoon tau apa yang dirasakan oleh seorang taehyung yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Tangannya mengusap pelan punggung taehyung, mencoba memberi ketenangan.

"Uljima tae, kau pasti bisa melewati semua ini. Dan kau juga harus mengerti meraka, mereka hanya mengkhawatirkanmu tae.."
                        
                                   (*******)

Pagi ini semua member BTS kembali disibukan dengan jadwal latihan mereka untuk konser yang akan diadakan lima hari lagi di seoul.

Terlihat bang PD-nim juga ikut memperhatikan latihan Bangtan hari ini. Entah hal apa yang membuatnya mau meluangkan waktu hanya untuk sekedar melihat latihan anak didiknya. Yang jelas untuk hari ini senyuman tak pernah luntur dari sudut bibirnya.

Namun seketika senyumnya hilang begitu saja, saat melihat dua orang datang menghampiri salah satu dari anak didiknya...

Taehyung POV

Sekarang aku sedang berada di gedung bighit untuk melakukan latihan. Aku sedikit heran hari ini, melihat produser kami meluangkan waktunya untuk melihat kami latihan. Tapi anehnya aku merasa senang dengan kehadiran bang PD-nim disini. Kenapa? Entahlah, aku pun tak bisa menjawabnya, yang jelas itulah yang aku rasakan sekarang.

Hingga sebuah suara yang amat aku kenal dan aku rindukan memekakkan telingaku..

"Hyungie..."

"Eomma..." aku menatap wanita dihadapanku sekarang, dia ibuku. Aku bingung, kenapa eomma datang tanpa memberiku kabar terlebih dulu..

"Apa yang eomma lakukan disini?" tanyaku. Aisshh pertanyaan bodoh macam apa itu. Jelas eomma kemari untuk menemuiku bukan?

"Eomma hanya ingin melihat putra kesayangan eomma" benarkan apa yang aku bilang.
"Dan ada yang perlu eomma bicarakan dengan Sihyuk oppa." aku sedikit menyernyit mendengar ucapan eomma barusan.

"Untuk apa eomma??" tanyaku, eomma hanya diam.

"Hanya mengobrol saja taehyung-ah" itu suara appa ku..

"Ah Appa, aku tak sadar kau juga disini" ucapku dengan sedikit memberi senyum kotakku kearah appa. Ya, memang aku tidak menyadari kehadiran appa sedari tadi, fokusku hanya pada eomma wanita yang sangat aku cintai.

"Tak apa Taehyung-ah, appa tau kau sangat merindukan eomma mu bukan?" tanya appa padaku.. Aku sengera mengangguk mengiyakan ucapan appa..

Sampai sebuah deheman kecil menghentikan obrolanku dengan appa dan eomma..

"Ekhmm....

" eoh...

Tbc??


#KimTaeWi

DisappearedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang