Wae?

5.4K 412 15
                                    

Jam kini menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi taehyung masih belum kembali ke dorm. Jungkook terlihat gelisah, takut terjadi sesuatu dengan hyung kesayangannya itu. Kenapa harus takut? Bukankah taehyung bersama kedua orang tuanya? Tapi sungguh itulah yang sedang jungkook rasakan sekarang. Ia cemas karna hyungnya itu belum juga kembali.

Hoseok yang memperhatikan maknaenya sedari tadi hanya dapat menghembuskan nafas kasar, sebenarnya ia juga merasakan apa yang jungkook rasakan. Namun dilain sisi dia yakin jika taehyung tidak apa apa.

"Sudahlah kookie mungkin Taehyung sedang dalam perjalanan, tenangkan dirimu!" titah rapmon yang sudah tidak tahan lagi melihat dongsaengnya gelisah seperti itu.

"Tapi hyung, Tae-hyung sama sekali belum membalas pesanku dari tadi." ujar jungkook. "Aku khawatir, firasatku mengatakan jika tae-hyung tidak baik baik saja." lanjutnya dengan lirih.

"Sabar sedikit lagi jungkook-ah, hyung yakin jika taehyung baik baik saja. Dan akan kembali ke dorm, percayalah." seokjin memanglah penenang yang handal, pasalnya jungkook menjadi sedikit tenang setelah mendengar tuturannya itu.

"Hyung kau dimana? Kenapa tidak membalas pesanku. Apa kau baik baik saja?.. Cepatlah kembali ke dorm hyung, aku mengkhawatirkanmu."  batin jungkook.

(*****)

Dilain tempat seseorang tengah berjuang menyelamatkan orang yang begitu berharga baginya. Peluhnya bercucuran, bibirnya tak berhenti berguman. Rasa khawatir, cemas, sedih, takut sudah bercampur menjadi satu dalam hatinya.

"Bertahanlah Tae!!" bogum kembali bergumaman.

Sekarang bogum berada diruang UGD untuk menangani taehyung yang tiba tiba drop setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.

"Appa mohon tae bertahanlah untukku, appa, dan eommamu." setetes airmata jatuh begitu saja dari sudut mata indah bogum.

Berbagai macam peralatan medis kini sudah terpasang rapih di tubuh kurus taehyung. Bogum masih berusaha agar anaknya itu kembali stabil.

Diluar ruangan beberapa orang sudah menuggu, satu diantaranya menangis histeris dipelukan seorang pria yang lebih tua. Mereka Sihyuk, Jaeha, dan Daejoon.

"Maafkan oppa jaeha-ya... Jeongmal mianhae." sihyuk semakin mengeratkan pelukannya pada jaeha. Airmatanya juga ikut mengalir sekarang.

"Tidak oppa, kau tidak salah. Ini sudah menjadi takdir yang harus kita hadapi." jaeha menyanggah perkataan sihyuk.

"Tae, maafkan appa." sungai kecil di pipi sihyuk semakin mengalir deras.

Sihyuk merutuki kebodohannya yang terlalu terburu buru dalam memberitahu siapa dia sebenarnya pada taehyung. Sungguh, sihyuk benar benar merasa menjadi ayah yang tidak berguna sekarang.

Flashback On

Sesampainya dirumah sakit, tepatnya diruang pribadi Dr.Park Bogum. Taehyung nampak bingung dengan kehadiran Ibu, Bang PD-nim, juga manajernya.

DisappearedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang