APPA(?)

6.8K 404 68
                                    

Suasana malam ini, sungguh terasa canggung bagi taehyung. Bagaimana tidak, sedari tadi sihyuk duduk disampingnya dengan tatapan yang sulit untuk taehyung artikan.

Lalu apa yang taehyung lakukan?
Ia hanya diam sambil menundukan kepalanya tanpa ada niat menatap ayah kandungnya.

Sihyuk yang mengerti jika anaknya ini sedang merasa canggung atas suasana yang sedang terjadi hanya dapat menampilkan senyum tipisnya.

Perlahan tangannya menyentuh dagu taehyung, mengangkat sedikit demi sedikit wajah tampan itu. Senyuman masih terukir dibibirnya.

"Taehyung-ah, wae??" tanya sihyuk lembut.

Taehyung menggeleng sebagai jawaban, sebenarnya taehyung ingin bahkan sangat ingin berbicara pada ayah kandungnya itu, tapi rasa kecewa jauh lebih mengusai hatinya saat ini.

"Appa tau nak, kau pasti sangat kecewa pada appa bukan?.. Jangan sembunyikan kekecewaanmu hyungie... Tidak baik untukmu jika terus memendamnya seperti ini." tangan kokoh sihyuk membelai surai cokelat taehyung lembut. Sungguh, apa yang sihyuk lakukan sangatlah membuat taehyung nyaman. Tapi tetap saja, egonya masih setia membalut hatinya.

Sihyuk menghela nafasnya pelan, ia bingung karna taehyung tidak merespon ucapannya sama sekali, bahkan anak itu tetap tidak mau menatapnya.

"Kau tahu... Dulu, aku merasa bahwa akulah aktor terbaik disini... Aku membohogi hyung dan dongsaengku dari awal kami bertemu..."

Sihyuk benar benar terkejut dengan apa yang barusan didengarnya. Benarkah?? Benarkah itu taehyung yang berbicara??
Mata sihyuk menatap anak semata wayangnya itu, mencoba membaca apa yang ada dipikirannya. Namun tak ada yang dapat sihyuk lihat kecuali perasaan kecewa dan juga sedih.

"Tapi ternyata ada yang lebih hebat dariku... Kalian, kalian membohongiku selama ini, bahkan dari semenjak aku lahir... Haha lucu sekali bukan??"

Ucapan taehyung barusan sungguh membuat hati sihyuk tertohok.

"Tae..." ucapan sihyuk terpotong kala tangan taehyung menepis tangannya yang akan mengusap surai cokelat milik taehyung.

"Kenapa?? Kenapa kalian membohongiku hah..." taehyung memberontak kali ini. Amarahnya sudah tak dapat ia tahan lagi.

Sihyuk kaget, tentu saja. Ia tak pernah melihat taehyung semarah ini.

"Tenanglah hyungie.. Jangan seperti ini." sihyuk mencoba menenangkan taehyung yang berusaha melempar semua barang didekatnya.. Sungguh, taehyung sudah sampai batasnya, bahkan ia tak mampu mengendalikan semua emosinya.

"Appa mohon hentikan tae-ya... Kendalikan emosimu, tolong." lirih sihyuk. Lelaki itu menangis tanpa ia sadari.

"Appa?? Appa macam apa yang tega memberikan anaknya pada orang lain?? Appa macam apa yang tega membohongi anaknya selama 20 tahun??" taehyung berteriak histeris. Airmata juga terus membanjiri pipi tirusnya. Sungguh, ini adalah pemandangan paling menyedihkan bagi siapapun yang melihatnya.

"Berhenti nak, appa mohon. Maafkan appa hyungie, appa bukanlah ayah yang baik untukmu.. Jeongmal mianhe adeul." sihyuk mencoba menarik taehyung kedalam pelukannya, meskipun anak itu tetap memberontak namun tetap saja tenaga sihyuk lebih besar darinya.

Taehyung pasrah, kini ia tak lagi memberontak, juga tak sehisteris tadi. Ia diam dalam dekapan sihyuk. Tenaganya sudah habis, bahkan sedikit demi sedikit rasa sakit di dada kirinya semakin terasa. Tapi taehyung hanya diam, seolah tak perduli.

"Maafkan appa hyungie... Appa mohon jangan seperti ini lagi..." sihyuk mengusap punggung taehyung, memberikan rasa nyaman pada anaknya itu.

"Arrrgghh.."

DisappearedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang